Happy reading😍
"Senja..." teriak seorang wanita paruh baya yang tengah membangunkan anak gadisnya.
Tetapi nihil tetap saja ia tidak membuka matanya, bahkan teriakan itu sudah yang ke tiga kalinya.
"Ya ampun Senja... ini tuh udah jam setengah enam, kalo kamu nggak bangun-bangun, mama siram kamu ya " Ancam wanita itu. ya beliau adalah mama Senja & Reon yang bernama ibu Clara.
"What!!!!!" Mendengar ucapan dari mamahnya Senja segera berlari seperti orang kesetanan tapi sayang langkah kakinya seperti orang berjalan menuju kamar mandi.
****
"Mah, ntar aku pulang sekolah nya agak sorean dikit ya karna ada pelajaran tambahan untuk persiapan UN" ucap Reon kepada mamanya yang sedang sarapan.Saat Ibu Clara ingin menjawab pertanyaan dari putranya.
Tiba tiba...
"Astagfirullah abang mau terlambat?! ayo buruan ntar kita telat loh, Senja nggak mau di hukum" teriak Senja yang menunduk memasang dasinya yang dari tadi belum jadi.
Mendengar itu Reon hanya diam dan membuat Senja semakin kesal.
"Telinga abang masing aktif kan? "
"Ehh lo tuh yang matanya udah nggak berfungsi dengan baik" balas Reon.
"Udah deh, mending Senja berangkat sendiri. "
Ketika ia ingin melangkahkan kakinya pelan.
"Liat jam !" Perintah Reon kepada adiknya.
Mendengar itu ia melirik jam yang ada di pergelangan tangan kirinya dan ternyata masih menunjukkan jam 06:58 ia hanya bisa mendengus kesal.
"Ishh mamah udah tipu-tipu" Rungut Senja dengan wajah cemberutnya
"Kamu tuh yang susah banget di bangunin, kalo nggak kaya gitu mau gimana lagi?" Jelas ibu Clara
"Padahalkan Senja masih pengen ngelanjutin mimpi indah Senja mah"
"Dihh mimpi indah dari Hongkong, yang ada tuh ngelanjutin buat pulau Jawa di bantal" ledek Reon yang semakin membuat Senja tambah kesal.
"Udah-udah, kalian itu harusnya akur bukan kayak tikus dan kucing" ucap mama Senja dan Reon.
"Tom and Jerry yah mah??"ucapnya
polos."Bukan!!"timpal Reon.
"Lah terus apa dong??" kepo Senja dengan wajah serius.
"Superman!!"
"Ohh superman, kirain Tom and Jerry" celetuk Senja percaya.
Senja berjalan dengan pelan dan tenang menyusuri koridor sekolah SMA Pelita Bangsa, kini ia lebih awal berada di sekolah nya. Mungkin ia sudah jera atas hukuman yang ditimpakan padanya. Ya sejak kejadian hukuman itu.
"Oh iya kok aku lupa ya" ucapnya seraya memutar badan dan melangkahkan kakinya ke arah belakang sekolah yang terdapat sebuah taman yang biasa ia tempati untuk membaca novel.
"Huaaa kok kamu gini sih, terus kalo kamu udah nggak ada yang nemenin aku baca novel siapa ?" Ucap Senja sedih melihat sesuatu yang tidak berdaya lagi.
"Maafin aku ya nggak bisa jaga dan ngerawat kamu dengan baik karna aku sering datang terlambat, makanya jadi kayak gini" ucap Senja lirih menghapus air matanya.
"Senja...." teriak Mentari salah satu sahabat Senja yang suaranya berpotensi bisa menembus dinding atmosfer.
Mendengar teriakan itu, Senja menoleh ke belakang dan ia melihat Mentari berjalan dengan cepat mendekati Senja
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Senja (On going)
Teen Fiction"Kala senja yang pertama kali merasakan jatuh dan cinta di waktu yang sama." Disclaimer! Judul dan sebagian nama tokoh telah di ubah