Bab 04: Bunda?!

1.1K 119 7
                                    

Kadang cewe ganteng lebih bahaya
Ketimbang cowo.
#rawipilon




Bunda Rana

_

_

_

Aku benar-benar takut saat ada seorang perempuan memakiku habis-habisan, bahkan dia melemparkan powerbank yang ada di dalam tasnya ke arah ku. Aku bahkan tidak tau siapa perempuan dengan baju kurang bahan ini?!

Karena panik, aku berlari menjauh dan bersembunyi di antara rak rak tinggi. Tangan ku sibuk mencari kontak mas Lucas, mungkin karena saking paniknya, aku malah salah memencet nomor. Bukan nomor mas Lucas yang terhubung malah nomor lain.

Saat aku mengatakan Hallo?”  lalu suara dingin menyapa indra pendengar ku. Aku cukup kaget, saat ku lihat nama kontaknya, ternyata itu Haru. Aku merutuki kebodohan ini, bagaimana ini? Aku takut.

Aku memberitahu nya bahwa aku adalah bunda-nya dan dia langsung bertanya “ada apa?” jujur aku gugup, haruskah aku mengadu pada Haru? Emangnya dia peduli ya?  Di tengah kebimbangan ku, suara Haru kembali terdengar. “Ngomong aja” aku cukup kaget saat mendengar nya, apakah Haru merasakan kegelisahan ku?

Aku mencoba rileks, “Sebelumnya maaf ya Haru bunda ganggu kamu. Tapi.....” aduuuhh kenapa gugup gini sih!

Suara Haru lagi-lagi menyadarkan ku dari rasa gugup, tapi pertanyaan dia bikin aku tambah gugup. “Di mana?” tanya Haru. Dan itu membuatku nge-lag seketika, lalu keluar lah kata kata reflek ku. “Hah? Apanya?” coba? Kek, arrrggghhh!

Ku dengar Haru berdecak, kayaknya dia kesel deh. Kok sedih ya.

“Bunda di mana?”  pertanyaan Haru kontan ku jawab. “Supermarket, bunda takut Haru~” ujar ku dengan suara bergetar, plis mo nangis~ Terserah dah mau di katain cengeng sama kalian juga. Aku benar-benar takut plis, perempuan itu juga kayaknya masih di supermarket ini.

“Sherlock!” Suara Haru kedengeran tegas banget, lalu setelah itu sambung di putus sama dia. Gak berlama-lama aku ngikutin permintaan dia, setelah Sherlock terkirim aku langsung bernafas lega, padahal kondisi ku belum sepenuhnya aman kan?

Aku masih dengan rasa takut ku, saat mengingat ingat percakapan ku tadi dengan Haru membuat ku sumringah kala mengingat dia nyebut aku bunda?!

Serius?!

Aku gak mimpi kan?! Senang nya~

Aku tersadar saat ada telfon masuk, ternyata dari Haru. Dengan senyuman yang masih mengembang, aku langsung mengangkatnya. Benar-benar lupa sama masalah barusan.

“sebelah mana?” ya ampun anak aku, to the point banget ya?

“Rak paling ujung, belakang.” habis itu? Udah deh di matiin sama Haru. Aku cuma mengerenyit bingung.

Gak lama ada anak pake seragam SMA tolah toleh dengan wajah panik nya, saat mata kami bertemu, dia langsung menghampiri ku dengan langkah cepat. Itu Haru, tapi kok rambutnya pendek? Tadi pagi kan masih panjang?

“Bunda gak papa? Siapa yang buat bunda takut?” tanya nya masih dengan wajah panik, tangannya memegang bahuku erat. Duh kok seneng ya di khawatirin gini sama Haru.

Walau cape karena harus mendongak untuk melihat wajah panik Haru, aku tetep semangat karena ternyata dia khawatirkan aku. Mas Lucas harus tau ini!

Tangan ku di tuntun lembut, gak lupa usapan kecil ku rasakan di punggung tangan ku. Ya Allah, bahagia banget aku. Gak nyangka seorang Haru yang dinginya gak ketulungan bisa se-perhatian ini sama aku.

Beruang Kutub Harua [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang