Malam yang penuh sepi dan hanya bertemankan gerimis hujan dan sinar kilat yang beberapa kali terdengar hingga kamar tempat Ainun dan Rania
Dinginnya malam terasa hingga kulit membuat beberapa orang semakin tertidur pulas tidak dengan Ainun, hingga pukul 03:00 pagi matanya tidak bisa dipejamkam ia masih terjaga, memelek sang putri sesekali menyelipkan helain anak rambut yang melambai kewajah imut Rania, bunyi napas yang halus dan pelan membuat perasaan Ainun tenang.Setelah drama Rania yang meminta tidurnya harus ditemani Jeffry membuat Ainun terus kepikiran bagaimana caranya menjauhkan Jeffry dari Rania tapi itu tidak mungkin, Jeffry adalah ayah kandung Rania dan Rania berhak mengetahui siapa ayahnya ikatan itu tidak akan pernah terpatahkan perihal Rania akan kecewa dengan sosok ayahnya itu diluar kendali Ainun
Pelan-pelan Ainun melupakan segenap pikiran-pikiran yang menganggunya dan perlahan masuk kealam bawah sadar dan tertidur pulas dengan memeluk Rania
*****
Drrrrrrrttt....drrrttttt.....
Ponsel Ainun bergetar panggilan dari sang ibu
"Kenapa ibu menelpon sepagi ini" keluh Ainun ia segera meraih ponsel yang ada diatas nakas tersebut
"Iya, halo ibu..."
"Ada apa?""Nak, Ibu Wina baru saja menghembuskan nafas terakhirnya pagi tadi"
Ainun terdiam sejenak membayangi dan menyesali bahwa ia tak menepati janjinya yang akan membawa Rania jalan-jalan kerumah omah, opahnya
"Ainunnn..." panggil Dea saat beberapa menit Ainun tidak merespon ucapannya
"Ya ibu..."
"Ainun masih mencoba mepercayai kata-kata ibu barusan"
"Iya sayang, ibu juga belum percaya secepat itu mamanya Jeffry pergi meninggalkan kita semua...."
Terdengar isak tangis dibalik telfon, tak ia sadari air matanya pun menetes mengingat kembali masa-masa pertama kali ia bertemu dengan Wina pertemuan terakhir mereka meskipun tak pernah ada komunikasi dengan Ainun tapi komunikasinya dengan Dea berjalan lancar
"Ibu sekarang dimana?"
"Ini sementara dalam perjalanan sayang, kalian berdua kerumah papa Willi ya. Baik-baik sama Jeffry ya nak"
"Iyaa ibu"
"Rania sudah bangun?"
"Belum, masih tertidur pulas. Semalam minta tidur ditemani ayahnya"
"Ohyaaa...."
"Terus kamu ngizinin?" Tanya Dea pura-pura penasaran, padahal Jeffry sudah minta izin terlebih dahulu pada Dea
"Gimana gak mau kasih izin, Ainun takut kejadian beberapa hari lalu akan terulang lagi dengan terpaksa Ainun mengizinkan Jeffry"
"Darah lebih kental dari Air nak, kamu harus tahu bahwa tidak ada yang bisa memutus ikatan ayah dan anak...."
Kata-kata Dea menusuk hingga kedalam hati Ainun, ia sadar betul apa yang ibunya katakan itu tidak salah dan itu fakta yang sesungguhnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Ainun: Apakabar Jeff
Fanfictionmenceritakan kisah kembalinya Ainun setelah pergi begitu lamanya setelah semua yang dia alami kini ia pulang dengan sikecil Rania yang sudah sejak lama mempertanyakan keberadaan sang ayah. apakah Ainun akan mengubur dalam-dalam egonya demi sang put...