Hamil saat masih duduk dibangku sekolah menengah bukanlah hal yang mudah, begitupun yang Shani alami
Ketika kehidupan dan pikirannya benar benar kalut, tuhan mengirimkan ia seorang mailakat pelindung, sosok yang selalu ada untuknya, menuruti semua k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kring..' bel istirahat berbunyi
Jinan langsung memutar tubuhnya menghadap Shani. "Ayo kita kekantin" ajaknya
"Aku belum selesai, kamu duluan aja nanti aku nyusul" jawab Shani
"Owh, yaudah Celine sama aku duluan ya. Tapi bener ya nanti nyusul"
"Iya, ini juga sedikit lagi kok"
"Oke, semangat"
"Pasti"
Shani kembali fokus pada tugasnya sedangkan Jinan ia pun berlalu kemudian menghampiri Celine
Apa yang baru saja terjadi sedikit pun tak luput dari perhatian Gracia. Ya Gracia, murid baru yang baru satu hari berpindah sekolah tapi sudah terlambat masuk kelas, selain itu ia juga harus menahan malu karna kecorobohan diri sendiri
Tapi jika saat disekolah lamanya ia sering terlambat masuk karna bangun telat, maka kali ini alasannya berbeda
Gracia bangkit dari duduknya untuk menghampiri Shani yang sedari tadi seolah tidak menyadari keberadaanya, bahkan tadi ketika Gracia melewati bangku tempat Shani duduk, sedikit pun ia tidak menoleh kearah Gracia
"Shan" panggil Gracia begitu mendudukan dirinya dibangku milik Jinan, "kamu kenapa?" tanya Gracia
Pertanyaan yang Gracia lontarkan hanya menjadi angin lalu bagi Shani, dirinya tetap fokus pada kegiatan utamanya
Merasa janggal Gracia kembali bertanya, "kamu marah?"
"Huft" Shani menghembuskan nafasnya sedikit kasar kemudian meletakan alat tulis yang sedari tadi menjadi fokus utamanya. "Ngga, aku gak marah" jawabnya sambil mentap Gracia yang berada dihadapannya
"Terus kamu kenapa?"
"Jujur aku bingun. Dari pagi aku khawatir sama kamu karna kamu gak ada kabar sama sekali, tiba tiba pas sampe Sekolah aku dapet informasi kalo ada anak SMA Taruna yang meninggal karna kecelakaan di daerah deket rumah aku, entah kenapa yang melintas dipikiran aku itu kamu. Aku takut, aku takut itu kamu" kata Shani yang kembali teringat akan fikiran buruknya tadi pagi
"Aku minta maaf, maaf karna gak ngabarin dan maaf karna udah bikn kamu khawatir" sesal Gracia sambil menunduk
Melihat itu Shani jadi merasa tidak enak hati "udah jangan minta maaf, yang tepenting sekarang kamu ada disini dan kondisi kamu baik baik aja"
"Sekali lagi aku minta maaf" Gracia kembali meminta maaf karna dirinya benar benar merasa bersalah pada Shani. Niat awal ingin memberi kejutan tapi semua kacau karna mules yang tiba tiba melanda
"Hey udah.. kamu gak salah Gracia" Shani berkata sambil ngengusap bahu Gracia, tapi Gracia masih saja enggan untuk mengangkat kepalanya hal itu membuat suasana jadi terasa amat canggung
"Mending sekarang kita ke kantin aja gimana?" Shani berusaha mencairkan suasana
"Kamu laper?" tanya Gracia dan Shani pun mengangguk sambil tersenyum