12 - Bermain Layangan

64 16 9
                                    

Siang ini Bayu dan Rain sedang bermain sepak bola di lapangan sekolah. Bukan jam pelajaran olahraga tapi pertandingan persahabatan antar kelas yaitu kelas Bayu melawan kelas Rain, yang otomatis kedua sahabat itu menjadi lawan untuk membela timnya masing-masing.

Permainan berlangsung dengan seru. Skor yang didapat tidaklah penting, yang terpenting adalah mereka bisa tebar pesona kepada para gadis yang bersorak-sorak di pinggir lapangan. Dan aktor utama yang paling suka tebar pesona adalah Bayu, murid paling populer yang masih menyandang status JOMBLO.

Setelah puas dengan permainan yang entah dimenangkan oleh siapa, para pemain beristirahat ke tepi lapangan untuk mengambil air yang sudah disediakan oleh pengurus kelas masing-masing.

Bayu yang hendak mengambil minuman dingin dari dalam box mengurungkan niatnya saat seseorang menyodorkan air minum ke arahnya.

“Rossa?”

Bayu menerima minuman itu dengan sedikit gugup, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ia sangat bahagia melihat perempuan yang ditaksirnya tiba-tiba muncul di hadapannya dan memberikan air minum untuknya.

Mereka berdua duduk di pinggir lapangan menyaksikan anak-anak lain memainkan bola tanpa aturan. Bayu tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya karena perempuan yang selama ini ditaksinya kini semakin dekat dengannya. Mungkin tinggal satu langkah lagi untuk membuat gadis itu menjadi bagian dari kisahnya, menghiasi dunianya yang begitu monoton. Mungkinkah?

Jauh di seberang sana, tepatnya di area tempat duduk penonton di sisi lapangan bagian lain, duduklah sepasang kekasih yang saling memadu asmara. Hiruk pikuk orang yang berlalu lalang di sekitarnya tak menjadi penghalang kemesraan mereka. Keduanya terlihat bahagia memamerkan senyum satu sama lain. Siapa lagi kalau bukan Jessica dan Rain.

“Sayang, ini minuman buat kamu.” Ucap gadis itu menyerahkan minuman kepada kekasihnya.

“Makasih sayang.” Balas laki-laki itu lalu menegak isi dari botol tersebut hingga menyisakan separuh.

“Ngomong-ngomong kapan kamu berangkat ke London, sayang?” Tanya Rain sambil merapikan rambut Jessica yang tertiup angin.

“Akhir bulan ini, karena awal bulan depan sudah harus daftar ulang. Kamu jadi kan ngantar aku ke Bandara, sayang?”

“Jadi dong, aku antar kamu ke bandara, aku tungguin sampek pesawat kamu terbang nanti, aku pandangin terus dari bawah.” Jessica terkekeh mendengarnya. Laki-laki itu memang pandai membuat orang nyaman. Mungkin tidak hanya para perempuan yang nyaman saat bersamanya, tapi laki-laki juga dapat dibuat nyaman jika ia memang ingin melakukannya.

“Sayang, coba deh aku pinjam tangan kamu sebentar.” Ucap Jessica.

“Buat apa?” Tanya Rain menaikkan alisnya.

"Sebentar aja, sini tangannya." Pinta Jessica.

Rain mengulurkan tangannya. Lalu Jessica tampak mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sedetik kemudian ia memasangkan sebuah gelang ke tangan laki-laki yang berstatus sebagai kekasihnya itu.

 Sedetik kemudian ia memasangkan sebuah gelang ke tangan laki-laki yang berstatus sebagai kekasihnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When this Rain Stops (BxB) | OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang