27. mommy?

3K 142 24
                                    

Semangat membacanya, pegangan ya soalnya alurnya bakal cepet banget. Sat set sat set. End.
.
.
.
Skip time~

Happy reading!!🐣

Haechan sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

"Babe..-"

Sedikit terkejut ketika tiba-tiba suaminya memeluk dirinya erat dari belakang.

"Aish. Lepas dulu pa.." bukannya melepaskannya sang suami justru semakin mengeratkan pelukannya.

"Sebentar lagi. Aku ingin lebih lama lagi,"

Haechan hanya diam saja, jika suaminya sudah mode manja seperti ini pasti paginya akan terhambat.

"HWAAAA MAMAAA!!"

Dan teriakan anaknya membuat ia segera melepaskan diri dari pelukan suaminya dan berjalan tergesa menuju kamar sang anak.

"Eihh..putri mama sudah bangun, kenapa menangis?? Tidak boleh menangis dong. Kan Ara sudah besar," Haechan menggendong putrinya yang sudah berusia 4 tahun itu keluar kamar dan menyusul suaminya yang sudah menunggu di meja makan.

"Eiii..princess papa kenapa menangis hmm."

"Papa..." rengek Ara pada papanya.

Haechan memberikan Ara pada suaminya, putrinya itu sangat menempel pada suaminya.

"Sstt. Hari ini papa dan mama akan di rumah sakit. Ara mau ke rumah nenek apa ikut papa mama?"

"Papa mama" jawab Ara lesu.

"Pah!!"

Sungchan hanya menoleh, mendapati wajah kesal istrinya.

"Apasih babe,"

"Jangan mengajak Ara ke rumah sakit. Banyak virus di sana."

Ya. Pada akhirnya Haechan kembali bersama Sungchan. Haechan dan Sungchan sama-sama bekerja di rumah sakit. Haechan adalah dokter spesialis anak. Dan Sungchan adalah dokter spesialis kulit.

Lee Ara. Putri cantiknya bersama Sungchan. Putri yang amat ia jaga dan cintai.

●○●

Minhyuck melangkahkan kaki nya pelan sambil menendang batu-batu kecil di jalan menuju gerbang sekolahnya. Wajahnya murung, entah kejadian apa yang terjadi di sekolahnya.

Usianya sudah menginjak delapan tahun.

Putranya. Mark tersenyum ketika mendapati Minhyuck keluar dari gerbang dan seperti mencari seseorang.

"ADEKKKK!!" teriak Mark sambil melambaikan tangannya ke arah Minhyuck.

Minhyuck tersenyum kemudian berlari dan menerjang tubuh kurus sang Daddy dalam sebuah pelukan.

"Daddyy..Minhyuck sangat merindukan Daddy. Kenapa daddy lama sekali pulangnya," rajuk Minhyuck kemudian.

Mark baru saja meninggalkan Minhyuck hampir tujuh hari, karena ia harus kembali ke Kanada untuk mengurus perusahaan dan beberapa berkas di sana.

"Maafkan daddy adek. Daddy kan sekarang sudah kembali, ayo daddy belikan makanan kesukaan adek."

"Yeyyy" Minhyuck bersorak bahagia dan segera berlari masuk ke dalam mobil sang ayah.

Keseharian Mark masihlah sama, bekerja untuk Minhyuck, lalu pulang ke rumah bermain dengan Minhyuck, dan istirahat juga karena Minhyuck.

Mark tersenyum menatap putranya yang kini sudah besar. Putranya sangat tampan. Minhyuck tumbuh menjadi seseorang yang cerdas, ia selalu membanggakan Mark dengan bakatnya dalam bernyanyi. Ya, sama seperti Haechan. Minhyuck juga memiliki suara yang sangat indah.

Secret Story in Our Marriage | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang