Soojung bangkit lalu mendengus, memasuki kamar adiknya. Baru saja dia ingin mengomel, tapi melihat Sejeong berbaring dan bersembunyi dalam selimutnya membuatnya sadar, terjadi sesuatu pada adiknya itu.
"Hei, apa yang terjadi? Apa ada yang mengusili mu atau kau bertengkar dengan pacarmu?" Tanya Soojung duduk di depan gundukan selimut itu.
"Kak..."
"Pacar yang kakak kenali itu yang mana?" Tanya Sejeong masih bersembunyi dalam selimutnya.
"Eum... Tidak mungkin Sehun, dia tak mungkin membuatmu seperti ini. Pasti Chanyeol kan? Ck, sudah kuduga dia itu pasti..." Tebak Soojung lalu terdiam, melewatkan sesuatu.
"Sejeong, jangan-jangan ingatanmu sudah kembali?"
Sejeong menyingkap Selimutnya, "bahkan kakak juga... Kenapa, kenapa hanya aku yang tak tahu? Kenapa hanya aku yang tak ingat...." Sejeong meracau dan menangis histeris dalam pelukan Soojung yang makin panik.
Setelah lebih tenang karena Sejeong tak memiliki energi untuk menangis lagi. Matanya mulai sayu dan sesekali menguap. Soojung berjalan ke arah meja belajar Sejeong dan mengambil sesuatu di laci.
Dia meletakkan sebuah buku di pangkuan Sejeong, "aku menemukan ini dibawah kolom tempat tidurmu..."
"Awalnya, aku pikir itu buku diarymu. Karena penasaran aku membukanya, tapi ternyata bukan. Tenang saja, kakak hanya membacanya di lembar pertama..."
"Ini bukan milikku, lalu milik siapa?" Tanya Sejeong.
Soojung tersenyum, "bacalah, pemiliknya mungkin memberikan padamu untuk membacanya. Setelah itu, perasaan bimbangmu akan hilang..." Setelah itu Soojung keluar, memberi ruang dan waktu untuk adiknya dengan buku yang penuh dengan nama Sejeong didalamnya.
"Ini tulisan Sehun..." Gumam Sejeong pelan, lalu membuka lembaran pertama.
Hari ini aku bertemu seseorang dan untuk pertama kalinya aku melihat pemandangan yang begitu indah dari raut wajahnya yang lega setelah keluar dari kamar mandi. Hehehe, dia juga lucu. - 2013
Lagi-lagi dia membuat ekspresi baru, dia orang yang sedikit unik. Pemalu tapi saat ketawa, dia terlihat lepas dan bebas. - 2013
"Aku sudah tahu namanya siapa, Kim Sejeong. Nama itu cocok untuknya" - 2013
"Untuk kali pertama aku tak menyesal berteman dengan Chanyeol. Sifatnya yang berbanding terbalik denganku ternyata ada gunanya, Chanyeol membuat Sejeong menganggapku sebagai temannya" -2013.
"Sepertinya aku menyukainya, iya aku menyukai Kim Sejeong" -2013.
"Aku sedikit terlambat, jika seandainya kepribadianku seperti Chanyeol. Apa dia juga akan menyukaiku?" - 2014.
"Cih, apa hebatnya sih dia? Aku lebih tampan dan pintar darinya. Tapi, kenapa matanya hanya tertuju pada pria playboy sepertinya? -2014.
Sepertinya ini bukan hanya sekadar suka, harusnya aku menghentikan perasaanku setelah tahu dia menyukai orang lain. Tapi, setiap hari rasa suka ku malah bertumpuk bukannya menghilang" - 2014
Mata Sayu Sejeong kembali segar, sesekali dia tertawa lalu tersenyum membaca tiap halaman buku itu.
Dia tertegun sejenak, karena terlalu bersemangat. Dia melewatkan sesuatu, di awal tahun memasuki universitas. Tulisan Sehun berubah, lebih rapi, padat dan panjang.
"Aku kembali, awalnya kupikir ini mimpi. Tapi jikapun ini mimpi, aku tak ingin bangun disaat melihat Sejeong kini berdiri didepanku. Sejeong yang menatapku bingung, kulitnya yang hangat saat kusentuh dan suaranya yang membuat hatiku berdesir hebat. Dia benar-benar Sejeong yang hidup. Dia masih hidup..."
KAMU SEDANG MEMBACA
"Rewrite" (The End)✓✓
FanficDear Kim Sejeong, Lumba-lumba manisku, Kau tahu, aku menginginkanmu. Harapku itu bukanlah rahasia yang ingin kusembunyikan lagi. Semua yang terjadi antara kita, bukan tidak direncanakan. Kemudian, takdir menarikmu sangat jauh hingga tak terjangkau o...