disappointment?

1.2K 108 6
                                    

Hari terus berjalan seiring nya waktu, Naruhaya dan reo semakin dekat satu sama lain, Naruhaya juga sering pergi ke rumah reo reo berpikir apa nagi merasa tidak aneh jika Naruhaya terus berkunjung kerumahnya? Pada awalnya kan nagi sangat keras melarang reo berhubungan dengan siapapun? Tapi kenapa akhir-akhir ini nagi membiarkan Naruhaya terus berteman dengan reo, apakah ini bentuk untuk menebus kesalahannya karena reo kesepian jikalau ia sedang bekerja? Entahlah reo merasa aneh dengan sikap nagi yang baik-baik saja.

"Reo, beberapa hari yang lalu gue udah sempat menemui chigiri teman yang kamu maksud, gue juga sama dia udah berdiskusi gimana cara dia buat sampai ke sini dan dia sama si rambut orange itu setuju buat perlahan-lahan ngumpulin bukti biar kita bisa langsung nangkep nagi." Naruhaya menjelaskan

"Maksud lo kunigami? Oh gitu ya okay, thanks ya."

Reo paham dengan penjelasan dari naruhaya, sore ini nagi akan pulang dari kerja yang artinya Naruhaya harus segera pulang ke rumahnya

"Nanti lo dateng kesini jam 2 ya ada yang mau gue sampein." Reo membuat janji dengan naruhaya untuk bertemu dengan nya besok tepat pukul 14:00 siang.

Naruhaya mengangguk paham dan segera pergi.

Reo berjalan menuju kamar, hendak ketika ia akan membuka pintu kamar dia di kagetkan oleh pelayan Satu-satunya di rumah itu memegang gagang pintu.

"Maaf mengagetkan anda tuan. Saya hanya ingin membersihkan kamar anda" ujar si pelayan dengan wajah datar sulit di tebak dan masuk begitu saja ke dalam kamar tanpa menoleh ke reo sedikitpun

Tiba-tiba reo berpikiran aneh, pelayan ini entah kenapa sangat patuh pada nagi, pelayan ini juga sulit di tebak keberadaan nya terkadang ia muncul tiba-tiba kadang juga dia selalu membersihkan rumah kapan saja walaupun sudah bersih?

Kepala reo rasanya pusing, akhirnya ia lebih memilih merebahkan dirinya di atas sofa lembut sembari menunggu pelayan itu membersihkan kamarnya.

Jelang beberapa menit ketika ia merebahkan dirinya di sofa, suara mobil terdengar dari luar pertanda bahwa nagi sudah datang.

"Reo? Kenapa kamu tidur di sofa?" Tanya nagi yang baru saja datang berjalan menghampiri reo yang sedang tiduran di sofa.

"Oh, kamarnya di bersihin." Ujar reo seadanya

"Sakit?" Nagi menyentuh kening reo dengan lembut

"Gatau, kepalaku pusing"

Nagi tanpa banyak tanya langsung menggendong tubuh reo berjalan dan memasuki kamar, dengan pelayan yang telah selesai membersihkan kamar nagi langsung masuk ke kamar dan merebahkan tubuh reo ke kasur.

"Udah makan?" Tanya nagi ia masih menyentuh kening reo sembari bertanya dengan nada khawatir.

Reo hanya menggeleng pertanda ia belum makan

"Tunggu sini ya."

Reo hanya mengangguk mengerti, entah kenapa kepalanya tiba-tiba pusing dan badannya terasa panas, jelang beberapa menit nagi datang dari arah pintu berjalan menuju reo, sambil membawa makanan dan obat untuk reo makan.

Seperti biasa nagi merawat reo dengan sangat baik, menyuapi nya bahkan membantu reo meninum obatnya agar lebih membaik.

Akhirnya nagi lebih memilih merawat reo daripada mengerjakan pekerjaan nya, walaupun pekerjaan nya sangat penting dan harus segera di selesaikan ia berpikir saat ini yang lebih penting adalah reo daripada apapun.

"Pekerjaan kamu gimana?" Tanya reo dengan suara seraknya dengan posisi berada di pelukan nagi.

"Aku bisa kerjain itu nanti"

"oh kalo kamu sakit gimana? Kan kalo kamu meluk aku terus nanti nular sakitnya"

Reo sebisa mungkin melepaskan pelukan nagi dan menjauh darinya agar demamnya tidak tertular.

"Its okay, aku gapapa sayang tidur ya?"

Nagi memeluk reo semakin erat dan beralih mengelus lembut rambut reo agar tertidur dan meng-istirahat kan dirinya.

















Esok harinya, tepat pada pukul 11:35, reo masih terbaring tak berdaya di kasur walaupun sekiranya nagi harus pergi kerja dari tadi, tapi ia lebih memilih menemani reo dan tidak ingin kesayangannya kenapa-kenapa.

Nagi kembali dari luar dan membawa segelas minuman.

"Aku bikinin air jeruk nipis+madu hangat supaya tenggorokan kamu enakan."

Reo bangun dari tidurnya dan menerima minuman dari nagi, ia minum sampai tak ada yang tersisa dari gelas itu.

Nagi kembali menyentuh kening reo, ia merasa oh demamnya sudah mulai turun.

Reo kembali merebahkan dirinya di kasur, dan begitu pula nagi membantu menyelimuti reo agar tidak kedinginan.

Entah karena akibat demam reo lupa akan sesuatu, tak lama kemudian reo merasa dirinya sangat mengantuk ia tak kuasa menahan rasa kantuk nya dan akhirnya lagi-lagi dia tertidur nagi yang melihat itu tersenyum tipis.

"Maaf ya, obat tidurnya gak terlalu berefek ke tubuh kamu kok. Tapi kamu tidur yang nyenyak ya" nagi berbisik ke telinga reo sambil ia mencium kening reo dengan lembut.

Pukul 14:00 sesuai janji, Naruhaya tiba sampai tepat di rumah reo ia kemudian memencet bel beberapa kali dan akhirnya seseorang membuka pintu, dan wah naruhaya terkejut karena seharusnya nagi pergi bekerja, kenapa nagi malah berada disini ini tidak sesuai dengan apa yang reo ucapkan kemarin.

"Oh? Naruhaya ya...ayo masuk" nagi tersenyum sambil menyipitkan matanya, membuat naruhaya ragu yah karena ia sudah berjanji untuk menemui reo siang ini jadi mau tidak mau ia harus masuk.

Naruhaya mengikuti langkah nagi, ia pun bertanya

"Reo mana ya?" Tak ada jawaban dari nagi, nagi hanya terus berjalan ke kedepan lurus tanpa menoleh kebelakang.

Naruhaya semakin aneh, ia rasa punggung nya terasa dingin perasaan naruhaya semakin buruk seharusnya ia tak menyetujui saat nagi menawarkan ia masuk ke rumah, beberapa detik nagi menghentikan langkahnya membuat naruhaya ikut berhenti.

"Ada ap-" naruhaya tak sempat nenyelesaikan kata-kata nya, sesuatu benda kecil tajam menusuk tengkuk lehernya ia pun terjatuh ke lantai dengan kesadaran yang hampir hilang, naruhaya mendengar suara wanita dan suara nagi yang bercakap walaupun samar-samar, ia mulai kehilangan kesadarannya.

"Good job. Sekarang bawah dia ke ruang bawah tanah" ucap nagi memberi arahan kepada wanita tersebut yang ternyata adalah pelayan rumah itu sekaligus sumber informasi nagi tentang apa saja yang reo lakukan, tanpa banyak bicara pelayan itu langsung patuh dan membawa naruhaya ke ruang bawah tanah dengan kesadaran yang sudah hilang sepenuhnya.































Haii, makasih banget yang masih baca ya, thanks atas support kalian semua mohon maaf kalo ceritanya gajelas hehe kalo ada kritikan dari kalian boleh kalian kasi tau aku, aku sebisa mungkin memperbaiki semuanya have a nice day All!(〃^ー^〃)

obsessed (nagireo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang