6 - Ruang Musik

86 14 5
                                    

Teet
Teet
Teet

Suara bel istirahat membuat para siswa bernafas lega. Beberapa dari mereka mengucek mata karena baru terbangun saat mendengar bel berbunyi. Dan sebagian besar siswa menghambur keluar untuk menyegarkan pikiran.

Tidak terkecuali Bayu yang bergegas menuju kelas sebelah, kelas Rain. Namun senyum cerianya menghilang saat tidak menemukan orang yang ia cari.

Salah satu teman sekelas Rain mengatakan bahwa laki-laki itu sedang berada di ruang musik. Bayu langsung bergegas menuju tempat yang dimaksud.

Perlahan ia membuka pintu ruang musik dan terlihatlah seorang laki-laki dan perempuan sedang asik bermain piano. Salah satu dari mereka memegang cello yang ada di depannya.

Tampak laki-laki itu membelai lembut rambut perempuan di sebelahnya dan tersenyum manis ke arah perempuan tersebut.

Semua itu dapat dilihat dengan jelas oleh Bayu yang berdiri di dekat pintu.

Kemudian perempuan itu pindah ke kursi yang ada di sebelah piano dan menjadikan posisi mereka saat ini seakan berhadapan.

Mereka saling memandang dan tersenyum sebelum laki-laki itu menekan tuts piano lalu disusul dengan suara gesekan dari cello dan menciptakan harmoni nada yang indah.

Tampak keduanya sangat menghayati lagu yang mereka mainkan sambil sesekali saling memandang dan tersenyum satu sama lain.

Setelah satu lagu selesai mereka bertukar tempat sehingga laki-laki itu yang memegang cello sedangkan sang perempuan duduk di depan piano.

Bayu terus memperhatikan dua insan itu tanpa berniat untuk masuk. Tidak lama kemudia terdengarlah alunan instrumen musik Canon in D yang dimainkan oleh pianis dan cellois kebanggan SMA Galaxy.

Setelah lagu selesai Bayu bertepuk tangan dari tempatnya berdiri. Sontak kedua orang di depannya langsung menolehkan kepalanya ke arah suara tepuk tangan itu.

"Bayu!!" Seru Jessica saat menyadari bahwa orang yang bertepuk tangan tadi adalah teman kekasihnya.

Ya, dua orang yang memainkan alat musik tadi adalah Jessica dan Rain. Keduanya hanyut dengan alunan musik yang mereka mainkan sampai tidak menyadari kehadiran orang lain tepat di belakangnya.

"Kenapa berdiri di situ? Kenapa gak masuk aja?" Seru Rain sambil mengisyaratkan Bayu untuk masuk.

"Gabung sini Bay, suara lo kan enak, nyanyi satu lagu dong buat kita. Hitung-hitung hadiah jadian gue sama Rain." Seru Jessica sambil bergelayut di lengan kekar Rain.

"Kalian udah jadian?" Tanya Bayu sedikit terkejut.

Rain dan Jessica mengangguk bersamaan. Ada sedikit kekecewaan di wajah Bayu. Pasalnya ia ingin sekali menyaksikan bagaimana proses Rain menerima perasaan Jessica. Hanya itu, bukan karena hal lain.

Rain beranjak dari duduknya dan segera menarik tangan Bayu sebelum laki-laki itu pergi. Dengan malas Bayu mengikuti langkah kaki sahabatnya.

"Lo mau nyanyi lagu apa? Biar gue dan Jessica yang ngiringin musiknya." Ujar Rain yang kembali duduk di depan piano.

"Kasih gue gitar lah, biar tangan gue gak kosong." Pinta Bayu membuat Rain mengernyit.

"Emang lo bisa?" Pertanyaan Rain mendapat pelototan mata dari Bayu. Rain hanya tertawa kecil melihatnya.

Jessica mengambil sebuah gitar dan memberikannya kepada Bayu.

"Senarnya kenapa keras banget?" Komentar Bayu setelah mencoba memetik senar gitar tersebut.

"Maklum lah itu gitar keramat." Ujar Rain santai sambil memainkan beberapa tuts piano.

"Hah?" Bayu langsung mengalihkan pandangannya ke arah Rain.

"Bukan keramat, itu gitar warisan." Sela Jessica memberi penjelasan.

"Iya warisan, yang punya gitar itu meninggal setelah ninggalin gitarnya di sini." Lanjut Rain tanpa mengalihkan pandangannya dari tuts piano. Jessica mengangguk mengiyakan.

"Anjir." Bayu langsung meletakkan gitar itu dan menggeser kursinya menjauh dari gitar tersebut. Rain tertawa cekikikan melihat tingkah Bayu.

Bayu berdiri untuk mengambil gitar yang lain lalu memainkannya sambil bernyanyi dengan suara lirih. Sesekali ia melirik ke arah Rain dan Jessica yang sedang asik memainkan piano, bahkan mereka berdua saling berbagi kursi, sesekali mereka saling memandang dan tersenyum.

Salah memang Bayu memasuki ruangan itu saat ini. Oh, bukankah tadi ia hanya melihat dan Rain yang menyuruhnya masuk. Tapi kenapa ada perasaan aneh saat melihat mereka berdua tertawa bersama?

Mungkin karena ia merasa diabaikan. Hanya itu, bukan karena hal lain.

Tidak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi. Mereka bertiga meninggalkan ruang musik dan menuju kelas masing-masing.

------------------------------------------------------------
Mas hujan udah sold out guys dia udah berpawang sekarang. Tinggal mas angin yg masih ready. Ayo siapa cepat dia dapat (tidak diobral) wkwkwk

Ada yang mau naik kapal RainJess gak nih hehe....

Btw kalian masih penasaran gak sih gimana wajah si Jess Jess yang bikin mas hujan luluh? Oke gue kasih tau.
.
.
.
.
.
.
Dan pemeran Jessica jatuh kepada
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sabar guys scrolllll terus 🤣🤣
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jeng jeng jeng

Jeng jeng jeng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih nih nih......tau kan siapa dia? Yaak benar dia adalah mbk susu pansa atau dikenal dengam nama mbk tinta di series Bad Buddy


Udah puas kan kalian?

Kalau sudah jangan lupa voment 😉😉

When this Rain Stops (BxB) | OhmNanonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang