Author playlist : Imagine Dragons - Thunder
***
Bonus untuk penggemar Out of My League yang updatenya sering banget ngaret.
Minggu ini saya update 2x berturut-turut.
***
Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!
Happy reading! (:
***
JUN langsung meradang setelah mendapat telepon dari Kitagawa. Tua bangka itu tidak main-main. Dia sengaja memperlihatkan kekuasaannya pada Jun saat ini. Kitagawa menyelipkan sebuah kalimat ancaman halus pada Jun. Dia mengatakan akan membuat Eiko dan Yuuki sulit jika Jun tidak mematuhi perintahnya.
"Turunkan aku di sini!" kata Jun memutus keheningan di dalam mobil yang disupiri oleh Yuuki.
"Kenapa?"
"Aku tidak mau kau terlibat lebih jauh."
Yuuki menghela napas panjang. Dia mengerem mobilnya halus saat lampu merah menyala. "Aku sudah terlibat, Kak," katanya, menghentikan gerakan Jun yang akan membuka pintu mobil penumpang. "Bukankah kita keluarga?"
Jun masih melempar tatapannya keluar jendela mobil.
"Kau yang mengatakan kita keluarga, jadi kenapa kau mau menanggung masalah ini seorang diri?"
Jun menegakkan punggungnya kembali. Ia menengadah, matanya terpejam. "Baiklah. Tolong antarkan aku ke tempat sialan itu," gumamnya, "tapi kau tidak boleh ikut masuk," sambungnya cepat. Jun menatap Yuuki lekat. "Aku serius. Kau tidak boleh ikut masuk. Tunggu aku di tempar parkir."
Perjalanan itu memakan waktu selama tiga puluh menit. Yuuki membelokkan kendarannya masuk ke dalam komplek gedung Stasiun TV K yang berlantai dua puluh. Ia menghentikan mobilnya tepat di depan halaman lobby gedung. "Ada apa?"
"Sialan, aku tidak mungkin menemuinya dengan pakaian seperti ini."
Yuuki menatap kakaknya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Jun mengenakan celana jeans dan kaos putih serta sepatu sneakers. Rambutnya sedikit berantakan, wajahnya belum dicukur. "Kau bisa memakai jasku," tawarnya. Ia mematikan mesin mobilnya lalu menarik jas biru tua yang disampirkan pada punggung kursi supir.
Dengan cepat Jun mengenakan jas itu. Dia melepas napas lega karena jas milik Yuuki memeluk tubuhnya dengan pas.
"Sedikit gel akan membuat rambutmu lebih rapi," kata Yuuki sembari membuka tasnya yang berisi banyak barang yang disimpan dalam kotak hingga terlihat rapi di dalam tasnya. "Ini," disodorkannya gel rambut itu kepada Jun.
Jun mencolek sedikit gel, mengusapnya di kedua telapak tangannya lalu memakaikan pada rambutnya. Pria itu menatap refleksi dirinya pada kaca spion sementara tangannya mengelus janggut pendek di dagunya. "Janggut ini membuatku terlihat sangat seksi." Ia terkekeh pelan saat Yuuki menatapnya tanpa ekspresi dengan tangan dilipat di depan dada. "Ah, aku tidak bercanda jika itu yang ada di pikiranmu."
"Teserah," kata Yuuki, menyerah, "aku akan menunggumu di tempat parkir," sambungnya saat Jun sudah berdiri di sisi mobil dan mencondongkan kepala ke jendela. "Telepon aku jika butuh bantuan!"
Jun mengangguk. Dia membuka kancing depan jasnya dan berbalik pergi. Jun melangkah dengan gaya. Dia tidak tahu jika Yuuki tersenyum bangga di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Out Of My League
Teen FictionVERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Sora Ito, gadis berusia dua puluh tahun nekat pergi ke Jepang untuk menyusul cinta pertamanya. Sayangnya usahanya gagal, ia patah hati, dan seolah belum cukup, ia pun harus berurusan dengan Hideaki Yamag...