Bab 18

1.8K 331 10
                                    

Author playlist : Labirint - Jealous

***

Happy reading, teman-teman! 

***


Tatapan Arata menerawang menatap cakrawala. Pikirannya tertambat pada satu kenangan. Sebuah kenangan buruk yang hingga detik ini masih belum bisa dilupakannya. Sebuah kenangan buruk yang membuatnya tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Dia menyukai tempat ini; lantai teratas gedung agensinya yang sepi. Walau terkadang rasa sepi itu seperti mengoloknya. Namun, Arata berpikir jika hal itu memang pantas didapatnya.

Ya, seorang pria pengecut seperti dirinya memang pantas merasakan rasa sepi itu. Bohong jika dia mengatakan baik-baik saja, tapi Arata juga tidak bisa membagi keresahannya karena hal itu hanya akan membebani rekan-rekannya yang lain.

Arata mengembuskan napas keras. Berbeda dengan Himeka, Sora sangat beruntung karena memiliki latar belakang keluarga yang bisa melindunginya dari serangan penggemar fanatik Hide. Di sisi lain Hide juga berani bertanggung jawab dan memasang badan untuk melindungi Sora.

Kini ia bertanya; jika di masa lalu dirinya melakukan hal yang sama untuk Himeka apa mantan kekasihnya itu akan baik-baik saja? Setidaknya mungkin hal itu bisa mengurangi sedikit rasa sakit dan kesedihan yang dialami oleh Himeka.

Entahlah.

Arata memejamkan mata. Dia mengusap wajahnya kasar. Jika dulu dia lebih berani pasti Himeka tidak akan membencinya. Wanita itu bahkan tidak mau melihatnya lagi. Miris. Rasa sayang itu kini berubah oleh perasaan benci yang meluap-luap.

Angin berembus. Arata membuka matanya dengan gerakan perlahan. Suara sirine mobil yang bersahutan menarik perhatiannya. Pria itu menundukkan kepala. Menatap jauh ke arah jalan raya yang berada sepuluh tingkat di bawahnya.

Bagaimana rasanya jatuh dari tempat setinggi ini?

Apa dia akan langsung mati?

Apa Himeka akan menangis jika dia mati?

Apa mereka akan kehilangan dirinya?

Apa orang-orang akan tetap mengingatnya?

Pertanyaan-pertanyaan itu melintas dalam pikirannya. Kedua tangannya menggenggam erat pagar pembatas gedung. Tatapan Arata masih tertuju pada jalanan di bawahnya. Dia hanya akan tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu setelah mati. Iya, kan?

Entahlah. Oh, entahlah.

***


Kitagawa sangat marah karena putra sulung Eiko berani mengancamnya. Putra sulung Eiko terlihat sangat percaya diri dan yakin jika hal itu bisa menekannya. Tapi dia salah besar. Kitagawa tersenyum mengejek. Ia menuangkan minuman keras untuk dirinya sendiri lalu menegaknya dalam satu tegukan besar.

Tidak ada yang bisa mengancamnya.

Tidak ada yang boleh mempermainkannya. Seseorang tidak bisa menghinanya. Dia memiliki kekuasaan besar untuk melenyapkan atau menghancurkan siapa pun yang tidak disukainya. Termasuk bocah sialan yang sok pintar itu. Putra sulung Eiko harus membayar sikap kurang ajarnya itu dengan harga sangat mahal.

Kitagawa menyeringai. Dia akan membuat kehidupan keluarga Tanaka hancur hingga Eiko mengemis di bawah telapak kakinya.

Skandal. Ya. Sebuah skandal akan membuat karis Eiko dan Yuuki hancur.

Tawa Kitagawa menggema. Memantul pada dinding-dinding ruang kerjanya yang mewah. Sebagai pemilik stasiun televisi besar dia memiliki kemampuan untuk itu dan Kento akan menjadi target selanjutnya jika berani ikut menentangnya.

TAMAT - Out Of My LeagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang