Bab 22. Relasi

1.4K 295 7
                                    

Author playlist : Oasis - Don't Look Back In Anger

***

Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! 

Happy reading! ^-^

***

ANGGOTA Centaurs berkumpul di asrama mereka, malam ini. Kelimanya bersama dengan Mamoru terdiam, larut dalam lamunan masing-masing. Suara detak jam dinding menjadi satu-satunya suara yang terdengar saat ini.

Daichi yang mendengar mengenai Arata dari Aoi tidak bisa mengatakan apa pun. Pria itu ikut menyalahkan dirinya sendiri yang tidak peka pada rekan-rekannya yang lain. Mereka sudah lama bersama sejak masa training, tapi kenapa dia tidak bisa mengenali dan menangkap kesedihan rekan-rekannya?

"Maaf, aku membuat kalian semua khawatri!" Arata menjadi orang pertama yang bicara. Suaranya merobek keheningan yang menggantung di dalam ruang santai itu. Aoi dan Daiki duduk berdampingan di atas lantai. Masing-masing duduk bersila, dan memeluk sebuah bantal berbentuk Centaurs yang dihadiahkan oleh penggemar mereka beberapa waktu yang lalu.

Arata menelan dengan susah payah. Dia tidak mampu menatap wajah keempat rekannya. Apa yang terjadi padanya sore tadi menjadi rahasia mereka berlima. Arata tidak mau masalah pribadinya menjadi beban yang lain untuk pemilik agensinya.

"Kau harus menemui psikiater," usul Mamoru mutlak. Arata terlihat ingin menolak tapi dengan cepat Mamoru mengangkat satu tangannya tinggi untuk menghentikannya. "Kau sakit."

"Aku tidak gila," kata Arata. Dia mulai panik. Arata tidak ingin menimbulkan permasalahan baru untuk rekan-rekan dan agensinya. Dia yakin groupnya akn menjadi bulan-bulanan media masa jika hal ini bocor.

Mamoru menghela napas. "Aku tidak mengatakan kau gila," katanya, tenang. "Tapi kau butuh bantuan seseorang, Arata. Aku tidak mau terjadi sesuatu padamu karena perasaan bersalah yang terus kau pendam selama ini," tekannya, "Arata, kau bagian dari kami. Bisakah kau membayangkan bagaimana keadaan kami jika kau putus harapan dan menyerah?"

Arata tidak menjawab.

"Kami sangat menyayangimu," sambung Mamoru. Dia menepuk pelan puncak kepala Arata yang duduk di sampingnya. "Kau bagian dari kami. Kami tidak akan lengkap tanpamu."

Dia menjeda, menatap kelima wajah anggota Centaurs bergantian. "Selama ini kalian sudah bekerja dengan sangat baik. Kalian sudah bekerja dengan sangat keras. Aku bangga pada kalian."

Mamoru mengangkat wajahnya, menghalau air mata yang sudah berebut turun dari ujung kedua matanya. "Kalian sudah bekerja dengan sangat baik. Aku benar-benar bangga pada kalian!" sambungnya penuh haru.

Malam itu seluruh anggota Centaurs memutuskan untuk tidur bersama di ruang santai. Mereka menggelar futon di atas lantai. Suara tawa mereka terdengar. Kelimanya tengah mengenang perilaku bodoh yang seringkali mereka lakukan sebelum debut.Kenangan demi kenangan yang tidak pernah gagal membuat mereka tertawa keras setiap kali mengingatnya.

Aku berjanji akan menjadi leader yang lebih bertanggung jawab, janji Hide malam itu.

#♫♪

Malam berganti siang.

Ada perasaan lega menyelimuti Ami saat dia membaca berita terbaru mengenai akhir dari skandal yang menjerat keluarga Tanaka. Skandal itu perlahan terurai. Banyaknya dukungan masyarakat pada keluarga Tanaka membuat media berpikir dua kali untuk mengangkat berita yang sama.

TAMAT - Out Of My LeagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang