Rindu pada sosoknya

202 8 0
                                    

Sinar matahari masuk pelan-pelan keruangan ini menyinari wajah Ainun. Sedari malam sampai pagi ia tidur pulas disofa empuk itu, tak berselang lama Ainun kaget kala ia meraba samping kiri kanan tak ada Rania dia membuka mata melihat sekeliling Rania tidak ada diruangan dan Jeffry pun tak ada diruangan ini.

"Kemana meraka? apa jeffry membawa kabur Rania? Inikah balasannya padaku dan ibu dengan membawa Rania" gerutunya dengan bolak balik diruangan ini dengan keadaan pusing

Terlihat dari jauh secarik kertas dinakas samping ranjang Rania, tak berselang lama ia menemukan kertas itu dan membaca kalimat yang ditulis tersebut

"Ainun, Aku izin bawa Rania jalan-jalan seputaran sini gak jauh kok. Aku tahu kamu pasti khawatir aku gak bakal lakuin hal-hal aneh kok tenang aja, ohiya tadi dokter juga datang memeriksa Rania kata dokter Rania sudah bisa pulang"

Pelan-pelan rasa panik Ainun mulai hilang namun tidak dengan rasa benci yang tampaknya sudah mendarah daging dihatinya

Ia mengecek ponselnya ada pesan masuk dari sang ibu yang memberitahukan bahwa sang ibu tidak sempat pamitan karena ada beberapa pekerjaan yang harus beliau selesaikan

Ainun mulai mengemas beberapa barang kedalam tas dan kemudian segera mandi agar begitu Jeffry dan Rania sampai diruangan ia sudah dalam keadaan rapi dan bisa segera pulang kerumah

Sementara itu ditaman rumah sakit ada yang sedang melepas rindu. Ayah dan putri kecilnya yang duduk digajebo mereka membicarakan segala macam mulai dari makanan kesukaan Rania sampai hewan kesukaannya diiringi dengan tawa kecil Rania yang tampak sumringah

"Om... Ayo pulang nanti ibu mayah kalau nia lama mainnya" tuturnya Rania dengan polos pada Jeffry

Respon Jeffry mendengar putrinya menyebutnya "Om"
Ia kemudian memeluk Rania dan mengajak Rania kembali ke kamar sebelum Ainun bangun ia tak mengetahui bahwa Ainun sudah sedari tadi menunggu mereka

"Memangnya Rania tidak pernah bertemu dengan ayah?"
Tanya Jeffry ingin sekali ia mendengar bagaiman respon Rania jika ia bertanya tejtang ayahnya

"Om, nia tidak punya ayah kata ibu" jawabnya sambil mempererat pelukannya pada Jeffry

plaaaakkkk!!!!!

perasaan sedih, kecewa dengan cara Ainun seolah-olah tidak menghargai dirinya sebagai Ayah kandung Rania tapi ia sadar betul ini semua imbalan atas apa yang ia lakukan pada Ainun dan Rania

Ia tidak bisa memaksa Rania mengerti situasi mereka ia hanya mengikuti sudah Ainun mulai tanpa memprotes semua hal yang ia anggap terlalu berlebihan, mengingat hal yang terpenting dari semua itu bisa menatap wajah putrinya dan memeluknya

******

Tak lama mereka sampai juga diruangan ini, diruangan ini Ainun sedang duduk santai setelah merapikan barang-barang

Jeffry pelan-pelan menurunkan Rania kemudian bocah cantik itu berlari kearah ibunya

"Ibuuu...."

"Iyaa sayang"

"Tadi Rania jalan-jalan sama om baik itu, om baik juga suka kelinci ibu"

"Ohyaa.. Rania cerita apa saja sama om itu?" tanya Ainun sambil menunjuk kearah Jeffry yang masih berdiri membatu dipintu, Ainun tersenyum sinis seakan menang

"Rania suka kelinci, Rania perna main salju sama ibu, nia tidak punya ayah" tuturnya dengan suara tertbata-bata, Ainun terus menatap Jeffry seakan ia menang berhasil menghacurkan perasaan Jeffry

Jeff tak tahan mendengar semua ini buru-buru pamit pada Rania

"Rania..."

"Iyaa om baik"

Ainun: Apakabar JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang