Bab. 2 : Aku Tidak Mengenal Kalian!

5.6K 632 45
                                    

Mamoru menghentikan mobil mini van yang dikendarainya jauh dari gedung agensi tempat Hide bernaung. "Ada apa?" tanya Hide saat Mamoru hanya terdiam, sementara matanya menatap lurus ke arah gedung.


Pria berusia tiga puluh lima tahun itu hanya menunjuk dengan dagunya, "fans kalian sangat keras kepala. Sudah berapa lama mereka berkumpul di sana hanya untuk menunggu kalian? Dan kenapa hari ini jumlah mereka bertambah banyak?"


Hide mengalihkan tatapannya ke arah yang sama seperti Mamoru. "Aku berani bertaruh kalau mereka lupa makan hanya untuk menunggu dan melihat kami," dia menggelengkan kepala pelan saat mengatakannya. "Ngomong-ngomong, bukankah sekarang sudah memasuki liburan musim panas?"


Mamoru melirik Hide lewat bahunya, kedua alisnya saling bertaut, tidak mengerti sebelum akhirnya dia menatap horor ke arah sang artis. "Oh, tidak!" pekiknya ngeri. "Pantas saja jumlah mereka berlipat ganda hari ini!" seru Mamoru menepuk dahi.


Hide mengangkat bahunya ringan dan mendesah panjang. "Mereka pasti akan terus berkumpul di depan gedung selama musim liburan ini. Bukankah itu bagus?" Hide tersenyum kecil. "Ah, mereka sangat menggemaskan."


"Menakutkan akan jauh lebih tepat daripada menggemaskan," ralat Mamoru cepat. "Kita harus memperketat pengawalan terhadap kalian," lanjutnya dengan ekspresi serius.


"Jangan berlebihan!" tegur Hide terdengar tidak suka. "Tanpa fans, kami bukan apa-apa."


"Katakan itu pada fans garis kerasmu!" cibir Mamoru dengan seringai mengejek. "Kadang mereka mengekspresikan rasa cinta mereka dengan berlebihan. Apa kau lupa saat beberapa fans kalian mengancam bunuh diri saat tahu Arata memiliki kekasih? Sementara sisanya demo meminta Arata memutuskan pacarnya itu."


"Bagaimana aku bisa lupa," sahut Hide dengan hembusan napas keras. Pria itu kembali mendongakkan kepala dan memejamkan kedua bola matanya rapat.


"Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?"


"Sebentar lagi kendaraan yang membawa anggotamu yang lain tiba. Kita akan masuk ke dalam gedung bersamaan dengan mereka."


"Terserah..." jawab Hide pendek.


Dua puluh menit pun berlalu.


Sora segera berdiri, menyeruak barisan para gadis remaja yang kini terlihat sangat antusias saat dua buah mobil van mendekat ke arah gedung. Sora menutup telinga dengan kedua telapak tangannya saat para garis remaja itu menjerit-jerit keras memanggil nama idola mereka.


"Hide-kun?!!!"


"Daichi-kun?!!!"


"Arata-kun?!!!"


"Daiki-kun?!!!"


"Aoi-kun?!!!"


Kelima nama itu terus bergema saat satu persatu anggota Boyband Centaurs itu keluar dari dua buah mobil van.

TAMAT - Out Of My LeagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang