10. rencana gagal (2)

2.8K 168 3
                                    

Happy reading!!🐣

Haechan kini tengah berada di tempat yang di kirimkan Hyunjin, ia menutupi wajah nya dengan masker dan kacamata, kemudian memakai topi dengan hoodie menutupi kepalanya.

"Hyuck?"

Haechan menganggukkan kepalanya, ia tak pernah main-main dengan ucapannya.

"Ayo masuk, gue jamin nggak akan ada yang mata-mata Mark yang ngikutin kita," jawab Hyunjin membuka pintu apartemen.

.
.

"Lo bikin Mark celaka, lo bisa kan nyabotase mobil nya Mark?" tanya Hyunjin menatap Haechan dalam.

"Gue..-" jawab Haechan ragu

"Gue bisa, gue bakal bikin rem mobil nya Mark blong."

"Bagus. Setelah rem mobilnya blong, di perempatan Shindong akan ada truk yang menabrak mobil Mark."

"Gue nggak sabar buat Mark segera menemui ajalnya," Haechan terkekeh sebelum berdiri dan pamitan pada kekasihnya itu.

"Hyunjin, maafin gue lo jadi ikut dalam masalah ini. Tapi gue berterimakasih lo masih mau bantuin gue buat bisa lepas dari Mark," Haechan memeluk Hyunjin erat.

"Kenapa lo mau bantuin gue?" tanya Haechan menatap Hyunjin

"Gue? Gue cuman mau kita bisa hidup bersama. Dan gue bakal lakuin apapun, asalkan bisa hidup sama lo." jawab Hyunjin mantap.

"I love you, kamu harus percaya sama aku apapun nanti akhirnya." Haechan meyakinkan Hyunjin, menatap ragu iris mata sang kekasih.

"I love you more, aku bakal dan selalu percaya sama kamu. Kita akan buat Mark menyesal, dia udah nyakitin kamu terlalu dalam. Kamu harus bisa bersandiwara di depan Mark." Hyunjin mengelus pelan pipi Haechan,

Anggukan kepala di berikan,

"Kita masih butuh banyak waktu, kita harus bersabar. Aku akan segera pulang,"

Cup

"Bye," Haechan pergi meninggalkan apart Hyunjin. Entah ini apart yang mana, setahu Haechan ia belum pernah di ajak ke apart yang ini.

"Aku ingin membuat sang leader keluar dari persembunyiannya, kemudian aku akan membunuhnya, kalau bisa pake tangan bersih, kenapa juga aku harus mengotori tanganku" lirih Hyunjin menutup pintu apart nya.

○●○

"Dari mana?"

Haechan menoleh, kemudian berjalan ke arah Mark.

"Habis dari minimarket, kenapa?"

"Nggak. Gue mau bicara hal serius sama lo," Mark  menatap Haechan dalam, membuat Haechan diam tak berkutik dan hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Kini Haechan tengah duduk berdampingan dengan jarak yang cukup jauh dari Mark,

"Gue..gue mau lo ngelakuin tugas lo sebagai istri di rumah ini," perintah Mark.

"Apa hak lo merintah gue kaya gitu? Bukannya lo sendiri yang bilang kalau gue nggak perlu ngarepin apapun dari pernikahan ini. Bahkan status istri nggak ada harga dan wujudnya di mata lo. Terus kenapa sekarang lo jilat ludah sendiri? Lo mau gue ngelayanin lo sebagai seorang istri? Ogah, gue nggak bakal mau." jawab Haechan tajam.

"Gue nggak bakal minta maaf atas segala perilaku gue sebelumnya, gue cuman mau lo beneran ngejalanin status lo. Itu aja. Gue juga bakal ngejalanin status gue sebagai suami lo." Mark menatap datar Haechan,

"Kena lo Mark Jung," batin Haechan.

Haechan menatap iris mata Mark, tersirat keangkuhan di sana.

Secret Story in Our Marriage | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang