not too late

1.5K 117 12
                                    

Reo frustasi dengan pemikiran nagi, ia lebih memilih untuk mengistirahat kan dirinya di kasur kepalanya masih pusing ia tak tahu lagi reo berpikir akan membicarakan baik-baik dengan nagi sekali lagi, pasti bisa.

Keesokan harinya reo perlahan membuka matanya ia melihat sekeliling ruang yang asing lagi, ruangan yang ia tempati sekarang ini berbeda dengan terakhir kali. ruangan ini atau bisa di sebut 'kamar' lebih luas dan lebih besar, kasur dan beserta properti lebih banyak di isi di kamar tersebut, tampak mewah dan juga mahal menurut reo karena sebagian properti itu hampir mirip properti yang ada di rumahnya.

Ia melihat di sekeliling lagi terdapat jendela di sebelah kasur nya yang berjarak 1m, reo kemudian menuruni kasur dan pergi mendekati jendela tersebut

Terkunci, walaupun jendela tersebut dari dalam bisa melihat ke arah luar, tapi dari luar jendela tersebut adalah jendela tembus pandang, reo melihat dari dalam jendela melihat ke arah luar.

Sama sekali tidak ada orang disini.

Suara pintu terbuka, dan seseorang memasuki kamar yang reo tempati
yap itu nagi yang sedang menghampiri reo dan memeluk nya dari belakang nagi berbisik di telinga reo membuat reo merinding seketika

"Lagi liat apa?" Tanya nagi

"Sei, kita harus bicarain ini baik-baik. " ujar reo sembari membalikkan badan dan melepaskan pelukan nagi dari reo.

"Apanya?" Tanya nagi kesal

"Ini belum telat sei, tolong pikirin ini baik-baik aku gabisa kamu kurung gini terus." Ucap reo serius menatap nagi dalam

"Reo. Aku gabisa lukain kamu re, aku gapunya pilihan lain selain ngurung kamu disini sama aku."

"Aku ga ninggalin kamu sei, kenapa?"

"Aku gasuka reo deket sama orang lain, aku rasanya mau gila re tolong kamu ngerti ya?" Nagi mengusap pipi reo pelan, ia tak ingin melukai reo lebih dalam lagi

Reo menyingkirkan tangan nagi dari pipinya, reo rasa ini sudah tidak benar
Reo kini terlihat ketakutan, panik, sekaligus khawatir dengan dirinya sendiri.

"Reo? don't be scared kamu aman sama aku. I'II take care of you"

Rasa takut sudah tak bisa reo bendung lagi, perlahan air mata reo mengalir membasahi pipinya, sedangkan nagi hanya tersenyum melihat reo menangis di depan matanya, ia terus tersenyum mengusap air mata reo dengan lembut dan mencium pipinya berkali-kali.

"Sei, lepasin aku kamu udah terlalu jauh untuk ini."

Reo melihat seperti memancing emosi nagi lagi, kali ini nagi hanya ingin reo tetap diam di rumahnya dan patuh padanya.

Nagi menarik rambut reo membuat reo kesakitan

"Sayang..jangan buat aku kesal tolong ya? Atau mau aku bertindak lebih jauh lagi sayang? Jadi stop bertindak seakan kamu mau pergi."
Usai nagi mengatakan hal tersebut ia melepaskan cengkraman nya dari rambut reo, membuat reo semakin mengeluarkan air mata.

Nagi meninggalkan reo yang masih kesakitan, sembari ia berkata menuju pintu

"Oh ya, nanti ada orang yang bakal perhatiin pola makan kamu, bentar lagi dia datang bawain makanan jangan lupa makan." Kini reo tak merasakan kehangatan dari cara bicara nagi lagi, reo kembali ke kasur menyelimuti dirinya serta meringkuk dan menangis sejadi jadinya.

Orang yang nagi maksud tersebut adalah seorang wanita tua, wanita tua tersebut mengantarkan makanan masuk ke kamar reo.

Reo hanya melihat wanita tua itu menaruh makanan, lalu pergi meninggalkan nya sendiri

obsessed (nagireo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang