Hilang

86 24 19
                                    

Hal pertama yang Jaehyun lakukan ketika kembali ke Seoul adalah menemui Mina di toko Willow. Ia sengaja datang di malam hari, saat toko Willow hampir tutup guna menghindari kemungkinan bertemu dengan banyak orang di sana.

Jihyo menyambut kedatangan Jaehyun dengan perasaan kaget bercampur senang. Gadis itu hanya seorang diri. Jaehyun sama sekali tak melihat Mina, bahkan tak sehelai rambut pun tampak. Sempat terlintas kemungkinan jika Mina mengambil libur. Mungkin memang seharusnya ia menghubungi Mina terlebih dahulu sebelum datang.

"Apa Mina ada?" Tanya Jaehyun tanpa basa basi.

Ekspresi Jihyo berubah murung. "Dia sudah tidak bekerja di sini lagi. Dua hari yang lalu, tepat sehari setelah gajian, Mina mendadak mengundurkan diri. Ia bahkan tidak bercerita apapun padaku. Ia pergi begitu saja," ujar Jihyo.

Jaehyun meninggalkan Willow dengan banyak pertanyaan di kepalanya. Kenapa Mina mendadak mengundurkan diri? Kenapa Mina tidak membalas satu pun pesan dan telepon darinya?

Mereka berdua memang sepakat untuk mengurangi intensitas pertemuan mereka demi kebaikan bersama, namun bukan berarti Jaehyun ingin mereka putus kontak.

Berhubung tempat tinggal Mina tak jauh dari lokasi toko, Jaehyun pun memutuskan untuk mendatangi tempat tinggal Mina. Akan lebih bagus jika ia mendengarkan penjelasan langsung dari Mina.

Jaehyun melirik jam di dashbor mobil. Masih belum larut jika ia datang sekarang.

Kurang dari 10 menit kemudkan Jaehyun sampai di tempat tinggal Mina. Sekali lagi ia berusaha menghubungi Mina, namun seperti yang sudah sudah, sama sekali tidak ada jawaban. Jaehyun menatap rumah sederhana di hadapannya, lalu ia keluar dari mobil, tak lupa mengenakan topi hitam dari klub baseball kebanggaannya

Ada bel di pintu pagarnya. Meski ia bisa saja langsung masuk, toh ia tahu jika Mina tinggal di bangunan terpisah yang ada di samping rumah utama, namun tak etis rasanya jika ia tidak meminta izin terlebih dahulu.

Tak lama kemudian pintu pagar di buka. Seorang wanita paruh baya menatapnya dengan bingung.

"Ya? Ada yang bisa saya bantu?"

Wanita paruh baya itu memperhatikan penampilan Jaehyun dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Maaf menganggu malam-malam begini. Saya mencari Son Mina."

"Kau temannya? Memangnya dia tidak bilang kalau pindah?"

"Pindah?" Jaehyun tersentak kaget.

"Ya. Dua hari lalu ia memutuskan untuk pindah."

Manik mata Jaehyun melirik ke arah bangunan terpisah yang sampai dua hari lalu masih ditempati oleh Mina. Batin Jaehyun semakin bertanya-tanya. Apa yang terjadi hingga Mina memutuskan untuk mengundurkan diri dan pindah secara mendadak.

"Apa dia bilang mau ke mana?" Tanya Jaehyun penuh harap. Akan tetapi, harapannya langsung pupus kali mendapatkan gelengan dari si pemilik rumah.

"Dia tidak mengatakan apapun. Ia hanya bilang ingin pindah sehari sebelumnya, lalu berpamitan. Itu saja."

Dengan lesu Jaehyun kembali ke mobil. Di dalam mobil ia duduk diam selama 5 menit, masih berusaha mencerna apa yang terjadi. Jaehyun memikirkan berbagai kemungkinan yang membuat Mina mendadak memutuskan untuk menghilang. Dari kemungkinan urusan keluarga, hingga gosip yang beredar mengenai hubungan mereka juga terlintas di pikiran Jaehyun. Namun semua itu tetap tak menjawab kenapa Mina memutuskan komunikasi dengan dirinya.

Apa Mina marah padanya?

Ke mana lagi ia harus mencari Mina? Jaehyun baru sadar jika ia tidak tahu di mana rumah keluarga Mina. Nyatanya ada banyak hal yang ia tidak ketahui tentang Mina.

BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang