Misteri Cinta
Oleh : Eun Byeol
"Jika matahari mengalah demi bulan, maka aku akan mengalah demi perempuan yang kamu cintai." – Chelsea Adine Keisha
Perpisahan adalah bagian dari hidup yang tak terelakkan. Hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk kita sekarang, kita jalani kehidupan masing-masing dengan ikhlas dan berharap takdir membawa kita pada kebahagiaan yang baru.
Mungkin, Tuhan menyelamatkan satu di antara dari kami berdua, dari orang yang tidak baik. Meski aku yakin, dalam hal ini, tidak ada yang tidak baik di antara kami berdua mengingat dulu kami saling melengkapi satu sama lain.
Author POV
"Sampai kapan kamu akan mengabaikan aku terus. Kamu mau hubungan kita berjalan tanpa arah seperti ini? Kita pacaran Chel, tapi nggak kayak orang pacaran. Tanpa sadar, kita sudah menyakiti satu sama lain," ujar pria itu menahan marah.
Chelsea hanya bisa tertunduk, ia takut sekarang. Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak terjatuh, tapi nyatanya tidak bisa. Ia tetap saja menangis sekarang.
Entah sudah berapa pasang mata yang memperhatikan mereka. Mengingat mereka bertengkar di tempat dan waktu yang sangat tidak pas. Mereka sedang berada di depan gedung fakultas. Sangat tidak tahu diri bukan?
"Chel lihat aku, jawab pertanyaan aku sekarang. Kamu maunya apa?" Pria itu menggenggam dan meremat tangan Chelsea perlahan agar Chelsea segera menatap wajahnya.
"Aku mau kamu jauhi perempuan itu, aku tidak suka dengan kedekatan kalian," bisik Chelsea
"Udah gak terhitung berapa kali aku bilang, kalau aku sama dia itu hanya sebatas teman Chel, aku hanya mencintaimu tolong mengertilah."
Hati Chelsea terasa teriris saat mendengarnya, perasaannya semakin campur aduk. Ia juga mencintai dan menyayangi pria di hadapannya ini, tapi untuk melanjutkan hubungan ini terasa begitu berat. Chelsea tidak bisa melanjutkan, tapi juga tidak mau kehilangan. Entah disebut apa perasaan seperti ini.
"Kamu selalu saja seperti itu Gal, tapi nyatanya sikap kamu tidak menunjukan kalau kalian berdua hanya sebatas teman," ujar Chelsea lirih.
Chelsea mengetahui itu. Ia memang sengaja meminta teman sekelas mereka untuk memata-matai tentang kegiatan mereka selama di kelas karena Chelsea dan Galih berbeda kelas.
"Jangan kekanak-kanakan seperti ini Chel, kamu sudah dewasa dan seharusnya kamu paham kalau antara aku dan Alya hanya sebatas teman," ujar pria itu berusaha menjelaskan
"Kamu bilang aku kekanak-kanakan, dari jawaban kamu tadi aku bisa diambil kesimpulan kalau ternyata sebagian perasaan kamu sudah dimiliki oleh Alya, dan secara tidak langsung kamu membelanya." Jujur Chelsea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warna-Warni Imaji Himasakta
Short StoryWarna-Warni Imaji Himasakta adalah antologi cerpen karya mahasiswa FKIP Unila dalam program tim Himasakta Wattpad. Edisi perdana menghadirkan cerita pendek dari empat belas penulis yang terpilih menjadi penulis pada program Himasakta Wattpad 2023. ...