Sebaik-baiknya tupai melompat,
Ya udah biarin aja, namanya juga tupai.
Jangan suka ngurusin hidup tupai. Gak baik.:)
Author
_
_
_
Di ruang makan, tampak Haru tengah melahap sarapannya dengan tenang. Kursi lainnya tentu sudah terisi oleh Ayah, Bunda dan Prilly. Tanpa menimbulkan kecurigaan, Haru mati-matian menahan rasa sakit di area punggung nya. Belum lagi rasa ngilu di area betis tidak kunjung mereda. Ini semua akibat semalam, berlari dengan kecepatan tinggi demi menghindari pengejaran orang-orang berseragam hitam itu. Sayangnya dia masih tetap kena tembak. Sial!
Sejujurnya kakinya ini mati rasa, jarak 1000 meter dengan kecepatan gak tau berapa belum lagi Igo yang harus di bantu dalam pelarian. Jelas badannya remuk semua, tapi mau bagaimana lagi? Jika dia izin hari ini pun tidak mungkin. Jadwal hari ini penting semua, tidak bisa di cancel.
Bangkit, Haru berpamitan hanya lewat anggukan. Dia dari semalam belum mengeluarkan suara sama sekali, rasanya terlalu lelah walau hanya untuk mengeluarkan suara.
“Haru~” Panggilan lembut itu membuat langkahnya terhenti, berbalik. Dia menatap bunda Rana dengan alis terangkat sebelah.
“Prilly berangkat bareng kamu dulu ya? Mobil dia masih di bengkel. Ayah gak bisa nganter Prilly.” Jelas bunda dengan lembut.
“Mang Udin?” Bunda yang paham pun langsung menjawab.
“Mang Udin belum pulang dari pasar, tadi pagi-pagi sekali dia berangkat sama mbok Lasmi.” Kata bunda dengan mengelus perutnya yang sedikit menonjol.
Gerakan itu tak luput dari mata Haru. Setiap kali melihat perut bunda, jantungnya berdetak kencang, ada rasa bahagia di sana mengetahui sebentar lagi ia akan memiliki seorang adik.
Tanpa bantahan Haru mengangguk, dan sekarang giliran Prilly yang berpamitan.
Dua remaja itu berjalan bersama, Haru mengeluarkan motor WR 155 R nya lalu memanasi terlebih dahulu. Tak berselang lama Ical dan Kana tiba, seperti biasa. Mereka akan berangkat bersama.
“Wah ada neng Prilly, mau berangkat bareng Haru?” Basa basi Kana dan di angguki oleh Prilly tak lupa dia tersenyum.
Haru selesai memanasi motor, tapi tiba-tiba saja dia mendapatkan ide. Melirik Prilly sebentar dia beralih melihat kedua temannya.
Berdehem, lalu Haru berkata. “Lo ikut Ical, gak ada bantahan.” Ujarnya dengan suara yang tidak bisa di bantah.
“Tap-”
“Naik!” Kata Haru lagi sembari menunjuk jok belakang Ical.
Hari ini Ical membawa motor vespa nya, dan itu di manfaatkan oleh Haru. Tapi mungkin tanpa sadar Haru telah membuat jalan untuk Ical. Ya, Ical mulai tertarik dengan sepupu Haru itu.
“Ayo neng Prilly, tenang~ babang Ical pasti bawa motor nya pelan-pelan kok.” Prilly mau tak mau menuruti perintah Haru lalu setelahnya mereka berangkat bersama-sama menuju sekolah.
*****
Sampai di sekolah pun Haru langsung menuju kelas, tidak banyak bergerak duduk anteng menuggu bell masuk berbunyi. Melihat itu, Ical terheran, tidak seperti biasanya batin Ical.
Haru tersentak kaget kala punggungnya yang terluka itu di tepuk keras oleh seseorang. Rasa nyut-nyutan kembali menyiksanya di detik terakhir sebelum bell berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beruang Kutub Harua [ TAMAT ]
Teen Fiction𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚃𝙴𝚁𝙻𝙴𝙱𝙸𝙷 𝙳𝙰𝙷𝚄𝙻𝚄 ‼️𝙉𝙊 𝙋𝙇𝘼𝙂𝙄𝘼𝙏‼️ Tentang Harua De Lucas gadis tomboy yang memiliki sifat kelewat dingin. Karena itu dia mendapatkan julukan Beruang Kutub Harua dari sahabatnya dan ayahnya sendiri. Ivona Eustace, ce...