06. milik gue

3.6K 200 4
                                    

Happy reading!!🐣

Mark merasakan dingin di dahinya, ia mengerjapkan matanya pelan. Tangannya mengambil kompresan di keningnya, ia menengok ke samping.

Hachan terlihat terlelap dengan kondisi duduk, kepalanya menoleh ke samping, sehingga Mark bisa melihat dengan jelas mata indah tertutup itu.

"Dia ngerawat gue semalem?"batin Mark bertanya.

Mark menatap telapak tangan Haechan yang sedikit memerah, ia ingat itu bekas bubur panas kemarin malam yang ia lempar.

"Kenapa lo kaya gini, padahal gue lebih suka lo yang nantang gue, daripada lo yang perhatian sama gue," lirih Mark.

Mark mengambil handphone di nakasnya, menelfon seseorang untuk mengurusnya.

.
.
.

"Mark!!"

Suara seseorang membangunkan Haechan, ia menoleh dan mendapati daniel berdiri di dalam kamar di susul dengan dokter doy.

Haechan bergegas berdiri dan melihat Mark yang sudah bangun, ia berpikir mungkin Mark yang telah menyuruh daniel untuk kesini.

Haechan yang melihat sudah ada dokter dan daniel pun merasa sudah tidak perlu di sini lagi, toh niat nya kemarin cuman ingin berbalas budi karena Mark juga telah menunggunya saat sakit di rumah sakit.

Ceklek

Sepeninggal Haechan, Doyoung segera memeriksa kondisi Mark.

"Ck, lo kok bisa sakit sih?!"

"Jangan cari gara-gara,"lirih Mark tajam, jujur saja perutnya masih sakit dan kepalanya juga pusing.

"Biasanya juga sakit lo gara-gara ketembak, kena sayatan, kena tusukan. Lhah ini, cuman gara-gara telat makan seminggu lo sakit." Doyoung menceramahi Mark, karena bisa-bisa nya telat makan.

"Lain kali, pentingin makan lo. Jangan ngurusin kerjaan mulu. Kayanya lebih keren sakit ketembak, dari pada sakit gara-gara telat makan. Haha-"lanjut Doyoung mengejek Mark.

Doyoung melihat bekas kompresan dan baskom di nakas,

"Kau sempat demam kemarin?"kini nadanya mulai khawatir.

"Hm, sekarang udah nggak. Apa juga dari telat makan?"

"Sepertinya tidak, aku rasa ada efek samping dari bekas operasi mu lima tahun lalu. Aku akan memberikan obat,"

●○●

Hari sudah malam, mansion kembali terasa sepi saat ini.

Haechan duduk gelisah di kasurnya, ia ingin sekali pergi ke basecamp ada yang harus ia selesaikan di sana. Tapi Mark? Apa ia bakal ngizinin Haechan buat ke Resvyoz.

"Halo Na..?"

"Hai Chaniee, ada apa? Kau sudah sembuh?"

"Hm, sudah. Dan jangan panggil gue dengan nama itu."

"Kenapa, kau sangat manis kalau dipanggil Chaniee tauu,"

"Jijik gue naa!!"

"Hahahaaa, udahlah napa tumben nelfon?"

"Gue, butuh bantuan lo,"

"Ada apa?"

"Lo pasti udah tahu apa yang terjadi sama gue, gue harap anak resvyoz nggak ada yang ikut campur. Gue nggak mau mereka tawuran sama anak luxiver."

"Lo tenang aja, udah gue urus semuanya. Anak-anak aman sama gue. Yang gak aman cuman cowok lo."

"Hm, gue emang belum ngasih kabar sama sekali ke Hyunjin."

Secret Story in Our Marriage | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang