Bab 29 : Skorsing

1.2K 116 9
                                    


"Maaf bu saya mau melapor!" adu Mala kepada bu Sari, guru BK SMA Pelita Bangsa. Yang ditemani Dewi.

"Ada apa Mala?!" tanya Sari.

Lalu Mala menjelaskan semua kejadian yang dialaminya.

Mendengar cerita dari Mala. Sari, memanggil dan mengajak mereka yang bersangkutan berkumpul di ruang BK. Sebelumya ia sudah mencari informasi dan barang bukti untuk memastikan kebenaran ucapan Mala siapa saja pihak yang bersangkutan dalam kasus ini.

Satu per satu siswi bermasalah tersebut di panggil untuk memperoleh keterangan yang seimbang, sambil menunggu orang tua mereka datang. Sari terpaksa melibatkan wali dari murid, karena ini bukan lagi kasus yang sepele melainkan kasus bullying yang dilakukan dengan sengaja dan bertujuan untuk menyakiti seseorang.

Satu jam kemudian para orang tua pun berdatangan memenuhi panggilan dari Sari selaku guru BK yang menangani kenakalan mereka.

Reaksi paling heboh ditunjukkan oleh Desy, mama Yola yang dari penampilannya saja sudah begitu heboh.

"Sayangg..kamu ada masalah apa?" panik Desy mendengar Yola yang sampai dipanggil ke ruang BK.

"Mari kita bicarakan baik-baik dulu ya bu, agar masalahnya bisa saya jelaskan" Sari mengajak Desy masuk ke ruang BK bersama orang tua Vania dan Diandra yang sudah hadir.

Hingga detik ini orang tua Mala belum juga datang.

"Mala, orang tua kamu sudah sampai mana? Saya mau kita berembuk bersama agar masalahnya cepat selesai" tanya Sari menanyakan keberadaan orang tua Mala.

"Iya bu..." belum selesai Mala menjawab pertanyaan Sari, tiba-tiba suara lembut yang sangat ia kenali menyapa.

"Selamat siang" sapa Tari.

"Mama" Mala langsung memeluk Tari penuh haru.

"Tenang ya, mama disini" ucap Tari membalas pelukan putri kesayangannya.

"Baiklah karena semua sudah hadir jadi kita bisa mulai" ucap Sari hendak memulai mediasi.

Setelah beberapa jam mereka berdiskusi dan keluarga Mala memilih memaafkan mereka, melihat itu Sari merasa lega drama telah berakhir. Namun dia tetap memberikan hukuman kepada pihak yang melakukan pelanggaran demi efek jera.

Hasil keputusan bersama adalah pembebasan hukuman bagi Mala karena ia terbukti sebagai korban dan skorsing seminggu kepada Yola, Vania dan Diandra. Hukuman ini agak ringan mengingat mereka sudah kelas 12 yang sebentar lagi akan menempuh ujian.

"Yola, mama ga mau ya dengar kamu masuk ruang BK lagi. Mau ditaruh mana muka mama sama papa, kita itu keluarga terhormat bukan keluarga penjahat!" nasihat Desy kepada Yola setelah keluar dari ruang BK.

"Iya!" ucap Yola masih menyisakan emosi.

Tanpa banyak kata lagi Desy menarik tangan Yola untuk meninggalkan sekolah.

"Tante" Dewi menyapa dan menyalami tangan Tari yang sedang berada di parkiran hendak pulang.

"Eh Dewi, apa kabar nak?"

"Baik tante"

"Kalo gitu mama pulang dulu. Mama bangga sama kamu nak" ucap Tari sebelum masuk mobil. Ia bangga putrinya tidak menaruh dendam pada orang yang telah berbuat jahat kepadanya dan memilih untuk memaafkan.

"Makasih ma" Mala kembali memeluk mamanya. Yang dibalas kecupan manis di dahinya.

"Kalo gitu mama pergi. Tante duluan Dewi" Tari berbicara lewat kaca mobilnya.

"Hati-hati ma"

"Hati-hati tante"

Teriak Mala dan Dewi melihat mobilnya melaju.

"Balik ke kelas yuk" ajak Dewi merangkul sahabat baiknya.

...............

Siang ini di kantor Raka akan kedatangan mitra bisnis yang baru saja akan bergabung di perusahaannya. Ia telah mempersiapkan dengan baik untuk menyambut tamunya.

Tak berselang lama, sebuah mobil alphard keluaran terbaru berhenti di depan gedung Perusahaan Bimantara. Seorang wanita mengenakan baju yang membentuk tubuh keluar dari dalam mobil menenteng tas glamornya. Ia memasuki gedung diikuti asisten pribadinya. Didalam kantor ia disambut seorang karyawan yang mengetahui kedatangannya.

"Selamat datang di Perusahaan Bimantara. Ada yang bisa saya bantu?" sapa ramah Ica menawarkan bantuan.

"Apa pak Raka ada dikantornya? Saya ingin bertemu" tanya wanita itu.

"Maaf apa sebelumnya sudah ada janji?"

"Sudah" jawab wanita itu yang sebelumnya sudah membuat janji temu dengan Raka.

"Baiklah mari saya antarkan ke ruangannya"

Wanita itu berjalan mengikuti Ica. Disepanjang perjalanan menuju ruangan Raka, ia menjadi sorotan seluruh karyawan. Wajahnya yang cantik, bodynya yang seksi dan penampilannya yang mewah membuat para karyawan berdecak kagum.

Tok..Tok..Tok..

"Masuk!" sahut Raka dalam ruangan yang sedang memeriksa berkas-berkas pekerjaannya.

"Permisi pak, saya mengantarkan tamu bapak"

Mendengar ucapan Ica, Raka langsung berdiri dari tempat duduk untuk menyambut tamunya, diikuti Roy yang berdiri disampingnya.

"Silahkan masuk" ucap Ica mempersilahkannya untuk masuk.

Raka terkejut saat melihat wanita itu masuk.

"Elo rupanya!"

Bersambung...

AMALA  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang