Maaf bngt hmpir sebulan ya gk up. Aing sibuk say. Mkny follow, komen, vote sy biar ada notice supya ku ingt aku punya cerita. Kalian pelit sih jdinya lama up 😌 gada yg ngingetin
***Ada dua hal yang paling Airin benci di dunia ini. Pertama, kelahirannya. Dan yang kedua, takdir. Kelahirannya adalah yang paling menjijikkan bagi keluarga Ganesha. Mereka mengutuk, menghina, mengucap sumpah bawah Airin tidak akan dibiarkan bahagia.
Di saat Ibu kandungnya bersukacita karena mengandung Airin--yang dia kira bisa mengikat hubungan gelapnya bersama Arfan--Erin mati-matian memikirkan cara untuk membunuh bayi haram itu.
Tak sudi rasanya.
Saat bayi merah itu lahir ke dunia, Erin tak segan-segan meludahi wajah si bayi lalu menunjuk-nunjuk seraya mengatakan kalau dia harusnya menyusul ibunya di neraka. Dunia terlalu bersih menampung bayi kotor seperti Airin.
Wajahnya yang mirip dengan perempuan yang nyaris menghancurkan rumah tangganya sungguh membutakan hati dan pikiran Erin. Jika dia terlahir bayi laki-laki mungkin dia masih bisa dipertimbangkan.
Kalau saja Abimanyu tidak ikut campur dan tidak mengutus anak buahnya untuk mematai-matai, mungkin sudah lama Erin membuang Airin.
Pesan terakhir sebelum beliau meninggal, Abimanyu ingin Airin di umur dua puluh lima nanti menghadiri rapat keluarga untuk memberikan aset pribadinya. Airin satu-satunya yang belum diberikan warisan dan dia akan menerima saat waktu yang sudah ditentukan.
Kalau sudah waktunya Airin harus pergi dari Indonesia dan menetap di luar negeri yang sudah disiapkan untuknya.
Jika Airin meninggal sebelum usia dua puluh lima, maka yang bertanggung jawab atas kematiannya adalah seluruh keluarga Arfan. Semua kekayaan akan ditarik kembali dan diasingkan ke sebuah pulau. Tanpa sepeser pun. Mereka harus luntang-lantung mencari sesuap nasi.
Di mata Abimanyu, Airin itu spesial. Dia satu-satunya cucu perempuan di keluarga besar Ganesha. Anaknya ada tiga dan semuanya melahirkan bayi laki-laki minus Arfan--meski Airin lahir di rahim yang berbeda. Namun tetap, darah Ganesha mengalir deras di tubuhnya.
Satu-satunya fakta yang tak bisa disangkal.
Dan soal takdir, itu sudah digariskan sejak di dalam kandungan. Anggaplah Airin sedang di tes kesabarannya. Sampai di mana ia akan menyerah. Sejatinya Tuhan tidak sembarang memberi ujian pada hambaNya. Dan mereka yang tengah menghadapi masalah hidup adalah orang-orang pilihan.
Airin salah satunya. Di saat tubuh bawahnya ditelanjangi dan diperkosa berkali-kali ia masih mampu bertahan. Disiksa habis-habisan tak menyurut semangatnya untuk mencari kebahagiaan. Dirusak mentalnya tapi sialnya masih bisa tersenyum.
Manusia satu ini sungguh hebat. Surga sangat pantas untuknya.
"Berhenti," lirih Airin mendorong dada bidang di atas tubuhnya yang sama sekali tidak berhenti bergerak liar meski ia mengiba.
"Kenapa? Nikmati aja, Rin. Gua udah lama puasa, jadi jangan minta gua berhenti," desis Enji mencengkram pinggang mungil Airin. Tubuhnya semakin bergerak cepat, tak terkendali.
Enji membungkuk, memeluk Airin erat dengan wajah tenggelam di ceruk leher Airin yang penuh keringat. Menghisap leher putih itu. Sementara Airin menggigit bahu telanjang Enji guna meredam tangis dan desahannya.
Dibalik bahu Enji perempuan itu melihat abangnya sedang merekam aktivitas mereka sembari mengemil. Tidak ada raut bersalah sama sekali, hanya ada kepuasan karena melihatnya menangis.
Kegiatan itu berlangsung selama tiga jam. Tanpa henti. Enji tidak membiarkan Airin beristirahat sebelum ia merasa puas.
"Kerja bagus. Nih, gua kasih bonus buat lu." Dean menyerahkan lima lembar uang merah ke tangan Enji. Enji tentu senang. Selain puas ia mendapatkan uang juga secara cuma-cuma.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON MAN : TIGERS
Teen FictionWARNING! KALO GAK SUKA CERITANYA JANGAN DIBACA! JANGAN MENINGGALKAN KOMENTAR BURUK! INI PERINGATAN BIAR GAADA KERIBUTAN ⚠️ *** Ketua geng motor menyusu? Gimana ceritanya? *** "Sekali nenen 10 juta, gimana?" "10 juta?" Airin mengerjap, sedikit tergiu...