Dia linglung sesaat lalu berlari masuk ke mobil ambulance di mana Chanyeol dan Sehun terbaring. "Ti...tidak, kalian berdua tidak boleh meninggalkanku seperti ini"
"Sehun, hyaaa Oh Sehun bangun..." Suara Sejeong kian serak,
Seung-wan ikut naik dan duduk di samping Sejeong, dia juga terlihat kacau dan terus menangis memandangi Chanyeol yang berlumuran darah dan bibirnya kian membiru, wajahnya begitu putih pucat seolah-olah tak ada darah yang mengalir di bawah kulitnya.
Dia menuntun tubuh Sejeong agar saling berhadapan, dia mengguncang tubuh wanita itu agar dia mengumpulkan kembali kewarasannya,
"Sejeong dengar, mereka pasti selamat. Jadi, kuatkan dirimu dan sadarlah... Kau tidak boleh ikut tumbang disini"
Sejeong kembali menangis seraya memeluk Seung-wan, "semua salahku, mereka seperti itu karenaku..."
Operasi Sehun berlangsung selama 5 jam, dia mengalami pendarahan. Tapi, mampu melewati masa kritis. Oh soo man langsung turun tangan menangani operasi anaknya, sedangkan operasi Chanyeol tak kunjung selesai bahkan setelah 10 jam berlalu, operasi dia lebih sulit karena dia mengalami keretakan di kepalanya. Pendarahan yang dia alami cukup berat, pun meskipun Ayah Sehun menyuruh dokter terbaik untuk memimpin operasi itu tapi tak tahu kedepannya seperti apa.
Sejeong terus menunggu di depan ruang operasi, dia sempat pingsan selama 3 jam. Lalu menjenguk Sehun yang sudah di pindahkan ke ruang icu, dia belum sadarkan diri. Sejeong sedikit lega, tak lama kemudian dia datang lagi ke ruang tunggu operasi, di sana sudah ada Seung-wan ditemani Baekhyun. Soojung dengan Jongin, pun orangtua Chanyeol juga ada. Mereka tampak kacau, terlebih lagi wanita yang sudah memasuki usia renta itu terus menangis tanpa henti dan meracau menyalahkan dirinya. Soojung melihat adiknya berjalan lesu ke arah mereka lalu menghampirinya lebih dulu, memeriksa kondisi adiknya.
"Kenapa kau disini? Harusnya kau istirahat" tegurnya, "tidak kak, aku harus disini. Kenapa mereka tak kunjung keluar, sudah 10 jam berlalu..." Racau Sejeong yang matanya selalu berair.
Soojung memeluknya, dia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi dari cerita Seung-wan dan tangis pilu adiknya itu. Dia bisa menduga kalau Sejeong pasti sangat terpukul, 2 pria yang melindunginya di ambang kematian saat itu.
Sejeong melepas pelukan Soojung, mendekati orang tua Chanyeol. "Dimana Kak Yuri? Apa sebenarnya yang anda perintahkan pada wanita gila itu, bagaimana bisa dia berani menyakiti adiknya sendiri..." Sejeong marah, ibu Chanyeol tertunduk dan hanya bisa menangis. Sedangkan pria yang menenangkan istrinya itu memalingkan wajah, ada rasa bersalah dalam kebungkaman mereka.
Soojung menarik adiknya menjauh, dia tak boleh membuat keributan disaat-saat seperti ini. "dengar, Jongin sudah melaporkannya ke polisi. Mereka juga bekerja sama untuk menangkap Yuri. Sejeong-ah, tenangkan dirimu. Meskipun begitu orangtua Chanyeol juga terguncang, mereka harus melihat anak laki-laki mereka melawan maut dan anak perempuannya sedang di kejar oleh polisi" tegur Soojung.
"Aku tak peduli, pokoknya setelah Chanyeol sadar mereka harus minta maaf" tukas Sejeong dingin.
Namun, kata sadar itu mungkin tak terjadi. Tak ada yang tahu lagi masa depan seperti apa yang akan terjadi di depannya, semua kejadian itu baru karena banyak Variabel yang telah berubah.
Setelah beberapa jam, Suho selaku dokter pendamping keluar. Dia membuka tudung dan maskernya, dia menghampiri kedua orangtua Chanyeol lalu menundukkan badannya. "Ti...tidak..." Ibu Chanyeol pingsan, suaminya terkulai lemas sembari memopong tubuh istrinya.
"Kak, apa yang sedang kakak lakukan?" Sejeong menghampiri Suho, dia sudah tahu apa yang telah terjadi melihat Suho melakukan hal seperti itu.
"Sejeong-ah, maafkan aku!" Dia juga menunduk padanya, lalu menatap binar wanita itu. Menarik nafas berat, "Pasien bernama Park Chanyeol, meninggal pada pukul..." Diapun menyuarakan waktu kematian pria yang tak bisa kembali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Rewrite" (The End)✓✓
FanficDear Kim Sejeong, Lumba-lumba manisku, Kau tahu, aku menginginkanmu. Harapku itu bukanlah rahasia yang ingin kusembunyikan lagi. Semua yang terjadi antara kita, bukan tidak direncanakan. Kemudian, takdir menarikmu sangat jauh hingga tak terjangkau o...