Happy reading!!🐣
Setelah hampir satu minggu Haechan mendapat perawatan di rumah sakit, hari ini ia sudah diperbolehkan pulang.
Haechan menoleh ke samping, menoleh ke arah Mark. Aneh sangat aneh, ini pertama kali nya bagi Haechan satu mobil dengan Mark, hanya berdua.
"Jangan natap gue kaya gitu,-"
Haechan langsung mengalihkan pandangannya menghadap pemandangan di luar jendela,
"Mark kesambet apa? Bahkan selama gue di rumah sakit dia sering banget nungguin gue. Dia juga nggak bicara apa-apa, dia nggak marah, apa dia udah tahu kalau gue nggak tawuran?"batin Haechan mengungkapkan keheranannya akan perubahan sikap Mark.
"Jangan ge-er, gak usah peduliin sikap gue. Gue cuman nggak mau keluarga lo atau daddy gue tahu kalau gue nggak memperlakukan lo selayaknya istri. Nggak usah cerita ke mereka apa-apa atau tentang hubungan kita selama ini, atau nyawa keluarga lo dalam bahaya."
Haechan menatap Mark, ia sebenarnya masih lelah untuk berteriak dan bertengkar dengan Mark. Ia menghela napas, kemudian menganggukkan kepalanya.
"Satu lagi, keluar dari Resvyoz. Dan putusin Hyunjin."
Haechan menatap nyalang ke arah Mark, Mark tak bisa seenaknya seperti ini. Memang kalau tadi dia mengiyakan, belum tentu semua yang di mau Mark ia akan turuti.
"Nggak, gue nggak mau." lirih Haechan, ia benar-benar masih butuh waktu untuk memulihkan tenaganya.
Ckiit
Haechan memejamkan matanya, ia siap jika mungkin dahinya akan terbentur dashboard karena Mark yang mengerem mendadak.
Haechan merasa kepalanya tak merasakan sakitnya benturan, ia mulai membuka matanya, dan yang pertama kali ia lihat adalah telapak tangan seseorang.
Haechan menoleh melihat Mark, Mark menarik kembali tangannya, dan menaruhnya di tuas mobil.
Haechan semakin di buat heran kali ini,
"Apa ma-"
"Diamlah, gue ga mau jawab pertanyaan lo," jawab Mark tanpa menatap Haechan dan fokus pada jalanan di depannya.
Haechan mendengus kesal, ia benar-benar tak habis pikir dengan Mark.
●○●
Sudah satu minggu setelah Haechan pulang dari rumah sakit, kondisinya sudah pulih dan fit kembali.
Ia belum mengabari Hyunjin, ia hanya memberi kabar pada Jaemin agar mengurus Resvyoz selama masa pemulihannya, tidak ia tidak berniat meninggalkan Resvyoz sama sekali, Resvyoz adalah rumah nya, dan ia tidak akan pergi dari sana.
Saat ini Haechan berada di dapur, ia rindu memasak makanan kesukaannya, ia ingin sekali memasaknya sendiri. Dan ya tadi maid dapur mengizinkan ia untuk memasak sarapan nya sendiri.
.
.
.Haechan meletakkan ayam katsu nya di atas meja, hidangan yang sempurna di pagi hari ini.
"Mark, mau sarapan?"tanya Haechan kikuk. Sebenarnya ia tak mau mengatakan ini, tapi entah mengapa satu minggu berada di rumah dan mengamati aktivitas Mark, ia jadi kasihan. Bukannya apa, Mark selalu berangkat pagi, dan pulang sangat larut, bahkan saat di rumah ia masih harus rapat, dan menerima telepon dari banyak orang. Haechan pikir Mark seorang CEO atau operator telepon. Tak salah kan Haechan mencoba menawarkan makanan, lagian ini cuman makanan.
Mark menoleh, mendapati Haechan berdiri dengan kaku di depan meja makan.
Ia melihat sekilas makanan yang tersaji di meja, kemudian melenggang pergi tanpa berkata apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Story in Our Marriage | MARKHYUCK
Fanfic[END] "Lo pikir gue nikahin lo karena cinta? Jangan mimpi!!"-Mk "Gue juga nggak akan sudi dicintai laki-laki sebrengsek lo!"-Hc "Gue bakal bikin hidup lo menderita di pernikahan ini! Gue, Mark Jung bakal ngebuat lo bertekuk lutut dan ingat sama dosa...