nagi's past

1.4K 90 4
                                    

Tw: p3dhophilia, 4abuse, violence, Broken home, self harm, harassment






Nagi's pov

Aku tahu betul bagaimana ayah dan ibuku saling mengkhianati satu sama lain.
Tidak pernah terpikir kisah itu akan membekas pada diriku hingga sekarang.
Dimana aku tumbuh dengan jiwa yang kehilangan rasa percaya pada semua termasuk diri sendiri.

Aku mencoba untuk meluapkan amarahku. Tapi, jika hanya ada aku di sini, apa gunanya? Ketika pagi tiba, aku takut untuk membuka mataku. Bahkan, aku sangat takut hanya untuk sekadar bernafas.

"huaaa bundaa kemana... Hiks hiks..."

seorang anak kecil menangis di tengah keramaian nya kota, di sekeliling banyak sekali orang yang berlalu lalang namun, tak ada satupun orang yang menyadari bahwa anak kecil tersebut sengaja di buang oleh ibunya sendiri katanya dia hanya ingin membeli sesuatu di toko sana hanya sebentar.

Akan tetapi nagi yang baru saja menginjak usia 8tahun tidak tahu apa-apa dan hanya meng-iyakan kata ibunya, ia tidak tahu bahwa ia telah menunggu 3jam lebih betapa polosnya anak-anak setia menunggu walaupun tak pasti, hanya menangis berteriak mencari ibunya berada dimana, sampai pada saat itu seorang pria tua menghampiri nya.

"adek... Lagi cari siapa dek?" nagi yang sedari tadi menangis tiba-tiba berhenti ia mengusap air matanya mengira seorang pria tua ini akan membantunya ia pun bertanya.

"lagi.. Cari bunda... Om tau?.."

"oh! Kebetulan...om ini temennya bunda kamu! Mau om anter pulang? Kata bunda kamu tadi sih dia lupa kalo lagi bawa kamu jadinya langsung pulang deh, mau ikut om?"

"mau!"

Nagi melespaskan genggaman tangannya dengan pria tua tersebut, mulai dari sini nagi mulai curiga dan bertanya-tanya bahwa ini bukan jalan pulang kerumah nya, apalagi hawa disini sangat aneh, sepi, dan juga banyak rumah kosong disini, ketika nagi terus bertanya pria tua tersebut hanya menjawab bahwa ini adalah jalan lain yang lebih cepat untuk sampai kerumah nya, karena nagi masih terlalu kecil untuk saat itu dengan usia nya, ia hanya menurut pada pria tua tersebut selang beberapa menit nagi di hadapkan oleh bangunan tua entah itu bisa di sebut rumah atau tidak, rumah tersebut terlihat usang dan mencurigakan.

Saat nagi mulai merasa ketakutan dan tidak nyaman berada di sekitar pria tua tersebut, ia mulai berusaha untuk berlari kabur dari sana sejauh mungkin tetapi di hentikan oleh tangan besar milik pria tersebut.

"mau kemana kamu...?" saat tampang pria tua tersebut mulai berubah dengan tampang cabulnya, nagi kini merasa sangat ketakutan dan gemetaran ia merinding melihat senyum cabul dari pria tua tersebut, di tariknya lah nagi masuk ke dalam rumah dengan paksa nagi berusaha sekuat mungkin untuk berteriak meminta tolong bahkan memberontak dan menggigit tangan pria tua tersebut berkali-kali namun, nihil.

"AAAARGH! TOLONGG––––!!"

dan disitu lah trauma pertama yang nagi alami, dimana dia mendapatkan pelecehan seksual serta kekerasan, untung saja nagi tak lama mengalami hal tersebut sampai seorang tetangga nya yang kebetulan lewat mendengar jeritan anak kecil, di tolonglah nagi dan si pelaku berhasil di tangkap oleh pihak polisi.

Tetangga nagi tersebut mengantar nagi dengan keadaan baju kotor dan robek ulah si pelaku gila pelecehan, ayah nagi yang melihat kondisi anak semata wayang nya tersebut sangat shock, sedih dan di penuhi dengan amarah apalagi alasan ibu nagi yang tak 'sengaja' melupakan anak sendiri hingga nagi harus mengalami pelecehan di usia dini pasti sangat membekas baginya.

Walaupun ibu dan ayah nagi sering bertengkar tak kunjung berhenti, ayah nagi sangat menyayangi anaknya tidak seperti ibunya sendiri yang sengaja membuang nagi karena alasan nagi adalah benalu dalam hidup nya dan penyebab ia dan suaminya bertengkar yaitu ayah nagi sendiri.

Saat kejadian tersebut telah berlalu namun sudah pasti masa lalu yang buruk tersebut terus membekas, bahkan nagi selalu menjadi bahan omongan tetangga karena sudah menjadi kotor karena pelecehan.

Kurangnya rasa percaya diri nagi membuat ia semakin menutup diri dari orang-orang, tidak punya teman dan semangat hidup, bahkan nagi semasa sd sering mendapat bullying dari teman sekolahnya karena di anggap 'jijik'

Kebencian nagi pada diri sendiri semakin meluap bahkan selalu melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri.

Melakukan percobaan bunuh diri berkali-kali.

Bahkan sempat di kejutkan saat orangtuanya telah berpisah saat ia mulai menginjak masa remaja.

Walaupun secara fisik dan mentalnya hancur, ayahnya masih sangat peduli pada nagi.

Saat orangtua nagi berpisah nagi memutus kan untuk pindah ke kota tokyo untuk melanjut kan sekolahnya disana, ia juga lebih memilih hidup sendiri tanpa ada orang yang menganggu nya, tapi sumber uang nagi masih lancar karena latar belakang ayahnya yang terbilang sangat kaya nagi menjadi tak masalah walaupun tinggal sendiri.

'Perasaan di mana dirimu benar-benar membenci dirimu sendiri'

Kalimat yang terus berputar di pikirannya benar-benar membuat nya muak dengan semuanya.

Nagi yang berkarakter pemalas manja dan haus kasih sayang karena keluarga nya yang tidak bisa memberi kasih sayang menyeluruh padanya sampai tiba pada saat itu reo datang ke hidupnya benar-benar membawa perubahan di dalam hidup nagi, membuat setidaknya hidup nagi lebih bersemangat untuk tetap bertahan di dunia yang kejam ini.

Di bandingkan dengan keluarga nya yang hancur ia lebih memilih kekasih nya daripada keluarga sendiri.

Dimana reo bagi nagi adalah 'rumah' tempat untuk ia pulang, tempat untuk ia berkeluh kesah, dimana ia bisa mengekspresikan semuanya.

Benar-benar merubah seseorang, untuk terus melindungi nya, yang nagi mau hanyalah terus berada disisi reo selamanya, terus mendekap nya dalam pelukannya, ingin membuat reo bergantung kepadanya selamanya.

Sampai-sampai rela melakukan apapun demi bisa menjaga kesayangannya, benar-benar melakukan apapun sampai ia menjadi orang yang egois

Dimana ia menjadi terobsesi yang berlandaskan cinta

obsessed (nagireo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang