14 - Homework

65 17 10
                                    

Setelah libur panjang akhirnya para siswa kembali ke sekolah. SMA Galaxy pun kembali ramai oleh anak-anak berseragam putih abu-abu. Mereka berlalu lalang di halaman sekolah, sebagian di parkiran dan di kantin sebelum bel masuk berbunyi. Bayu dan Rain pun sudah memasuki kelas 12. Itu artinya mereka berada di tingkat akhir sekolah menengah atas dan sebentar lagi mereka akan memasuki dunia perkuliahan.

“Weeeehhhh ada yang tebar pesona nih sama anak-anak baru.” Goda Rain saat melihat Bayu sedang berdiri di depan gerbang dengan senyumnya yang menawan.

“Minggir, tubuh lo nutupin cewek-cewek yang mau lihat gue.” Ucap Bayu sambil menggeser tubuh Rain dari hadapannya. Tapi laki-laki itu bukannya pergi, malah mendekatkan tubuhnya ke arah Bayu. Saking dekatnya bahkan hidung Rain hampir mencium leher Bayu.

“Rain, lo ngapain ngendus-ngendus gue?!” Protes Bayu. Ia mundur beberapa langkah untuk menghindari hidung mancung Rain.

“Parfum lo baru ya?”

“Emang kenapa? Masalah kalau gue ganti parfum?” Bayu pura-pura sewot.

“Jutek amat lo. Kesambet kunti datang bulan ye?” Ujar Rain.

Bayu melirik Rain sekilas. Tampak bibir mungil Rain yang sedikit maju karena cemberut meskipun semua orang yang melihanya malah tampak gemas.

Gawat nih kalau si kunyuk ngambek. Bisa-bisa ngereog di rumah gue ntar.

“Iye parfum gue baru.” Ucap Bayu dengan malas.

“Bagi dong.” Seketika wajah cemberut Rain berubah menjadi wajah anak-anak yang meminta mainan.

“Kampret beli sendiri sono.” Ujar Bayu sambil berlari pergi.

“Kampret tungguin gue. Bagi parfumnya.” Teriak Rain sambil mengejar Bayu yang cukup jauh di depannya.
 

Suasana belajar di kelas Bayu sangat hening. Murid-murid belajar dengan khidmat, tak ada satu murid pun yang membuka suara sampai guru memberikan tugas kepada mereka.

“Anak-anak hari ini bapak akan memberikan tugas untuk kalian. Tugas kali ini dilakukan secara berpasangan dan pasangan kalian harus dari kelas IPS 2.”

Murid-murid langsung ricuh, ada yang senang ada juga yang sedih karena tidak terlalu akrab dengan murid kelas sebelah. Sedangkan Bayu termasuk murid yang senang karena ia bisa mengajak Rain menjadi pasangannya.

“Pasangan kalian sudah bapak tentukan. Jadi tidak perlu khawatir tidak mendapat teman kelompok.” Ucap guru melanjutkan penjelasannya.

Tampak raut kekecewaan di wajah Bayu. Baru saja ia membayangkan mengerjakan tugas bersama sahabatnya sang guru sudah memupuskan mimpinya.

Saat jam istirahat Bayu memilih tetap berada di dalam kelasnya. Bukan ia tidak ingin ke kantin atau sekedar menghirup udara di luar tapi Rain sudah mengiriminya pesan bahwa ia akan ke kelasnya setelah dari kantin. Alhasil Bayu menunggu di dalam kelas sambil menelungkupkan kepalanya di antara kedua lengannya yang bertumpu pada meja.

“Bay, lo tidur mulu deh perasaan. Kagak di rumah kagak di sekolah, molor mulu.” Ucap Rain saat memasuki kelas Bayu.

“Lo sih lama banget di kantinnya. Mana titipan gue.” Balas Bayu lalu meraih salah satu kantong plastik yang dibawa Rain.

Bayu melirik seseorang di samping Rain.

“Halo Bay.” Sapa orang itu.

“Lo partner gue untuk tugas sejarah kan?” Tanya Bayu.

“Yups, gue sama lo.” Jawab orang tadi lalu duduk di kursi kosong di samping Bayu.

Sedangkan Rain langsung pergi ke bangku lain setelah menyerahkan makanan milik Bayu. Tampak Rain sedang berbincang asik dengan pasangan kelompoknya. Bayu sesekali meliriknya.

When this Rain Stops (BxB) | OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang