Bro? -06-

1.2K 123 4
                                    

Setelah mengucapkan terimakasih pada Taeyoung yang sudah mengantar jemputnya, kini Doyoung kembali memasuki bangunan mewah itu.

Baru saja pintunya terbuka, ia sudah dibuat terkejut dengan kehadiran Jeongwoo yang berdiri tak jauh di depan pintu.

"Sekarang udah jam berapa? Kenapa baru pulang? "

Doyoung mengerutkan dahinya bingung.

"Suka-suka gue dong"

Mendengar jawaban dari yang lebih tua, Jeongwoo hanya menghela napas kasar. Ia kemudian menarik lengan Doyoung untuk masuk lebih dalam, sekaligus mendorong pintu yang masih terbuka itu agar tertutup.

"Ini udah jam satu dini hari loh? Lo ngapain aja sih? Nggak inget besok masih sekolah? "

Doyoung mendengus. "Ya terus? Kenapa? Gue lebih tua dari lo ya. Jangan sok ngatur"

Setelahnya, Doyoung berjalan lebih dulu, meninggalkan Jeongwoo yang kini ternyata tengah tersenyum.

"Lucu banget"

















































"Bunda, aku berangkat dulu ya. Jangan lupa sarapan! Dadaa"

Setelah berpamitan dengan bunda tercintanya, Doyoung segera berlari secepat mungkin. Meninggalkan bunda yang kini menggelengkan kepalanya.

Doyoung baru ingat, kalau pagi ini ia harus menemui seseorang.

Dikarenakan ia belum mengambil kendaraannya, ia akan menaiki bus pagi ini. Beruntung dirinya belum tertinggal.

Setelah naiknya penumpang terakhir, bus yang dinaiki Doyoung itu kini melaju.

Perjalanan yang memakan waktu tak terlalu lama itu akhirnya berakhir. Setelah bus berhenti di halte dekat sekolahnya, Doyoung bergegas turun. Tentu saja dirinya sudah membayar untuk ongkos. Lalu ia membawa seluruh jiwa serta raganya untuk berlari memasuki area sekolah.

Memutuskan untuk masuk ke dalam kelas terlebih dahulu guna meletakkan tasnya, lalu ia kembali berlari menuju lapangan indoor.

Brakk

Doyoung datang dengan napas terengahnya. Ia sedikit membungkuk sembari memegangi dadanya. Berlari di pagi hari bukan ide yang bagus.

"Capek banget ya? "

Doyoung mendongak. Mendapati kakak tingkatnya yang kini tengah berdiri di depannya dengan senyuman cerah, juga tatapannya yang teduh.

"Maaf. Kakak udah lama nunggu? "

"Belum, santai aja. Seharusnya lo nggak usah lari-lari gitu"

"Takut kakak kelamaan nunggu"

"Jadi, gimana? Mau sekarang apa nanti? "

Doyoung nampak berpikir.
"Sekarang aja. Setengah dulu juga nggak papa"

"Yaudah. Ayo duduk disana"

Doyoung mengangguk. Kini keduanya tenggelam dalam perbincangan yang tampak serius itu.

Sementara itu, ditempat lain. Jaehyuk kelabakan mencari Doyoung. Niat hati ingin mengajak sang adik untuk sarapan, tapi ia tak menemukan Doyoung di setiap ruangan rumah itu.

"Doyoung nggak ada! "

Seruan dari Jaehyuk itu membuat saudaranya yang lain menghampiri dirinya.

"Apa? "

"Doyoung nggak ada" 

"Doyoung udah berangkat"

Jawaban dari Hyunsuk mengundak tatapan dari saudaranya yang lain.

"Tau darimana? "

"Bunda"














































"AaAaAaaaasuuukayanggg! "

Bugh!

"Anying! "

"Diem dodol! "

Wonyoung mengerucutkan bibirnya. Ia menatap sinis pada Doyoung yang kini terlihat asik dengan si setan gepeng miliknya.

"Main pukul pukul aja anjir! "

"Lo berisik"

"Doyouuuunngggg"

Sekarang, Doyoung rasanya ingin menonjok Wonyoung, jika tidak mengingat temannya itu wanita.

"Gak usah glendotan"

"Ih lo mah! Ayo ke kantin makannya. Lo liat nih, di dalem kelas cuma ada kita"

"Lo kalau mau ngantin ya ngantin aja. Gue nggak mau"

Doyoung berdiri, lalu pergi meninggalkan Wonyoung yang menatapnya bingung.

Sekarang, Doyoung akan kembali ke lapangan indoor. Menemui seseorang tadi pagi.

"Kak---

Mulutnya terkatup rapat kala mendapati dua orang yang kini tengah berbincang santai.

"Hey, by"

Dengan mendadak, Doyoung merasa hawa disekitarnya panas. Oh, atau mungkin dirinya yang sedang kepanasan menahan sebuah kekesalan pada seseorang yang kini tengah berjalan menghampirinya?

"Iya"

"Kamu kemana aja? Jarang kelihatan"

'Bukannya gue yang harusnya nanya gitu? Bahkan gue hampir lupa kalau gue punya pacar, kak? '

"Nggak kemana-mana. Aku tetep disini, dirumah. Emang kemana lagi? "

"Lain kali kasih kabar ya? Btw, ada perlu apa kesini? "

"Kak ayen"

"Oh? Mau ngobrol berdua? "

"Iya"

"Yaudah. Kalau gitu, aku duluan ya. Gue duluan yen"

Setelah memastikan Jay benar-benar pergi, kini kedua manusia itu saling tatap menatap, sebelum akhirnya berjalan untuk mencari tempat duduk.

















Halo?

Bro? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang