Bab 10. Aku Baik-baik Saja

4.9K 634 26
                                    

Author Playlist : Charlie Puth - One Call Away

***

And when you're weak I'll be strong
I'm gonna keep holding on
Now don't you worry, it won't be long
Darling, and when you feel like hope is gone
Just run into my arms

***

"Adikku alergi pada obat-obatan tertentu," seru Yuuki saat brankar yang membawa Sora di dorong masuk ke dalam ruang IGD.

"Apa anda tahu obat-obatan apa saja yang membuatnya alergi?" seorang perawat balik bertanya dengan cepat, sementara Yuuki terlihat berpikir keras. "Sekecil apa pun yang anda ketahui akan sangat membantu karena bisa berakibat fatal jika kami memberikan obat yang ternyata membuatnya alergi."

Yuuki memejamkan mata, berusaha mengingat percakapannya dulu dengan ibunya saat mereka membahas Jun dan Sora. "Penghilang rasa sakit," seru Yuuki kemudian. "Adikku alergi terhadap obat itu juga," tambahnya membuat perawat wanita itu mengangguk paham, berbalik, dan berlari pergi sembari berkata keras, "Jangan memberinya obat anestesi!"

Tubuh Yuuki merosot seketika. Ia terduduk di atas lantai dingin rumah sakit, wajahnya sangat pucat, kepalanya tertunduk dalam. Yuuki sama sekali tidak memperdulikan keadaan sekelilingnya, mengabaikan bisik-bisik beberapa pengunjung yang melihatnya penasaran, dan terpekik pelan saat menyadari jika yang mereka lihat saat ini tidak lain seorang Tanaka Yuuki—aktor nomor satu di Jepang.

"Yuuki, apa kau baik-baik saja?" Takeru mencondongkan tubuhnya, bertanya dengan nada cemas saat melihat keadaan artisnya.

Hening. Yuuki tidak langsung menjawab, dan perlahan ia pun mengangkat kepalanya, menatap lurus wajah Takeru dengan ekspresi tak terbaca. "Bagaimana bisa aku hampir saja lupa mengatakan pada mereka jika Sora alergi obat-obatan tertentu?" tanyanya lirih hingga membuat Takeru mengernyit, tidak paham. "Aku baru mengingatnya saat Sora didorong masuk ke dalam ruang IGD," lanjutnya parau, terdengar kesal pada dirinya sendiri.

Takeru menepuk bahu kanan Yuuki, berusaha untuk memberinya penghiburan. "Kau hanya panik—"

"Tidak!" potong Yuuki cepat dengan gelengan kepala. "Akan sangat fatal jika aku lupa mengatakannya pada mereka," tambahnya sembari meremas pergelangan tangan Takeru dengan keras. Yuuki seolah berusaha mencari sesuatu untuk menopangnya. "Adikku bisa mati, Takeru. Apa kau tidak mengerti?" tanyanya getir. "Sora bisa saja mati jika aku melupakan hal sepenting itu."

Takeru menghela napas panjang, lalu mengangguk pelan. Baru kali ini ia melihat Yuuki begitu rapuh, dan jika boleh jujur, hal ini sangat mengejutkannya. Selama ini Yuuki tidak pernah mengatakan apa pun tentang Sora, karenanya Takeru sangat yakin jika Yuuki dan Ny. Eiko memiliki alasan sendiri mengapa mereka memilih untuk menyembunyikan Sora dari dunia.

"Mereka harus bisa menjahit lukanya sebelum Sora sadar," ucap Yuuki membuat Takeru mengerjapkan mata. "Mereka harus melakukannya dengan cepat," tambahnya panik, Takeru bahkan harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk tetap menahan Yuuki di tempat. Akan menjadi masalah besar jika Yuuki nekad lalu merangsak masuk ke dalam ruang IGD dimana Sora mendapatkan pertolongan saat ini. "Aku harus memastikan mereka melakukannya dengan cepat!" cicitnya.

"Yuuki!" ujar Takeru sembari mengguncang bahu Yuuki keras untuk menyadarkannya. "Mereka pasti tahu apa yang harus mereka lakukan," tambahnya dengan nada setenang mungkin. "Yang harus kau lakukan saat ini hanya bersikap tenang dan berdoa untuk kesembuhan Sora. Mengerti?"

Yuuki tidak menjawab. Ia terlihat sangat kalut dan frustrasi.

"Yuuki?!" panggil Takeru lagi, dan Yuuki pun hanya bisa mengangguk pelan sebagai jawabannya.

TAMAT - Out Of My LeagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang