21 - Apartemen

63 13 0
                                    

Besok adalah malam inagurasi dimana mahasiswa baru di setiap fakultas wajib menampilkan sebuah pertunjukan yang akan menjadi penutupan OSPEK.

Begitupun dengan Bayu dan Rain yang disibukkan dengan persiapan mereka untuk menyambut malam penutupan orientasi tersebut.

Dan kabar baiknya atau mungkin kabar buruk buat mereka, kedua fakultas yang terkenal tidak akur memutuskan membuat drama bersama, fakultas apa lagi kalau bukan fakultas teknik dan fakultas arsitektur.

Setelah melalui proses panjang terpilihlah Bayu sebagai perwakilan dari fakultas teknik dan Rain yang mewakili fakultas arsitektur menjadi tokoh utama dalam drama tersebut. Mau tidak mau keduanya harus latihan ekstra untuk menampilkan karya terbaik mereka karena dua nama fakultas yang dipertaruhkan.

"Lo nginep di tempat gue aja Bay, rumah lo kan jauh." Ajak Rain pada Bayu yang terlihat sangat lelah setelah seharian berlatih.

"Ide bagus, gue juga gak yakin bisa sampek rumah dengan selamat." Ucap Bayu mengiyakan ajakan Rain dengan antusias.

"Kagak selamet kayak lo nyetir sendiri aja. Lo kan pake taxi."

"Nah itu, bisa aja pas gue ketiduran abang taxi nya nyulik gue. Gak jadi pulang dengan selamat kan gue."

"Ngaco, mana ada sopir taxi nyulik lo, yang ada sopir taxi nya takut sama lo. Lo kan suka cari kesempatan di tempat gelap." Celetuk Rain.

"Bangke. Gue gituan cuma sama lo doang. Hahaha." Kelakar Bayu.

"Hahaha. Bangke." Balas Rain.

Suara tawa lepas terdengar di antara mereka berdua. Setelah sekian lama akhirnya mereka bisa menikmati waktu bersama lagi, bercanda, tertawa dan saling menjahili satu sama lain. Hal sekecil apapun asalkan dilakukan bersama orang yang disayang akan terasa indah.

"Ngomong-ngomong kabar hubungan lo sama Jessica gimana?" Tanya Bayu memecah keheningan di dalam mobil.

"Udah putus, dia gak tahan LDR-an." Jawab Rain.

Bayu langsung menoleh ke arah Rain.

"Seriusan? Kapan?"

"Udah lama, sebelum UN." Jawab Rain sambil mengemudikan mobilnya dengan santai.

"Kok gue gak tau."

"Lo gak pernah tanya."

"Iya juga sih." Gumam Bayu, ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Diam-diam Bayu menyunggingkan senyum dari bibirnya.

Rain membelokkan mobilnya ke sebuah gedung apartemen. Lalu ia berjalan menyusuri lorong-lorong area parkir untuk menuju lift. Bayu tampak bingung mengapa ia malah di ajak ke apartemen.

Sampai mereka tiba di lantai yang dituju dan Rain mengajak Bayu masuk kedalam apartemennya tak ada penjelasan apapun, membuat Bayu tidak dapat menahan diri lagi atas rasa penasarannya.

"Kita kenapa ke apartemen? Rumah lo kan gak jauh dari sini?" Tanya Bayu dengan rasa penasarannya.

"Ini rumah gue sekarang." Jawab Rain dengan santai sambil melangkah ke dapur.

"Lah mansion lo yang gedenya kebangetan itu lo kemanain?" Tanya Bayu lagi.

"Dijual sama bokap."

"HAH?!" Bayu tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya mendengar jawaban dari Rain.

"Maksud lo?"

"Ya dijual sama bokap, artinya gue udah gak bisa tinggal di sana lagi."

"Maksud gue rumah itu kan rumah lo sendiri kenapa bisa dijual sama bokap lo?"

When this Rain Stops (BxB) | OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang