"Mampir makan dulu ya" ucap Azam.
"Iyaa".
"Mesti lo belum makan karena semangat mau ketemu gue kan".
Raisa mencubit pinggang Azam, Azam yg kaget dan hampir tak bisa menahan keseimbangan pun oleng, hampir saja mereka masuk got. Mereka bertatapan melalui spion dan tertawa bersama.
"Lo cantik dan pantas di cintai Sa" batin Azam memandang Raisa.
"Mau makan apa?" tanya Azam.
"Ayam geprek aja deh".
"Ya udah lo tunggu sini ya biar gue yg pesen".
Raisa hanya mengangguk anggukkan kepalanya.
Selang beberapa menit akhirnya Azam datang dan membawa ayam geprek pedes asin manis.
"Kok lo tau kesukaan ayam geprek varian gue?" tanya Raisa heran.
"Gw kan cenayang" jawab azam.
Raisa masih diam dan menatap Azam dengan penuh selidik.
"Kenapa ga di makan?" tanya Azam heran.
"Lo bukan Sasaeng kan Zam?".
"Enggak lah sayang".
Raisa yg sedang minum mendengar kata kata Azam pun tersedak sampe air yg di minumnya tadi keluar dari hidung.
"Azam anjir sakitt" pekik Raisa.
Azam yg panik langsung pindah kesamping Raisa dan mengelap air di muka Raisa dengan kaosnya, Raisa yg menangis sambil menunduk tak sengaja melihat perut Azam kotak kotak.
Raisa merutuki kebodohannya, dirinya semakin menangis saat Azam malah menggoda dirinya sungguh malu karena orang orang disekitarnya memerhatikan mereka berdua.
Azam semakin merasa bersalah saat Raisa semakin menangis.
"Sa I'm sorry aku ga tau kalo reaksi kamu sampe gitu, maaf Sa" ucap Azam memelas.
Lagi lagi Raisa semakin menangis kencang karena Azam tanpa sadar mengganti kosa katanya menjadi aku kamu, sudah bisa di tebak muka Raisa seperti kepiting rebus.
Azam sungguh kelabakan, dirinya yg bingung harus bagaimana lagi memilih memeluk Raisa dan mengucapkan kata kata penenang sembari mengelus surainya.
"GUE BISA GILA ZAM JANTUNG GUE JUGA GA AMAN KALO DEKET DEKET LO TERUS" jerit Raisa dalam hati.
Setelah beberapa menit Raisa tenang dan tidak menangis lagi Azam menyuapi Raisa, setelah selesai pun mereka memutuskan untuk ketaman dulu.
"Sa jangan marah" bujuk Azam yg duduk di samping Raisa.
Raisa menatap Azam sinis dalam hati menyumpah serapahi Azam karena tidak sadar dengan setiap tindakannya.
"Mau apa biar gue yg beliin" rayu Azam.
"Cilok lima belas ribu sama es boba" jawab Raisa menunjuk stan makanan yg disebutnya tadi.
Azam tersenyum lega akhirnya Raisa merespon ucapannya.
"Tunggu bentar ya"
Raisa memperhatikan Azam dari jauh apa boleh Raisa menaruh rasa kepada seseorang bahkan dalam waktu dekat.
Raisa mengerutkan kening saat Azam pergi entah kemana, lalu Raisa tak kuasa menahan senyum saat melihat Azam memberi Aqua dan satu box makanan kepada badut kecil.
Dengan Azam Raisa merasakan kasih sayang, merasakan ketulusan, dan merasakan kehangatan.
Raisa merasa hidup saat bersama Azam, dan Raisa bisa tertawa lepas."Mengapa tuan putri melamun, apa ada yg menganggu pikiran tuan putri yg cantik ini" tanya Azam yg tiba tiba datang dan memberikan pesenam yg di pesan Raisa tadi.
Raisa menerima pesenam Azam dengan senang hati dan langsung memakannya tanpa menjawab pertanyaan Azam.
Azam terkekeh saat melihat cara makan Raisa yg sama persis seperti Aulia.
"Kenapa lo liat liat tau kalo gue cantik tapi ga usah liatin gitu gue colok ntar mata lo" ucap Raisa sinis.
"Suka sunset?" tanya Azam mengalihkan pertanyaan Raisa.
Raisa mengangguk sembari melanjutkan acara makannya.
"Nanti kita ke pantai sambil liat sunset mau".
Raisa menatap Azam.
"Mau Mau mau".
Azam mengacak rambut Raisa gemas.
"Ya udah abisin dulu gih".
Raisa memakan ciliknya dengan buru buru, saat hendak menyuapkan ciloknya yg terakhir dirinya tersedak.
Azam buru buru menyodorkan minumannya ke Raisa dan tanpa pikir panjang pun Raisa meminum minuman Azam.
"Leganya".
Azam berdecak.
"Bisa ga si Sa ga usah bikin khawatir".
"Iya iya maaf".
"Udah selesai kan mau langsung sekarang?".
"Yok lah".
Azam menarik tangan Raisa untuk memeluk pinggangnya, Raisa yg mulanya kaget pun kembali menormalkan ekspresinya, sepertinya Raisa harus mulai terbiasa dengan sifat act of service Azam.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZAM MAHESWARA
PovídkyAzam hadir di kehidupan Raisa dengan tiba tiba. Azam membuat hidup Raisa kembali berwarna Azam yg mengajarkan banyak hal kepada Raisa manisnya kehidupan. Sejak saat itu Raisa tau bahwa di dunia banyak hal yg indah, nggak cuman luka, pahitnya aja. t...