Terima kasih untuk semua review yang sudah masuk dibab-bab sebelumnya! Maaf tidak dibalas satu per satu. #SenyumManis
***
Author playlist : Story of my life - One direction
***
Enjoy! ^-^
***
"Sangat berharga?" beo Hide untuk kesekian kalinya pada Daichi. Kelima anggota Centaurs serta Mamoru tengah berada di ruang ganti yang telah dipersiapkan oleh panitia setelah konser mereka berakhir beberapa waktu yang lalu. Pernyataan Daichi mengenai Sora sungguh mengejutkan, bukan hanya bagi penggemarnya saja namun juga untuk keempat rekannya yang lain dan Mamoru.
Mamoru memijit pangkal hidungnya, menahan diri untuk tidak ikut berkomentar dalam masalah ini.
"Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu dengan begitu mudahnya?" Hide nyaris berteriak saat mengatakannya. Sungguh ia sama sekali tidak mengerti kenapa dirinya harus merasa begitu terganggu mendengar pernyataan yang dikemukakan oleh Daichi tadi. Bukankah seharusnya ia bersikap biasa karena dengan tegas Daichi mengatakan jika dia menganggap Sora sebagai adiknya sendiri.
Jadi kenapa sekarang Hide harus merasa terganggu?
Daichi yang terkenal akan sikap ketusnya itu hanya menaikkan satu alisnya dan menjawab dengan nada mencemooh yang nyaris saja membuat batas kesabaran Hide hilang sepenuhnya. "Kenapa kau harus merasa terganggu?"
Ya. Kenapa Hide harus merasa tergannggu? Hide sudah tahu akan hal itu, namun karena hal itu diucapkan secara langsung oleh Daichi yang merupakan rekan seperjuangannya, hal itu membuat Hide semakin tertohok dan tidak mengerti akan reaksi dirinya sendiri terhadap Sora.
"Bukankah dengan jelas aku mengatakan jika aku menganggap gadis dekil itu sebagai adikku sendiri?" tantangnya dengan dagu diangkat.
"Tapi dia bukan adikmu!" balas Hide sengit.
"Semua orang tahu jika Sora bukan adikku," ujar Daichi ketus. "Aku mengatakan jika aku menganggapnya sebagai adikku. Bagian mana dari ucapanku yang tidak kau mengerti?" ejeknya datar.
"Daichi benar," sambung Aoi berusaha untuk menjadi penengah pertengkaran keduanya. "Reaksimu terlalu berlebihan, Hide," lanjutnya membuat Hide gemeretak menahan kesal.
Oh, kenapa sekarang dia yang diserang? Bukankah dalam hal ini Daichi yang salah? Ucapan Daichi bisa menyebabkan kesalah pahaman yang lain, dan Hide sama sekali tidak menginginkannya. Sora sudah cukup menderita dengan apa yang terjadi padanya, karenanya tidak seharusnya dia mendapatkan masalah lain yang menambah kesulitannya. "Bagaimana jika penggemar kita menangkap hal yang sebaliknya dari ucapan Daichi?" tanyanya. Ia menatap satu per saru wajah rekannya yang kini memasang ekspresi serius. "Sora tidak memerlukan masalah baru setelah apa yang terjadi padanya."
Daiki menghela napas berat. "Fakta jika Sora merupakan putri dari Nyonya Eiko dan adik dari Senior Yuuki seharusnya cukup membuat posisinya aman," ujarnya seraya menepuk bahu Hide pelan. Ia memaksa rekannya itu untuk duduk di sisi sofa, sementara dirinya mengambil tempat kosong di samping Hide duduk saat ini. "Mereka pasti akan berpikir dua kali jika ingin mengganggu Sora."
"Aku tidak setuju denganmu," sambar Arata cepat. "Penggemar fanatik bisa melakukan hal gila tanpa memikirkan apa pun," ujarnya membuat Hide memejamkan mata dan kembali merasa tidak tenang karenanya. "Jalan satu-satunya bagi Sora adalah kembali ke New York secepat mungkin," usulnya yang segera disetujui oleh ketiga rekannya yang lain, kecuali Hide tentu saja. "Dengan berjalannya waktu, penggemar dan paparazi akan segera melupakan masalah ini—"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Out Of My League
Teen FictionVERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Sora Ito, gadis berusia dua puluh tahun nekat pergi ke Jepang untuk menyusul cinta pertamanya. Sayangnya usahanya gagal, ia patah hati, dan seolah belum cukup, ia pun harus berurusan dengan Hideaki Yamag...