BAB 34: Aksi Awan

412 49 2
                                    

orang dewasa dengan segala kerumitannya
#gumpalanawan







Author

_

_

_

Di suatu hari Haru mendapatkan undangan pernikahan secara mendadak yang membuatnya sedikit tersentak kaget tak mengira bahwa seseorang yang akan menikah itu berhasil sampai ke tahap serius bersama kekasihnya.

Dan di sini lah dia sekarang, duduk di salah satu kursi yang ada di ballroom yang sudah di dekorasi sedemikian rupa. Setelah berbasa basi dengan tokoh utama dari acara tersebut Haru segera menyingkir dan duduk dengan tenang di kursi yang ada di sana.

Ow dia tidak datang seorang diri, ada Awan dan Igo di sana. Serta beberapa pengawal yang sudah menyamar menjadi tamu undangan pastinya.

Sosok tinggi yang akrab menghampiri rombongan Haru dengan seorang perempuan cantik yang bergelayut mesra di lengannya.

“Halo mamen! Apa kabar nih lo berdua?” Sapa Ical dengan akrab sembari bertos ria pada sahabat sejatinya, selanjutnya ada Prilly yang dengan senyum menawannya bersalaman dengan Haru, Igo dan Awan pastinya.

“Ini anak yang lo omongin waktu itu?” Tanya Ical dengan berbisik, itu semua tidak di sadari oleh Awan yang tengah fokus pada satu objek entah apa itu.

Haru hanya mengangguk, lantas sahabat nya itu kembali mengajak bicara pada Awan. Tapi sayang nya bocah itu tidak banyak bicara, seketika saja dia jadi mengingat bagaimana sifat Haru yang juga sama irit bicara.

Pantas saja mereka merasa cocok. Pikir Ical.

Mereka akhirnya terdiam menikmati acara yang memang meriah, namun siapa sangka? Dalam kemeriahan itu netra Haru tak sengaja menangkap sosok yang sangat di kenali nya. Ada secercah rasa bahagia dan rindu yang menggebu-gebu sebelum orang lain ternyata dengan mudah menggenggam lengan sosok itu.

Perubahan wajah Haru yang drastis tertangkap oleh mata Awan, anak itu mengernyit lantas bertanya,  “Ada apa dengan wajah itu?” Haru menoleh dan hanya menggeleng lantas bangkit untuk menuju taman bertujuan menenangkan pikiran.

Sudah ia duga di pernikahan Kana dan Katrina ini akan ia temui sosok yang begitu ia rindukan. Tapi itu ternyata cukup pahit saat mendapatkan yang lain ternyata sudah memiliki pengganti.

Ya, Zemi berada di sana bersama seseorang yang tidak asing bagi Haru. Itu adalah orang yang sama  seperti yang ada di foto dalam hasil laporan tempo lalu. Sepertinya Haru memang sudah tidak bisa berbuat banyak, dia tidak ingin merusak Zemi yang terlihat bahagia dan nyaman bersama orang itu.

“Nona, apa sesuatu terjadi pada anda? anda ingin pulang?” Tanya Gian penuh perhatian, bagaimana pun walau bos nya ini cukup galak di balik itu dia adalah orang baik.

“Tidak, aku melihat Awan masih sangat menikmati acara ini, terlebih si Igo itu masih dalam misi mengenyangkan perut secara gratis.” Tutur Haru dengan suara yang terdengar malas.

Gian hanya mengangguk, sedangkan Haru tak perduli. Dia duduk dengan aura penuh keanggunan dan wibawa, di kursi itu dia duduk sendiri dengan Gian yang secara patuh berdiri di belakangnya sedangkan yang lain membagi tugas berjaga di dalam dan luar gedung.

“Menurut mu, apakah aku terlihat sangat buruk?” Tiba-tiba Haru bertanya demikian, Gian  terheran sejenak lantas menjawab. “Nona tidak buruk baik dari visualisasi ataupun karir, seharusnya dengan itu memang benar-benar tidak buruk.”

“Kalau aku tidak buruk, kenapa dia pergi dan tak kembali?” Itu terdengar seperti sebuah monolog ketimbang pertanyaan yang Haru lontarkan pada Gian.

Seketika Gian mengerti kemana arah pembicaraan ini, dengan ragu ia menjawab. “Semua orang pasti bertindak atas sebuah alasan, akan kah nona sudah mencari tau apa alasan itu? Menurut analisis saya, nona hanya meyakini alasan yang di citakan olah pikiran nona sendiri. Sebaiknya mencari tau kebenarannya dari pada terjebak oleh asumsi sendiri.” Gian berkata dengan lembut, sedangkan lawan bicara tidak bergeming dan masih memasang wajah datarnya. Susah berbicara dengan orang yang miskin ekspresi. Pikir Gian.

Beruang Kutub Harua [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang