Sejeong terbangun, dia tidur dengan nyenyak. Dia celingak-celinguk mencari seseorang. "Dia kemana?"
Dia berdiri lalu melihat sekitar, aroma Sehun dimana-mana. Lalu tersenyum, dia mengingat perkataan Sehun semalam. Karena canggung dia berpura-pura tidur, berharap Sehun segera keluar setelah mengantarnya. Sentuhan tangan itu membuatnya berdesir, dia bahkan menahan nafasnya.
Plakk~
Sejeong menampar pipinya, dia harus segera menghidupkan akalnya lagi. "Gila kau Kim Sejeong" ucapnya. Tapi, wanita siapa yang tidak luluh dicintai begitu dalam.
Selama ini dia yang hanya terus memberi cinta, tanpa menerima apapun. Tidak, dia selalu menerima cinta bahkan lebih dari Sehun tanpa dia sadari.
Dia lalu ngedumel menceramahi dirinya sendiri lalu masuk ke kamar mandi. Tak lama kemudian Sehun datang membawa sarapan, "Sejeong-ah, aku membawakanmu sarapan. Makanlah, sebelum menjenguk Seung-wan"
"Iya, tunggu sebentar" sahut Sejeong dari dalam. Sehun Segera menata makanan itu di meja.
Ceklek~
Pintu ruangan itu terbuka, Joohyun mengetuk lagi. Sehun menoleh, raut wajahnya datar, keningnya mengerut dengan alis melengkung memandangi wanita itu.
Joohyun masih bisa tersenyum menghadapi sikap dingin Sehun, "kau tenang saja, aku tahu kau tak suka melihatku. Tapi, bisakah kau tahan sebentar" celetuk Joohyun lalu langsung duduk di kursi sembari menyilangkan kakinya.
Dia menatap makanan yang dia sajikan, lalu menemukan ponsel milik orang lain di atas tempat tidurnya. Menyadari bahwa ada seseorang selain mereka diruangan itu.
"Ada apa? Langsung ke intinya saja, aku tak punya waktu untuk..."
Joohyun melepas cincin di tangannya lalu meletakkannya di atas meja, sembari melirik cincin yang masih melingkar di jari manis Sehun. "Kau juga boleh melepaskannya" suruh Joohyun.
"Ada apa ini? Apa kau merajuk dan ingin mengancam ku lagi?" Tuduh Sehun
"Kau ini yah, apa aku selalu jahat di mata mu? Padahal niatku baik loh" tukasnya.
"Kak Suho datang menemui ku dan menyuruhku membebaskan adiknya, sebagai ganti dia yang akan menikahi ku kalau dimasa depan tak ada pria yang ingin menikah dengan wanita yang membatalkan pertunangannya" oceh Joohyun.
Joohyun merasa dia tak ada urusan lagi lalu berdiri sambil mengulurkan tangan, "kau harus bahagia, agar aku menyesal telah melepaskanmu" tuturnya.
Dia menerima uluran tangan itu, "sampaikan maafku pada Sejeong dan aku berharap ingatannya cepat pulih. Keterlaluan jika kau terus terluka setelah apa yang telah kau korbankan untuknya"
Sehun tersenyum, dia tak bisa mengatakan apapun. Tak ada kalimat yang menghibur untuk wanita yang berusaha lapang merelakan cinta sepihaknya.
Hahh~
Joohyun menghela nafas lega, agar dia tak menangis di depan Sehun dia segera membalikkan badannya. Berjalan pelan melangkah keluar dan menoleh ke pria yang berdiri menunggunya sedari tadi di luar.
"Ck, apa adikmu itu tidak bisa hangat sedikit? Apa cuman Sejeong yang dia anggap wanita, setidaknya dia bisa bilang terima kasih atau memberikanku pelukan perpisahan" dumel Joohyun melangkah pergi, beriringan dengan pria itu.
"Apa kau sudah sarapan? Ayo kita sarapan bersama" ajak Suho.
"Apa kau juga menyerah soal kakaknya?" Tanya Joohyun mengajak pria itu mengobrol sepanjang jalan.
"Eung"
"Ternyata kau lebih menyedihkan dariku" ledeknya.
Disisi lain,
KAMU SEDANG MEMBACA
"Rewrite" (The End)✓✓
FanficDear Kim Sejeong, Lumba-lumba manisku, Kau tahu, aku menginginkanmu. Harapku itu bukanlah rahasia yang ingin kusembunyikan lagi. Semua yang terjadi antara kita, bukan tidak direncanakan. Kemudian, takdir menarikmu sangat jauh hingga tak terjangkau o...