21. surat

2.5K 144 33
                                    

Hai hai hai...
Double update, double update!!
Tenang saudara-saudara
Mohon untuk bersabar dan menenangkan hati.

Jangan tegang, tarik napas...hembuskan.
Ceritanya masih panjang dan jangan habiskan emosi kalian di sini. Masih banyak yang akan bikin emosi.

So keep calm semuanyaa sayang-sayangku.
Sorry for typos dan selamat membaca~

.
.

Happy reading!!🐣

"Mark hyung tak bisakah kamu dirumah saja minggu ini?" pinta Renjun menatap suaminya yang akan pergi.

"Maafkan aku Renjun. Tapi kamu sudah tahu bahwa aku tak bisa untuk tidak pergi."

Renjun tahu dan sangat tahu, setiap satu bulan sekali Mark akan terbang ke Korea dan menginap di sana selama satu minggu.

Bahkan Renjun juga tahu untuk apa suaminya ke sana.

"Baik-baik di rumah. Jika ada apa-apa kamu bisa meminta tolong ke Bubu. Aku akan meminta Bubu untuk menginap di sini."

Mark mengusap pelan kepala Renjun, kemudian pergi meninggalkan rumah itu dan menuju bandara.

"Jika aku bilang, aku sakit. Apa kamu akan kembali Mark hyung?"

Renjun menatap sendu mobil Mark yang semakin menghilang dari pandangannya.

"Kamu rela menikahi Haechan untukku, tapi karena itu juga aku kehilanganmu. Memang semuanya dari awal adalah kesalahanku. Maafkan aku, aku rasa aku tidak siap untuk menceritakan semuanya."

○●○

"Hyuckiee, kamu tak akan menolakku lagi kan kali ini?"

Haechan menghela napas berat, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Maaf."

Sungchan memasang senyum pedih nya lagi.

"Tidak papa, aku akan menunggumu."

Haechan sangat amat merasa bersalah, namun ia juga tak bisa. Ia takut, masih sangat takut untuk menaruh kepercayaan lagi kepada seseorang. Ia takut cintanya akan kembali dipermainkan, ia takut ketulusannya akan dikhianati kembali.

Sungchan benar-benar membenci orang yang membuat orang terkasihnya menjadi setrauma ini, bahkan sampai lima tahun Haechan belum berani untuk membuka hati nya kembali. Seberapa dalam luka yang ditorehkan orang itu, seberapa jauh orang itu merubah Haechan.

Sungchan tidak pernah tahu, ia tidak pernah bertanya dan tidak pernah mencari tahu. Karena Sungchan tahu, betapa terlukanya dan rapuhnya Haechan saat itu, dan saat ini Sungchan telah berhasil menarik Haechan keluar dari keterpurukannya tapi tidak dengan trauma masalalunya.

○●○

"Hallo!! Maafkan aku terlambat sedikit."

"Jangan marah. Aku membawakanmu bunga kesukaanmu."

Mark berjongkok dan menaruh bunga yang ia bawa di atas gundukan kecil di sana.

Membuang beberapa daun kering yang mengotori makam tersebut.

"Maafkan daddy, daddy benar-benar menyesal Chenle.."

"Bukankah sekarang seharusnya Chenle sudah bisa berlari-lari.."

"Maafkan daddy, maafkan daddy yang membuat Chenle pergi dari dunia ini. Karena ketamakan dan keserakahan daddy, Chenle harus pergi sebelum melihat dunia."

Makam anaknya. Mark menguburkan anaknya di belakang rumahnya, agar ia selalu ingat akan setiap kebodohan yang telah ia lakukan di masa lalu.

Katakan saja Mark gila, Mark bajingan, Mark bodoh karena baru menyesal sekarang. Cih.

Secret Story in Our Marriage | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang