14. teman?

2.8K 171 10
                                    

Sorry for typo~

Happy reading!!🐣

Doyoung keluar dari ruang operasi, melihat Taeyong dan Jeno yang berdiri menghampirinya.

"Doyy gimana..gimana keadaan Mark? Dia baik-baik aja kan?"

Doyoung melepas masker nya, kemudian menatap Taeyong lamat.

"Mark baik-baik aja, beruntungnya peluru dari tembakan itu tidak mengenai alat vitalnya. Mark hanya perlu istirahat, kau tenanglah Tae.."

Taeyong menghela napas lega mendengar kondisi Mark.

"Daddy.." ujar Jeno yang melihat Jaehyun berjalan tergesa ke arah mereka.

Taeyong segera menoleh dan melihat suaminya.

"Jae..kau harus segera di obati," Taeyong memegang wajah Jaehyun yang terdapat bercak darah.

"Kau tak perlu khawatir sayang, ini bukan darah dari lukaku. Ini darah dari bajingan brengsek."

"Kau-" Taeyong menatap ragu iris tajam Jaehyun.

Jaehyun menganggukkan kepalanya enteng membenarkan asumsi Taeyong.

Taeyong segera menarik Jaehyun ke kamar mandi, menyalakan kran air dan membawa telapak tangan suaminya.

"Tanganmu harus bersih Jae, tanganmu tidak boleh untuk membunuh lagi hiks..jangan kotori tanganmu lagi" Taeyong masih menggosok-nggosok telapak tangan Jaehyun yang di aliri air.

"Maafkan aku, aku janji ulat itu sudah mati, aku tak akan mengotori tanganku lagi sayang. Hmm makasih udah peduli sama bajingan kaya aku," Jaehyun mengecup sayang kepala Taeyong.

Taeyong segera berhambur ke pelukan Jaehyun, memeluknya erat.

"Aku ingin keluarga kita tak berurusan lagi dengan hal itu Jae, hentikan organisasi itu. Aku tak mau anak-anak kita terluka lagi, jangan lagi hiks.."

Jaehyun mengusap pelan punggung rapuh itu,

"Tenanglah semua akan baik-baik saja. Kim Mingyu telah tewas, seluruh perusahaannya telah berganti alih ke perusahaan Jung. Kita hanya tinggal fokus untuk kesembuhan Mark. Dan aku ingin, kamu menerima Haechan sebagai menantumu, dia istri Mark sekarang. Aku minta, kamu dapat menerimanya pelan-pelan."

.
.

Haechan berjalan gelisah di kamarnya, memikirkan segala tujuan dan rencananya.

"bagaimana selanjutnya, memberikan kesempatan untuk Mark?"

Haechan bingung Mark sangat sulit dipahami, dulu Mark sering menyiksa batin dan fisiknya, mengatainya dan menyalahkannya atas segala penderitaan hidupnya. Lalu tiba-tiba ia berubah, tidak ada kata-kata kasar, perlakuan lembut selalu ia dapatkan, lalu kejadian menjijikkan malam itu terjadi, membuatnya kembali membenci Mark, lalu hari ini ia menyelamatkan nyawanya. Apa mau Mark?

Drrrt drrttt

[ Hyunjin is calling..]

menatap layar ponsel nya, ragu untuk mengangkat panggilan telepon dari Hyunjin.

"Hyuck.."

"Hmm.."

"Aku sudah mempersiapkan rencana-"

"Hentikan Hyunjin,"

"Apa maksudmu?"

"Aku..aku bilang berhenti. Sudah cukup, ini sudah berakhir. Aku..aku akan memaafkan Mark dan memulai semuanya dari awal bersama Mark. Aku ucapkan terimakasih dan selamat tinggal."

Secret Story in Our Marriage | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang