Aku Akan Kembali

78 29 6
                                    

Mina memang pendiam. Tapi seingat Jaehyun, Mina tidak pernah sediam ini. Setengah jam berlalu dan Mina masih betah dengan keheningan yang terjadi diantara mereka. Mina tak bertanya kenapa Jaehyun bisa berada di sana. Tak pula meminta maaf karena telah pergi begitu saja tanpa kabar. Jaehyun pun telah memutuskan untuk tidak bertanya. Ia akan menunggu hingga Mina sendiri yang bersedia untuk cerita.

"Kau mau makan sesuatu?" tanya Jaehyun ketika matanya tanpa sengaja melihat baki makanan Mina masih menyisakan banyak makanan.

Mina yang sejak tadi menunduk sambil memainkan jemarinya menatap Jaehyun lalu menggeleng. "Aku tidak lapar," jawabnya, lalu kembali menunduk.

"Syuting film ku berjalan lancar. Rencananya akan ditayangkan awal tahun depan. Aku tidak sabar ingin menontonnya bersamamu."

Mina masih diam, tapi itu tak lantas membuat Jaehyun menyerah. Ia terus bercerita mengenai hari-harinya selama Mina tidak ada. Jaehyun juga menceritakan mengenai permasalahannya dan Chaeyoung.

"Chaeyoung dan agensinya sudah mengeluarkan pernyataan yang membantah semua rumor buruk mengenai diriku. Akhirnya aku bisa terlepas dari gosip murahan seperti itu. Aku benar-benar harus mendengarkan nasihat Hyunjae hyung untuk tidak berurusan lagi dengan Park Chaeyoung. Ah, dan kau tahu apa? Semenjak syuting film yang kemarin berakhir aku jadi akrab dengan Kim Byung Hoon seonbaenim. Dia bahkan mengajakku bermain golf dan minum bersama."

Mina menunjukkan sedikit reaksi ketika nama Kim Byung Hoon disebut oleh Jaehyun. Hal tersebut tidak luput dari perhatian Jaehyun.

"Kau pasti kaget kan. Aku tidak membual. Betulan Kim Byung Hoon aktor legendaris itu. Apa kau juga penggemarnya?"

Mina menggeleng, masih enggan bersuara. Tapi itu bukan masalah bagi Jaehyun. Melihat Mina menunjukkan reaksi terhadap ceritanya saja sudah membuat Jaehyun senang. Jaehyun masih terus menemani Mina hingga malam tiba. Ia bertekad untuk terus berada di samping Mina. Beruntungnya jadwal Jaehyun akan kosong selama satu minggu ke depan.

"Apa kau tidak pulang?" tanya Mina ketika tak dilihatnya tanda-tanda Jaehyun hendak pulang. Yang ada dia malah mengeluarkan selimut dari dalam lemari dan meletakkannya di sofa. Seketika sofa itu berubah menjadi ranjang darurat. "Dan kau seharusnya tidak perlu memindahkanku ke ruang rawat inap VIP ini."

Mina memang tidak lagi menempati kamar rawat yang dihuni oleh delapan orang. Atas permintaan Jaehyun, Mina dipindahkan ke kamar rawat VIP. Tentunya itu semua dibiayai oleh Jaehyun. Selain karena alasan kenyamanan, Jaehyun juga sengaja memindahkan Mina ke ruang rawat inap VIP agar dia bisa terus menemani Mina tanpa takut dikenali.

"Aku akan menemanimu di sini. Apa kau keberatan?"

"Kalau aku bilang keberatan, apa kau akan pergi?" Mina balik bertanya.

"Tidak akan."

Mina tak berkata apapun lagi. Ia memejamkan matanya, mencoba untuk tidur. Jaehyun berbaring di sofa yang ada di samping ranjang Mina. Manik matanya menatap lurus ke arah Mina. Benaknya bertanya-tanya, apa yang telah terjadi pada Mina hingga ia menjadi seperti sekarang?

*****


Perlahan Mina terjaga dari tidurnya. Ia menoleh ke arah sofa dan mendapati sofa itu kosong. Sontak manik mata Mina mencari-cari keberadaan sosok yang seharusnya masih berbaring di atas sofa.

Apa yang kemarin mimpi?

Meskipun terkesan tak peduli pada kehadiran Jaehyun, nyatanya Mina justru merasa amat bersyukur atas kehadiran pria itu. Kehadiran Jaehyun memberikan rasa aman dan nyaman.

Gundah melanda perasaan Mina. Ia memikirkan kemungkinan jika Jaehyun memutuskan untuk pergi meninggalkannya. Bisa saja pria itu sudah muak dengan sikapnya yang diam. Mina menggigit bibir demi menahan air mata yang hendak jatuh. Sejujurnya Mina takut ditinggalkan. Ironinya, ia justru yang duluan meninggalkan Jaehyun.

BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang