DEMON MAN : 01

38.8K 665 22
                                    

Remind me if there is a typo
***

Bagaimana sih rasanya disayang orang tua?

Bagaimana rasanya dicintai?

Bagaimana rasanya diprioritaskan?

Dan bagaimana rasanya ... diakui sebagai anak?

Airin, gadis berambut keriting itu penasaran seperti apa rasanya. Sebab sedari kecil ia tidak pernah mendapatkan itu semua. Hanya caci maki, hinaan, tatapan remeh, siksaan yang bertubi-tubi.

She's life is full of suffering.

Kesalahan kecil saja, tubuh Airin sudah biru-biru. Semua yang dilakukan selalu salah di mata keluarganya.

"Dasar anak jahanam! Saya sudah bilang jangan ada sedikit pun debu di ruangan ini!" Arfan dengan kalap menampar pipi Airin sampai terjungkal ke belakang.

"Apa telinga mu udah gak berfungsi?! Udah berapa kali saya peringati jangan dekat-dekat keluarga saya! Kamu itu anak haram, tempat mu bukan di sini!" Seorang ibu yang sudah memiliki anak tak seharusnya mengeluarkan kata-kata menyakitkan itu.

"Gua gak pernah punya adek perempuan. Gaada yang namanya Airin di kehidupan Ganesha. Lu itu cuma anak pungut, anak haram, anak najis. Gatau asalnya dari mana. Jadi gak usah belagu di keluarga ini. Kita semua bukan abang lu, dan lu gak adek kita. Gak usah ngaku-ngaku lu."

"Dan gua juga gak suka punya kakak perempuan menjijikkan kayak lu. Kenapa lu gak mati aja? Kenapa lu harus dipertahankan? Malu-maluin keluarga tau gak?!"

Airin punya empat abang dan satu adik laki-laki. Tapi kelimanya tidak menginginkan dirinya. Yang ada mereka merundungnya di rumah bahkan di sekolah. Secara terang-terangan. Menjadikan statusnya sebagai candaan.

Mereka menginginkan kematiannya, sementara Airin sudah berjanji pada mendiang sang Kakek agar ia bertahan dan berusaha mendapatkan cinta kasih keluarga besar Ganesha.

Dan kenapa mereka tidak membunuh Airin saja? Kekuasaan yang dimiliki memudahkan keinginan mereka melenyapkan nyawa Airin.

Itu semua karena sudah diperingatkan oleh Abimanyu. Sebelum kematiannya, beliau berpesan agar tidak melakukan tindak di luar batas. Jika mereka melakukannya, maka asisten kesayangannya akan turun tangan.

Dalam hitungan jam, keluarga Ganesha akan hancur.

Konyol. Justru Airin berharap mereka membunuhnya saja daripada di siksa seperti ini. Bukan keluarga Ganesha yang hancur, malah dia sendiri. Mentalnya dipermainkan.

"AIRIN!"

Airin terlonjak dari lamunannya. Raut wajahnya berubah linglung. Astaga. Sudah berapa lama ia melamun?

"AIRIN SIALAN! LU DIMANA, BANGSAT?!"

Teriakan itu akhirnya berhasil menyadarkan Airin. Dia yang tadinya duduk di meja belajar sambil menulis di buku harian, langsung beranjak ke pintu kamar dengan jantung bertalu-talu.

"Ap-"

Plak!

Baru saja pintu dibuka Airin sudah mendapatkan tamparan di pipi kirinya. Ketika menoleh, wajah memerah Dean menyapa.

DEMON MAN : TIGERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang