Setelah sebulan lebih Jeffry berada dijerman menemani Ainun menjalankan semua perawatan demi kesembuhannya. Dalam ruangan yang dilengkapi beberapa alat canggih yang setiap hari menemani mereka
Jari-jari lama yang tak mampu bergerak perlahan mulai bergerak sedikit demi sedikit, mata yang tadinya tertutup rapat kini mulai dibuka dengan lebih pelan daripada menggerakan jari tangan, pandangan kabur perlahan mulai ia rasakan perlahan ia mulai mengenali ruangan tempat sekelilingnya, ia terusmenggerakan jari tangan yang sedari tadi digengam Jeffry membuat Jeffry terbangun dari tidurnya
Melihat kondisi Ainun yang sudah sadarkan diri ia terkejut sampai tidak sadar langsung memeluk Ainun dan menitihkan air mata kemudian beranjak karena tak ingin membuat Ainun kaget dengan ekpresinya
"Kamu mengenali aku kan sayang?" tanya Jeffry dengan buru-buru memastikan Ainun tidak hilang ingatan
"Jeff..."ujar Ainun dengan serak
"Iyaa sayang.."
"aku Jeffry..."
"Aku...." Jeffry sempat terdiam lalu menatap dan membelai kepala Ainun
"Aku telfon dokter Vincent dulu untuk memberitahukan keadaan kamu sekarang"
"Suamiku" balas Ainun
Jeffry yang semula akan menelpon dokter Vincent kaget bukan kepalang mendengar pernyataan yang barusan Ainun katakan, buru-buru dia langsung mengambil tangan Ainun lalu digengengamnya dengan haru tangan itu sambil diberikan kecupan manis
"Iya sayang, istriku..." balas Jeffry
*****
Jeffry menunaikan pesan dokter Vincent dengan baik, apapun yang akan Ainun katakan ketika ia sadar untuk nanti Jeffry hanya perlu mengatakan mengiyakan semua, sebab jika tidak semua akan jadi pertanyaan dikepala Ainun dan itu tidak baik untuk pemulihannya
Dokter Vincent hanya memantau Jeffry dan Ainun dari Indonesia, beruntungnya Dokter memiliki kenalan baik dirumah sakit ini sehingga mempermudah Jeffry selama merawat Ainun disini
Setelah menelpon dokter Vincent, tidak lama doktwr yang membantu penyembuhan Ainun mengatakan Ainun akan dipindahkan keruangan pemulihan sambil dipantau langsung oleh dokter.
Setelah tiba diruangan ini, Ainun diberikan beberapa obat dan vitamin tak lama ia harus beristirahat demi kepulihannya.
Ruangan kali ini lebih baik dari ruangan pertama saat mereka tiba disini, alat-alat kesehatan jauh lebih sedikit dan tersedia sofa yang luas yang bisa digunakan untuk tidur
Jeffri berbaring disofa coklat itu dan sibuk menelpon sanak keluarga mengabari kondisin Ainun
Orang terakhir yang ia kabari yakni Dea, mantan mertuanya
"Hallo"
"Hallo Jeff, ada kabar baik hari ini nak?" Tanya Dea dengan penuh harapan, sebulan lebih pertanyaannya hanya berputar pada itu saja
"Ainun sudah sadar Mah"
Suara tangis terdengar dari balik ponsel itu
"Bagaimana keadaannya Jeff?"
"Dia mengenaliku sebagai suaminya mah, aku tak ingin menganggu proses penyembuhannya dengan mengatakan hal-hal yang akan menimbulkan pertanyaan dikepalanya" balas Jeffry
KAMU SEDANG MEMBACA
Ainun: Apakabar Jeff
Fanfictionmenceritakan kisah kembalinya Ainun setelah pergi begitu lamanya setelah semua yang dia alami kini ia pulang dengan sikecil Rania yang sudah sejak lama mempertanyakan keberadaan sang ayah. apakah Ainun akan mengubur dalam-dalam egonya demi sang put...