✧✧✧ Happy Reading ✧✧✧
"Kal, kamu basah gak?!" Suara Mandala naik 1 oktaf agar terdengar dari derasnya suara hujan. Mereka berdua menerjang derasnya hujan masing-masing memakai mantel, Kala terkekeh bagaimana bagaimana ia bisa basah jika mereka memakai mantel.
Kala mengadahkan tangan kirinya menikmati rintik hujan "Nggak!" Serunya.
Cukup lama. Membutuhkan waktu selama 15 menit mereka di bawah rinai hujan yang deras untuk sampai di tempat tujuannya.
Orang bilang jangan jatuh cinta saat hujan turun, tapi siapa yang mampu menghindar jika cinta itu datang dengan sendirinya? Layaknya awan yang tak mampu membendung hujan untuk tak jatuh ke bumi. Datang tanpa mudah untuk di hentikan begitu saja? datang layaknya air yang mengalir mengikuti alur dimana ia akan bermuara.
Kala dan Mandala kini berada di mall pusat perbelanjaan yang ada di pusat kota, Kala yang berniat untuk mencari buku di outlet Gramedia, sementara Mandala berniat membeli Kemeja dan Parfum.
"Kal, kamu jadinya beli yang mana?" Tanya Mandalq yang sedari tadi berkeliling menemani Kala memilih buku.
"Sstt diem Ja, aku lagi fokus baca blurb-nya jangan di tanya-tanya ih."
Mandala tak berkutik lagi, ia memasukkan kedua tangannya pada kantong celananya, melihat Kala membaca buku dengan sangat serius. Mandala tersenyum mengangkat tangan kanannya menyampirkan poni Kala ke belakang telinganya.
"E-ehh?" Kala mendongak, agak kaget dengan perlakuan Mandala yang tiba-tiba.
"Rambut kamu ganggu, jadi ngehalangin."
"Apa sih? Ngehalangin aku baca buku ini ?" Tanya Kala mengangkat buku yang berada di pegangannya.
Mandala tersenyum lagi "Salah satunya itu, dan yang paling penting karena ngehalangin cantiknya kamu."
Kala membuang muka berusaha agar terlihat biasa biasa saja, ia berusaha menahan senyumnya padahal pipinya sudah merah merona.
Kala berbalik menatap Mandala, kemudian berjinjit memukul pelan mulut Mandala menggunakan buku tadi.
"Mulutnya nakal, di ajarin siapa heh?"
Mandala hanya terkekeh menggaruk kepalanya yang tak gatal. Lebih tepatnya ia merasa canggung dan malu setelah refleks mengatakan itu. Untuk mengakhiri kecanggungannya Mandala menarik pelan tangan Kala.
"Udah ayo kamu ambil buku itu aja ya?"
Kala menganggu setuju, kini mereka menuju tempat dimana baju yang Mandala inginkan.
"Kal, bagusan yang mana warna cream atau yang biru?" Tanya Mandala mengangkat dua pilihan baju yang ada di kedua tangannya.
Kala berfikir sejenak melihat kedua baju itu, memperhatikan model dan bahannya.
"Eum kalau menurut aku bagusan yang biru deh."
"Oke aku ambil biru aja." putus Mandala mengambil baju berwarna biru itu, kemudian menggandeng tangan Kala menuju tempat parfum. Sedangkan Kala merasa gugup tangannya di pegang oleh Mandala.
"Mbak tolong ambilin parfum yang itu." Mandala menunjuk salah satu parfume yang ada di etalase.
"Ini Mas, silahkan." Si penjual parfum itu tersenyum manis, bahkan ia sengaja menyentuh tangan Mandala.
Mandala refleks menarik tangannya, kemudian menyemprotkan tester parfum itu pada pergelangan tangannya, ia menoleh pada Kala yang ada di sampingnya. Mandala mengarahkan tangannya tepat di hidung Kala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Senja (On going)
Teen Fiction"Kala senja yang pertama kali merasakan jatuh dan cinta di waktu yang sama." Disclaimer! Judul dan sebagian nama tokoh telah di ubah