CHAPTER EMPAT

1.1K 186 16
                                    

Sesuai janjinya, pulang sekolah Beomgyu langsung mengganti seragamnya dengan baju santai. Lantas, Beomgyu segera menuju rumah tetangganya untuk mengambil motor Taehyun yang rusak.

Sebagai pemilik motor, Taehyun ikut. Ia naik ke motornya dan mendorongnya menggunakan kedua kakinya. Beomgyu sendiri jalan kaki di sebelahnya.

Dua insan tersebut saling diam, keheningan menemani mereka. Sesekali, entah Beomgyu maupun Taehyun, membalas sapaan tetangga-tetangga komplek yang lewat.

Tapi kebanyakan, mereka lebih sering menyapa Taehyun bodo amat dengan Beomgyu yang berdiri tegak di sebelahnya. Ya, Beomgyu juga sebenarnya tidak peduli sih.

"Kek jamet aja lo, motornya Vario." Celetuk Beomgyu, maniknya melirik sinis pada motor Vario berwarna hitam putih milik Taehyun.

Menyadari motornya di sinisin, Taehyun pun balik sinis, "Bacot njir, motor-motor gue juga, banyak cocot lo. Yang penting kagak gue bikin video slow mo atau jedag-jedug terus di post ke tiktok." Balasnya.

"Siapa tau, soalnya muka lo itu cocok banget jadi pacarnya salsa cuaks, katanya dia lagi nyari pacar yang punya motor Vario." Ledek Beomgyu, jiwa-jiwa menggangunya keluar.

"Ya udah sih wir." Balas Taehyun ketus, dalam hati ia berusaha bodo amat, jika Taehyun ngegas pasti Beomgyu akan semakin ngelunjak dan gencar.

Beomgyu langsung diam, walaupun dalamnya misuh-misuh. Padahal ia berharap Taehyun kesal, tapi sepertinya Taehyun benar-benar tidak ingin di ganggu. Wajah cemberutnya menjelaskan segalanya.

"Gyu, tempatnya jauh gak sih? Udah pegel nih kaki gue." Tanya Taehyun, jujur ia agak ngos-ngosan.

"Lemah lo, gitu doang dah pegel." Sindir Beomgyu, maniknya menatap Taehyun malas.

Mendengar itu Taehyun terbelalak, ingin sekali rasanya ia menghantam Beomgyu dengan motornya, biar mantep.

"Lemah? Heh, lo mah enak tinggal jalan gak bawa beban, lah gue? Mana berat banget nih motor." Ujar Taehyun, tangannya menunjuk-nunjuk motor Varionya dengan kesal.

Beomgyu memutar bola matanya malas, "kalo berat kenapa milih Vario, goblok. Mending lu naik itu tuh." Tangan Beomgyu terangkat menunjuk sesuatu.

Taehyun pun melirik kearah yang Beomgyu tunjuk. Rupanya ia menunjuk sebuah sepeda plastik kecil yang tengah di tunggangi oleh anak kecil.

Karena kesal Taehyun menggebuk lengan Beomgyu cukup kuat hingga sang empu meringis. Maniknya menatap tak bersahabat. Maksudnya apa coba? Jadi ia lebih baik naik sepeda plastik itu?

Orang gila, ia pikir Taehyun masih kecil apa? Lagian Taehyun yakin, baru saja ia naik pasti sepeda itu sudah rusak dan pecah-pecah.

"Lo apaan sih, mukul-mukul? Di kira gak sakit apa?" Sungut Beomgyu, tangannya mengusap lengannya yang baru saja kena pukul Taehyun.

"Pikir aja sendiri!" Taehyun ngegas. Ia pun mendorong motornya lebih kuat bermaksud mendahului Beomgyu.

Melihat tingkah Taehyun, Beomgyu terkikik, ia pun berlari kecil menyusul pemuda manis itu.

"Gitu doang baper, perawan lo?" Ledek Beomgyu.

"Berisik! Ini tempatnya dimana?! Di tanyain dari tadi juga!" Sentak Taehyun kesal, sudah cukup ia dibuat sabar oleh Beomgyu. Taehyun ingin motornya segera di perbaiki, lantas pulang dan kelar sudah urusannya dengan Beomgyu.

"Gak usah ngegas dong, tempatnya didepan komplek, bentar lagi juga nyampe." Balas Beomgyu bersungut-sungut.

Taehyun melirik judes, lantas kembali menatap depan. Bagus lah, tempatnya cukup dekat. Jadi Taehyun tidak akan merasa sangat kelelahan karena mendorong motornya.

Anak Tetangga -Beomtae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang