DEMON MAN : 05

26.2K 554 14
                                    

Remind me if there is a typo

Btw, kalo gk suka ceritanya MINGGAT AJA, ga butuh komentar nyeleneh!!
***

Motor besar itu berhenti di sebuah rumah mewah berlantai tiga yang halamannya dipenuhi bunga-bunga beragam jenis. Pun terdapat mancur berisi ikan-ikan kecil. Hal itu membuatnya tampak menarik dan mengundang orang-orang untuk menikmati. Kadang kala berhalusinasi memiliki rumah tersebut.

Ellfans, si pemilik rumah melangkah masuk. Di tangan kirinya terdapat helm sedangkan tangan kanan memegang kunci mobil. Tatapannya lurus ke depan, pada seorang pria yang sedang berlutut di ruang tamu dengan keadaan sungguh menggenaskan.

"Maaf, Tuan, tadi dia memberontak makanya kami terpaksa melakban mulutnya." Arif, asisten sekaligus teman seperjuangan Ellfans entah datang dari mana menjelaskan.

Tanpa menoleh Ellfans mengangguk. "Bawa ke lantai tiga. Kita eksekusi di sana. Siapkan alat-alat juga." Ellfans berbelok masuk ke dalam lift. Masih memakai seragam sekolah tapi sudah harus melenyapkan nyawa orang.

Dengan kode mata Arif menyuruh anak buah Tuannya membawa tawanan mereka ke lantai tiga. Sesuai perintah sang bos, mereka menyiapkan alat-alat yang biasa di gunakan Ellfans.

Sementara Ellfans membuka kancing seragamnya, melemparnya ke sudut ruangan lalu menghempaskan tubuh kekarnya ke sofa. Pemilik manik biru itu memicingkan matanya ketika melihat sosok yang sedang duduk di atas lemari hias. Menatapnya.

Ellfans terkekeh dingin. "Kenapa liatin gua? Ga suka liat gua di sini? Tapi bukannya ini yang lu mau?"

Sosok itu juga ikut terkekeh. "Gua suka, sangat suka. Cuma tempat lu ini udah penuh koleksi lu. Gaada rencana nemu tempat lain?"

Sontak Ellfans menatap sekeliling. Menatap cerah hasil karyanya yang sudah ia lakukan sejak Smp. Memutilasi manusia, membunuh, memperkosa, mengambil organ-organnya ia lakukan di tempat ini. Rumah yang acapkali di kagumi masyarakat setempat. Tanpa tau bagaimana isi di dalamnya.

Demon man.

Ellfans suka julukan dari musuhnya. Menggambarkan sosok dirinya yang memang suka melenyapkan orang-orang yang pantas menerima. Penjara terlalu mulus. Manusia kebal hukum itu bukannya menyesali malah memanfaatkan fasilitas penjara. Hidup tenang tanpa gangguan teror Ellfans.

"Akhhhh!"

Teriakan melengking itu mengalihkan pandangan Ellfans. Tawanannya. Nampak ketakutan dengan wajah yang teramat pucat. Menatap ngeri sekitarnya.

"Welcome to my place." Ellfans menyapa senang. Sangat menikmati wajah pucat pria paruh baya ini.

Lekas ia mendekat dan hampir tertawa kencang kala lelaki itu menyuruhnya menjauh. Tak mau dekat-dekat psikopat di depannya.

"Lepas! Lepasin saya! Salah apa saya sama kamu?! Apa hanya karena itu? Saya bisa tutup mulut!" serunya seraya memberontak dari kungkungan anak buah Ellfans. Tapi sayang tidak bisa. Orang-orang ini sudah terlatih di dunia perang. Bahaya adalah temannya. Jadi melepaskan pun mustahil walau sekuat apa pun ia mengerahkan tenaganya. Kendor pun tidak.

Ellfans menggeleng. "No, no, no. Seseorang yang sudah mengetahui rahasia saya, tidak akan selamat begitu saja. Sekalian aja saya bawa kamu ke sini kan, supaya kamu tau bagaimana nasib orang-orang seperti kalian di tangan saya."

DEMON MAN : TIGERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang