30. bahagia

3.7K 150 41
                                    

Dibaca waktu malam aja ya, soalnya panjang banget, juga biar kerasa feel kebahagiaannya.
.
.
.

Happy reading!!🐣

Dengan percaya dirinya Mark mengetuk pintu ruang rawat Sungchan,

Gagal Jantung?

Itu informasi yang Mark dapat dari Doyoung. Dan Mark tidak akan menyianyiakan hal ini.

Berbekal hanya membawa sebuah buket bunga matahari untuk Haechan. Aneh sekali memang, yang sakit suaminya Haechan Mark, tapi ia malah membawa bunga untuk Haechan.

Mark bisa melihat dengan jelas mata lelah Haechan, mata sayu yang menyiratkan akan kesedihan.

Haechan diam memandang Mark yang kini berdiri kaku di depan ruangan suaminya.

Minhyuck tidak di sini, lalu untuk apa Mark kemari.

"Hai!!"

Katakan Mark sangat kurang ajar, namun ia benar-benar tak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas untuk mendapatkan cintanya kembali.

Urusan dirinya yang memiliki penyakit, urusan belakangan kata Mark.

"Ada apa?" tanya Haechan to the point.

Mark menggarus tengkuknya yang tidak gatal, sambil menyerahkan sebuket bunga matahari cantik ke Haechan.

Kurang ajar.

"Aku dengar dari Minhyuck, Sungchan sakit. Aku hanya ingin menjenguknya dan..-"

....-dan melihat keadaanmu." Jawab Mark kemudian.

Haechan menghela napas lelah, kemudian mengajak Mark untuk berbicara empat mata dengannya.

__

"Mark.."

"Iya."

"Apa kamu masih mencintaiku?"

Mark terkejut. Sangat amat terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan Haechan.

Maka dengan senyuman dan keyakinan penuh ia mantap menganggukkan kepalanya.

"Sangat. Katakan aku kurang ajar karena mencintai isteri orang. Tapi memang benar ini faktanya, aku masih dan akan selalu mencintaimu. Sampai kapanpun."

"Bisakah kamu memberiku kebahagiaan Mark?" tanya Haechan lagi.

"Aku akan membuktikannya. Aku akan memberimu kebahagiaan, yang mana sampai membuat seluruh dunia iri karena melihat senyum kebahagiaanmu." jawab Mark percaya diri.

"Bisakah kamu menghapus luka itu Mark?"

"....."

"Bisakah kamu meyakinkan aku untuk kembali percaya Mark?"

"Bisakah kamu menghilangkan trauma itu, jika kamu adalah penyebabnya?"

"Bisakah kamu membuat aku untuk tidak mengingat akan segala luka yang telah kau beri Mark?"

"Mark, tidak semua luka bisa disembuhkan lewat waktu. Tidak semua penyesalan diberi kesempatan untuk diperbaiki. Semua sudah ada jalan dan takdirnya masing-masing. Jikalau memang kau tak diberi kesempatan untuk memperbaiki takdir, maka buat takdir itu untuk memperbaiki hidupmu." Haechan menarik napas kemudian menghembuskannya.

"Aku hanya ingin bersama suamiku Mark. Sampai maut memisahkan hanya Sungchan yang akan menjadi cinta terakhirku. Jika, aku bisa meminta pada Tuhan. Lebih baik aku mati bersama Sungchan dari pada harus hidup tanpanya-..

-..Kamu tahu, betapa besar pengorbanan Sungchan untukku? Kamu tau seberapa lama dia menungguku Mark? Dia menungguku untuk sembuh. Dia menungguku untuk bisa menerimanya Mark. Aku benci pada diriku sendiri yang saat itu, masih amat mencintaimu meskipun aku tahu kelakuan bejatmu Mark. Aku sangat mencintaimu. Namun, Sungchan berhasil. Sungchan berhasil menggantikan posisimu dihidupku Mark."

Secret Story in Our Marriage | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang