"BAB. XXV"

85 20 2
                                    

Sejeong merasa bingung, padahal Lisa yang lebih dulu menindasnya tapi kenapa dia malah merasa bersalah. Melihat Sejeong diam, Sehun langsung bisa menebak kalau wanita yang berakting itu sedang menyesali perbuatannya.

"Lain kali kau tak perlu melakukan itu kalau merasa terbebani, tanpa melakukannya pun tadi aku berniat menolak ajakan Lisa kalau kau tak bisa ikut. Dan aktingmu itu buruk sekali" dia menegur dan meledek Sejeong sekaligus

Sejeong lagi-lagi mendengus dengan pipi yang menyembul, Sehun menusuk pipi kanan Sejeong karena gemas. "Kau mirip sekali dengan kucing yang ada di komik Eleeced" ledeknya.

"Eleeced?" Sejeong tahu komik itu karena dia yang merekomendasinya, baru saja dia ingin menyetujuinya Sehun segera mengalihkan topik. Sepertinya pria itu tersadar kalau sedang menspoilerkan sebuah karya dari masa depan.

"Sebelum makan malam, bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu?" Usul Sejeong berjalan beriringan sambil menggoyangkan kedua tangannya, kedepan dan kebelakang.

Langkahnya semakin cepat karena bersemangat, Sehun menangkap salah satu tangannya. "pelan-pelan saja, kita bisa jalan-jalan dari sini" dia menarik Sejeong agar langkahnya kembali beriringan dengannya.

Mereka mendehem, memalingkan muka dan diam-diam tersenyum malu. Tangan Sehun yang melingkar di lengannya perlahan turun dan mengaitkan jemarinya ke jemari Sejeong.

Sejeong melirik tangannya itu, "bolehkan?" Lucunya Sehun meminta izin membuat Sejeong ingin sekali mencium tiap bagian wajah menggemaskan itu.

"Apa ini rasanya berselingkuh? Ah tidak, jelas-jelas Chanyeol tahu kalau kau bersamaku. Dia juga sepertinya tidak keberatan kan? Sejeong-ah, kau tidak akan mengadu kalau aku..."

"Sehun, bisakah kau melupakan kalau aku adalah kekasih orang lain? Sebelumnya, kau ataupun Chanyeol bisa melakukan apapun padaku tanpa bertanya. Memangnya apa yang Chanyeol bisa lakukan dan kau tak bisa?"

Sehun tertawa, dia berpikir pertanyaan itu lucu atau Sejeong sedang mengetesnya lagi. "Kau tahu betul apa yang tak bisa kulakukan Sejeong-ah dan sekarang ada banyak izin yang akan aku lontarkan sebelum melakukan hal padamu" tuturnya. Langkah mereka terhenti dan saling berhadapan satu sama lain, sang matahari sudah mulai tak nampak. Warna Jingga yang kian menghitam, lampu jalanan perlahan menyala. Menyoroti kedua insan yang sedang melakukan deeptalk.

Sejeong tersenyum lalu menghela nafas, "baiklah, menurutku itu sudah cukup" ucapnya. Sehun menaikkan alisnya, kerit di keningnya menandakan dia bingung.

Sejeong lalu kembali melanjutkan langkahnya, melepas tangan dari genggaman Sehun. Dia menahan tawanya, sedikit keterlaluan jika dia terus menggoda Sehun.

Pria itu terlalu lurus untuk di ajak berselingkuh, pun disaat dia tak tahan karena godaan Sejeong. Dia akan meminta izin dan berceloteh kalau yang dilakukan mereka salah.

Tapi, belum saatnya Sehun tahu kalau wanita yang dia inginkan kini tidak terikat hubungan apapun. Dia harus serakah dan menuntut apa yang harus jadi miliknya.

******

Bulan november, 2017.

Hari ini tepat tanggal 27, Ulangtahun Chanyeol.

Dia asyik dengan ponselnya, tangan satunya menenteng sebuah kotak berisi kue. Dia cekikikan beberapa kali lalu mengumpat,"dasar Kim Sejeong, dia benar-benar Licik..." Ocehnya sambil melihat foto yang dikirim Sejeong dalam grup chat yang hanya ada dia, Sehun dan Sejeong di dalamnya.

"Bisa-bisanya dia menyuruh membeli kue ultahku sendiri dan menjadikanku alasan untuk mengajak Sehun keluar dan berbelanja layaknya pasangan suami istri dengan dalih membuat pesta kejutan..." Dia lalu tertawa.

"Rewrite" (The End)✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang