Setelah konser Nabila menginap di rumah orang tuanya. Untung saja pagi ini dia udah sehat. Pagi ini Panaroma aka ada meeting untuk tour selanjutnya. Meskipun masih pukul 7 pagi dia udah siap dan duduk di ruang tv menunggu Paul."Kakak mau dianter?" Tanya Abinya.
"Nggak usah Bi. Aku di jemput Paul." Jawabnya.
"Kak tolong diinget jaga diri. Kakak baru jadi artis 2th. Harus dijaga image Kakak. Abi setuju aja sama Paul. Udah Abi amati 3 tahun sejak kalian di idol dia anak baik."
Nabila tersenyum sampai rasanya akan terbang, "Makasih Abii. Paul memang cowok yang baik bi. Dia memperlakukan aku sangat baik." Dia memeluk Abinya.
"Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam. Powl masuk masuk." Ucap Nabila.
Paul berjalan masuk ke dalam rumah. Dia mencium tangan Abi Nabila, "Mana tante om?"
"Masih ke pasar. Duduk dulu om buatin kopi?"
"Udah om makasih. Sekalian nanti mau sarapan sama Nabila."
Nabila terus-terusan tersenyum. Paul merasa aneh. Tumben banget. Biasanya kalau ada kerja pagi suka badmood.
"Ya udah sana berangkat. Kok senyum-senyum mulu." Abi tersenyum melihat tingkah anak gadisnya.
"Powl, Abi restuin kita."
Ucapan Nabila membuat Paul terbatuk karena ludahnya sendiri. Dia melirik ke arah Abi yang juga tersenyum.
"Ma..maksudnya?" Paul menoleh ke Abi kemudian ke Nabila.
"Hmm ya kalau mau nikah muda dibolehin Powl."
"Kakak ya jangan buru-buru masih umur 20. Kalian nikmati kerja kalian nabung dulu sukses berdua."
"Abi, bener bi?"
Abinya mengangguk, "Iya. Tolong jaga Nabila. Selama ini Abi yang jaga dia dari kecil sampai sekarang. Abi percayakan Nabila ke kamu."
Paul terdiam. Rasanya air matanya akan menetes, "Terima kasih Bi. Paul pasti akan jaga Nabila."
"Ya udah kalian berangkat udah siang. Nanti macet."
"Abi sayang makasih ya. Aku nggak akan ngecewain Abi. Kakak berangkat dulu." Nabila memeluk Abinya sekali lagi. Kemudian mencium telapak tangan Abinya. Diikuti Paul di belakangnya.
"Paul Abi titip Nabila ya."
"Siap Abi. InsyaAllah Paul jaga." Ucapnya membuat Abi dan Nabila saling tersenyum. Sepertinya Paul udah banyak belajar.
Mereka segera berangkat untuk mencari sarapan. Saat di mobil, Nabila memutar lagu-lagu kesukaannya sambil menyanyi. Dia sedang dalam keadaan hati yang baik.
"Nab gimana sama Mama?"
"Mama? Ya aku yakin Mama akan dukung kita."
Paul menggenggam tangan kanan Nabila, "Aku sayang banget sama kamu Nab."
"Aku juga Paul."
Setelah lima belas menit perjalanan, mereka sampai di Subway. Selera mereka sama kalau pagi memilih makanan yang ringan. Dan akhirnya sepakat untuk membeli sandwich. Saat menunggu pesanan, tiba-tiba hp Nabila berdering.
"Kak Salma Powl." Ujar Nabila.
"Hallo Kak Salma"
"Nabilaa gue kesingaan belum mandi.
Lo dimana?"
"Ya ampun Kak udah jam 8. Buruan mandi.
Aku di jalan sama Paul. Sekarang lagi makan di Subway"
"Nab bungkusin. Gue bawa mobil deh. Makasih cindha."
"Iya Mamih."