Seorang pria mendesah panjang, dia berdecak sembari menggelengkan kepalanya. "lagi-lagi dia seperti itu" dumelnya sambil menyilangkan tangan dan berdiri disamping lapangan basket.
Jika pria itu lagi banyak pikiran, dia melampiaskannya dengan bermain basket meskipun terik matahari siang itu panas. Sudah 2 jam dia seperti itu, tak ada yang bisa menghentikannya.
Kyungsoo tak punya pilihan lagi, dia lalu menghubungi seseorang. Selang beberapa saat, Chanyeol muncul menaruh tasnya lalu ikut bergabung dengan Sehun.
Dia berpikir bisa membuat sahabatnya itu lelah dan berhenti tapi, baru 30 menit. Chanyeol sudah kewalahan, dia ngos-ngosan melirik Kyungsoo yang hanya bisa menaikkan bahunya tak tahu harus bagaimana lagi.
"Sehun, cukup" sahut Chanyeol.
"Sebentar lagi, aku masih bisa main" tukas Sehun.
"Cukup!" Chanyeol menahan tangannya, dan memukul bola itu sampai terpental jauh, "Ada apa denganmu?"
Sehun mengatur nafasnya lalu tertawa,"hahaha~ aku tidak apa-apa, jangan khawatir. Aku hanya sedikit lelah akhir-akhir ini" celotehnya,
"Kalau lelah, kau berhenti saja. Kau masih mahasiswa tingkat 2, kau tidak perlu magang dan bersusah payah seperti ini. Lagipula, rumah sakit itu akan menjadi milikmu nanti" tegur Chanyeol.
"Hah~ kau benar, aku lebih baik menikmati masa ini. Tuhan sudah memberiku kesempatan untuk kembali, setidaknya kali ini aku harus bersantai dan tak perlu belajar terlalu keras"
"Lagipula, aku selalu kalah darimu" timpalnya lagi.
Chanyeol tahu betul, maksud dari kata kalah itu. Dia tersenyum kecut membalas raut lega dan bahagia yang di tunjukkan Sehun.
Sejeong menyusul Chanyeol, disela-sela dia melihat kedua pria itu saling merangkul. Kedua pria itu melihatnya, Chanyeol memanggilnya mendekat. Entah kenapa langkah Sejeong terhenti ketika tatapannya dengan Sehun bertemu, dia tersenyum menghampiri mereka berdua.
"Sudah lama yah, harusnya kita sering bertemu dan bermain seperti dulu" tukas Chanyeol ikut merangkul Sejeong.
"Eyy~ bukannya kalian sibuk berkencan? Sepertinya pasangan baru kita ini perlu banyak waktu untuk berduaan" ledek Sehun.
"Kita bisa double date, kau bisa mengajak tunanganmu" usul Sejeong, ingin ikut dengan obrolan mereka.
"Um, itu ide bagus" Sehun langsung menyetujuinya. Sejeong sedikit tersentak, pun demikian dengan Chanyeol. kyungsoo ikut nimbrung dengan mereka, menatap bingung Sehun karena ucapannya tadi.
"Kalian pasti haus, aku akan membeli minuman. Ayoo" Kyungsoo menarik Chanyeol ikut dengannya, agar Sehun dan Sejeong punya waktu.
Sejeong mendehem, "kau tak pernah berubah yah, apa kau sesuka itu pada basket?" Dia berlari kecil memungut bola yang terlempar karena pukulan Chanyeol lalu memberikannya pada Sehun.
"Iya, aku suka"
"Kalau kau suka, kenapa kau mengambil jurusan dokter bukannya olahraga?"
"Aku ingin terlihat keren dengan memakai jubah putih, seseorang pernah bilang padaku kalau aku terlihat keren mengenakannya" cerita Sehun.
Sejeong mengeritkan keningnya, pandangannya cukup silau karena menengadah untuk menatap pria di depannya. Dia selalu takjub dengan wajah tampan itu, makin bersinar dibawah cahaya matahari.
Sehun mengangkat bola ditangannya, menaruhnya di atas kepala Sejeong untuk menghalangi terik matahari yang mengganggu penglihatannya, "Silau yah? Ayo, kita menunggu mereka disana" ajak Sehun berjalan lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Rewrite" (The End)✓✓
FanficDear Kim Sejeong, Lumba-lumba manisku, Kau tahu, aku menginginkanmu. Harapku itu bukanlah rahasia yang ingin kusembunyikan lagi. Semua yang terjadi antara kita, bukan tidak direncanakan. Kemudian, takdir menarikmu sangat jauh hingga tak terjangkau o...