"BAB III"

473 79 7
                                    

Dua wanita cantik mendekati Sehun, mereka saling mendorong satu sama lain dengan ponsel yang bertengger di tangan masing-masing. Salah satu wanita cantik itu sengaja menjatuhkan dirinya didepan Sehun. Berharap jika pria itu menangkapnya, namun itu hanya khayalannya. Pria yang berdiri menyenderkan diri di tembok sembari fokus bermain game di ponselnya menggeser tubuhnya kesamping, sehingga wanita itu terjatuh begitu saja. Temannya segera membantunya, karena Sehun jangankan mengulurkan tangan, dia bahkan tak menyadari kehadiran mereka.

Dengan wajah cemberut, wanita yang terjatuh itu merapikan pakaiannya. Sehun meliriknya sebentar, menghela nafas berat dan menyudahi permainnya.

"Permisi, apa aku boleh meminta nomor teleponmu? Sebenarnya, kau adalah tipe pria yang disukai temanku ini" akhirnya wanita satunya maju menggantikan temannya yang jatuh tadi.

Sehun menatap ponsel itu, dia merogoh kantung jaketnya. "Ulurkan tanganmu," suruh Sehun.

Wanita itu dengan senang mengulurkan kedua tangannya, Sehun lalu menyemprotkan disinfektan. Membuat kedua wanita itu melongo bingung menatapnya, "oh apa temanmu itu juga perlu di semprot? Sepertinya saat dia terjatuh, kuman-kuman..."

"Hyaa~ dasar keterlaluan, hiks~" salah satu wanita itu pergi sambil menangis.

"Cih, apa tampan adalah segalanya?" Satu wanita yang lain menyusul pergi.

Sehun juga menyemprot udara bekas wanita itu, "bukannya karena aku tampan, kalian berdua malah mendekatiku dan meminta nomor? Ck, dasar wanita-wanita hama" cibir Sehun.

Dari kejauhan, Sejeong yang baru saja keluar dari gedung fakultasnya menyaksikan adegan itu. Sehun yang ngedumel itu tiba-tiba tersenyum dan melambaikan tangannya saat melihat Sejeong.

Sejeong membalas lambaian itu sambil cengengesan canggung, menunggu Sehun menghampirinya. "Apa kau sedang menungguku?"

"Eung~ hari ini aku ingin mengajakmu jalan-jalan" ujar Sehun semangat.

"Hanya kita berdua? Bagaimana dengan Chanyeol, biasanya kita bertiga menghabiskan akhir pekan bersama?" Ujar Sejeong mencari sosok pria itu yang hari ini tak mengikuti kuliah tambahan.

"Dia sedang berkencan dengan Jisoo, mahasiswi dari fakultas kecantikan hari ini. Lagipula, aku juga mengajakmu berkencan. Kenapa kau membutuhkan orang ketiga diantara kita" Sehun merajuk sembari menggoyang-goyangkan tangan Sejeong.

"Sehun'ssi, apa perlu aku juga memakai disinfektan? Sepertinya maniak bersihmu itu semakin parah deh" Sejeong menawarkan dirinya terlebih dulu sebelum Sehun menyemprotnya layaknya hama.

Dia mengulurkan kedua tangannya, memanyunkan bibir bawah menunggu Sehun mengeluarkan semprotan khasnya.

Sehun tertawa kecil, dia sangat ingin mencium setiap senti wajah menggemaskan wanita itu. Dia  lalu meraih satu tangan Sejeong, menggengamnya dengan erat lalu berjalan beriringan meninggalkan area fakultas seni.

"Kau adalah pengecualian untuk semua hal kotor yang kubenci didunia ini," tutur Sehun.

Lagi-lagi Sejeong luluh dengan gombalan unik milik Sehun, wajahnya merona dan satu tangannya yang menganggur itu mengipasi wajahnya. Sehun melepas sapu tangannya, memberikan pada Sejeong lalu kembali menggenggam tangan itu dan memasukkannya ke saku mantel yang dia kenakan.

"Kalau seandainya aku adalah virus mematikan, apa kau masih mau mendekatiku?" Tanya Sejeong malah menantikan jawaban manis dari Sehun.

"Eum, kalau begitu aku akan menemanimu menjadi virus mematikan. Aku tak masalah, dimanapun dan wujud seperti apa kamu. Aku yang akan datang dan berbaur denganmu dan duniamu," jawab Sehun.

"Rewrite" (The End)✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang