Author playlist : Coldplay - A Sky Full Of Stars
***
Lama banget eim cerita ini nggak update gegara saya mangkrak. Haiah... T-T
Ya wes, enjoy yah! ^-^
***
Sora tidak menyangka jika Hide memiliki sisi humoris dalam dirinya. Selama ini ia tidak begitu menyukai Hide karena pria itu sering memerintahnya melakukan pekerjaan ini dan itu. Karenanya ia sangat terkejut melihat sisi lain dari Hide. Sora bahkan bisa tertawa lebar mendengar gurauan kering Hide, namun seketika tawanya lenyap saat mengenali sosok pria yang masuk ke dalam ruang inapnya, sementara Hide menoleh, bergerak untuk memberi hormat pada Yuuki serta seorang pria muda yang tidak dikenalinya.
Kesiap halus meluncur dari tenggorokan Sora saat tatapannya bersirobok dengan Jun. Ia bergerak gugup. Alih-alih merasa senang, gadis remaja itu malah menyembunyikan diri di balik punggung kokoh Hide yang terlihat aneh melihat sikap Sora saat ini.
Siapa pria asing itu?
Pertanyaan itu melintas di pikiran Hide saat Sora mencengkram kaos berwarna putihnya semakin erat.
Melihat kegugupan Sora, Jun menipiskan bibir, bersidekap. Satu alisnya terangkat saat ia bicara dengan nada tenang penuh penekanan, sementara Yuuki menutup pintu di belakangnya pelan.
"Kelihatannya kau tidak senang melihatku," tukasnya sinis membuat udara di dalam ruangan itu terasa berat untuk Sora.
Ck, kenapa kakaknya harus datang disaat seperti ini? Sora mengintip dari belakang punggung Hide, masih terlihat enggan untuk berhadapan langsung dengan kakak sulungnya. Percuma. Ia tidak bisa menghidar dari amarah Jun. Yang bisa dilakukannya hanya menghadapi kemarahan kakaknya dengan sikap tenang.
"Hai, Kak!" sapanya dengan senyum dipaksakan. "Kapan kau datang?" tanyanya masih enggan untuk keluar dari tempat berlindungnya.
Jun menyeringai. Ekspresinya terlihat semakin menakutkan bagi Sora. Tanpa sadar wanita itu menelan dengan kering. Kedua tangannya basah oleh keringat karena gugup.
"Apa kau tidak punya pertanyaan lain?" protes Jun. Ia menjeda lalu melirik sinis pada Hide yang membalas dengan ekspresi datar. "Kenapa kau bersembunyi di belakang punggungnya?" tanyanya sembari menunjuk hide dengan dagunya.
"Apa kau takut padaku?" tanya Jun lagi, setelah jeda singkat. Ia menyipitkan mata dan tersenyum puas saat Sora menundukkan kepala, tidak bisa menjawab pertanyannya.
Sora semakin menundukkan kepalanya. Sejenak ia meragu, namun pada akhirnya genggaman tangannya pada kaos milik Hide dilepasnya. Dengan langkah kecil dia berjalan menuju Jun yang masih menatapnya dengan tatapan menghakimi.
"Maafkan aku!" katanya lirih lalu mendongakkan kepala, menatap kakak sulungnya dengan wajah berkaca-kaca. "Ini terakhir kali aku membuat kalian cemas," janjinya, setengah berbisik.
Jun bergeming. Ia tidak langsung menjawab. Tatapannya kini beralih pada kening Sora yang masih ditutup oleh kain kasa. Pria itu mengulurkan tangan, membuat Sora meringis penuh antisipasi. Jun biasanya menyentil dahi adik perempuannya jika dia berbuat salah.
Sora menunggu, matanya terpejam, namun hal yang dinantinya sama sekali tidak terjadi. Perlahan ia membuka mata. Kedekatan wajah keduanya membuat gadis remaja itu bisa mencium aroma mint napas kakaknya yang segar. Andai saja mereka tidak memiliki hubungan darah, pasti dengan sangat mudah Sora menyukai pria dewasa di hadapannya ini.
"Apa masih terasa sakit?"
Pertanyaan yang dilontarkan dengan nada khawatir itu menyentak Sora dari lamunan pendeknya. Ia semakin merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Out Of My League
Teen FictionVERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Sora Ito, gadis berusia dua puluh tahun nekat pergi ke Jepang untuk menyusul cinta pertamanya. Sayangnya usahanya gagal, ia patah hati, dan seolah belum cukup, ia pun harus berurusan dengan Hideaki Yamag...