Taehyun menghabiskan waktu liburannya dengan bersantai. Seperti saat ini, ia duduk di meja belajarnya dekat jendela seraya membaca novel dengan secangkir teh hangat menemaninya.
Angin pagi berhembus masuk ke jendela kamarnya yang terbuka. Taehyun menikmati semilir anginnya, sesekali ia membuka lembar demi lembar kertas novelnya yang baris per barisnya sudah ia baca.
Sangat damai sekali dunianya. Namun...
Hal itu tak bertahan lama.
"Halo anak caper..."
Taehyun menoleh malas, itu Beomgyu. Ia berdiri di depan tembok yang membatasi rumah mereka, tingginya hanya sebatas dada hingga Taehyun bisa melihat wajah menyebalkan Beomgyu.
Taehyun hanya melirik malas, lebih baik ia kembali membaca novelnya yang sempat terganggu beberapa saat. Dari pada meladeni Beomgyu yang sok akrab.
Beomgyu merasa sebal, selain caper Taehyun juga sombong, begitulah pikirnya. Maniknya menangkap sebuah cangkir teh disebelahnya.
"Kek orang tuwek lo, masih muda suka ngeteh." Cibir Beomgyu.
"Dari pada ngamer?" Balas Taehyun tanpa melirik Beomgyu, ia terus fokus pada novelnya.
"Boleh tuh, lo minum-minum terus ketauan sama ortu lo, habis itu tetangga pada tau, terus mereka bakal ngehujat-hujat elo, terus lo gak betah, habis itu pindah deh, dadah~" ujar Beomgyu mengurutkan langkah-langkah agar Taehyun pindah. Membayangkannya, Beomgyu tersenyum iblis.
Taehyun, bombastic side eye.
Gampang sekali cowok itu ngomong, dan apa katanya, pindah? Memangnya cowok itu siapa yang seenaknya menyuruhnya pindah? Dan lagi, memangnya pindah rumah itu gampang apa?
"Gaje," ketus Taehyun. Lantas, ia langsung menutup jendela dan gorden kamarnya.
Beomgyu berdecak sebal. Tiba-tiba terlintas ide jahil dibenaknya, ia tersenyum misterius dan masuk kedalam rumahnya.
Mendengar suara langkah kaki menjauh. Taehyun lega, pengganggu sudah pergi, dunianya damai kembali. Lagipula apa-apaan Beomgyu itu? Tingkahnya tidak jelas sekali.
Suasana tenang menemani Taehyun sekarang, diam-diam Taehyun tersenyum saat membaca novelnya. Sedikit salting saja saat dua tokoh utama berciuman, ah pasti romantis sekali.
AKU MAU DI MANJA-MANJA
MANJA, MANJA!
TAPI KAMU CUEK-CUEK AJA
Taehyun terjengit, sebuah musik sangat keras berbunyi tiba-tiba, beruntung Taehyun tak terjengkang. Saking kerasnya suara musik itu, air tehnya saja sampai bergetar.
Taehyun misuh-misuh, ia tahu siapa pelakunya. Tentu saja Beomgyu, memang siapa lagi? Suaranya saja terdengar dari arah rumahnya. Rusak kembali dunia damainya. Sepertinya Beomgyu punya dendam kesumat pada Taehyun.
"Setan!" Umpat Taehyun kesal.
Ia pun memutuskan untuk melabrak Beomgyu yang berulah. Ia keluar dari jendela kamarnya, sebenarnya bisa saja ia lewat pintu rumahnya, tapi ia merasa tak enak pada mama Beomgyu.
Nanti dia bakal bilang apa kalau kesana?
Masa bilang, saya mau ngelabrak Beomgyu tante. Diomelin dong.
Taehyun berjalan menuju pembatas tembok yang memisahkan area rumah mereka, disana ia melihat Beomgyu yang asik berjoget dengan musik kerasnya mengiringi.
"Beomgyu!" Panggilnya.
Tak mempan, Beomgyu tidak mendengarnya. Bodoh sekali padahal musik kerasnya masih berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tetangga -Beomtae ✓
FanfictionTentang Beomgyu yang selalu dibanding-bandingkan dengan anak tetangga.