Beomgyu mengangkat keranjang cuciannya dan berjalan menuju tiang jemuran yang berada di halaman rumahnya. Hari ini libur, seperti biasa Beomgyu bertugas lagi menjadi babu dirumah.
Kedua orang tuanya, tengah berkunjung ke tetangga sebelah. Siapa lagi juga bukan Taehyun? Mungkin mereka tengah bercerita mengenai penangkapan Soobin, atau sekedar bergibah ria.
Jungwon adiknya sedang pergi keluar, bermain dengan anak-anak komplek. Beomgyu sendiri di rumah, seperti anak gadis yang tengah membantu ibunya. Duh, di pikir-pikir Beomgyu jadi merinding.
Semoga burungnya tidak hilang setelah ini.
Eh..
Beomgyu mulai menjemur satu persatu baju ke tiang. Baru saja tiga baju, perhatian Beomgyu jadi teralihkan dengan suara grasak-grusuk dari tetangga sebelahnya alias rumah Taehyun.
Karena penasaran, ia pun berjalan mendekatinya, melihat siapa gerangan yang membuat suara itu. Betapa terkejutnya ia melihat sang pelaku.
Matanya terbelalak, jika orang melihatnya pasti akan merasa ngeri, takut matanya keluar. Tapi lupakan itu! Beomgyu benar-benar tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Di sana ada Taehyun yang tengah membereskan dedaunan dan ranting-ranting pohon yang mengotori halamannya. Setelah selesai, Taehyun masuk, dan kembali keluar dengan meneteng sebuah anak ayam berwarna kuning.
Anak ayam itu adalah pemberian darinya, ia sangat terharu, hal random seperti itu Taehyun masih menerimanya.
"Nah, sekarang kamu main aja disini, jangan di kamar ku lagi, ntar kamu eek bisa bikin aku repot!" Gerutunya, berbicara pada anak ayam itu.
Beomgyu gemas melihat itu, terlebih lagi Taehyun tak menyadari keberadaannya. Pemuda manis itu memberikan anak ayamnya makan, bahkan ia juga mengajak anak ayam itu berbicara.
"Makan yang banyak ya, biar kamu gemuk, jangan kurus kaya aku." Ujar Taehyun, membuat senyum Beomgyu langsung luntur. Jika dilihat-lihat, Taehyun memang jadi lebih kurus dari sebelumnya.
"Piyak, piyak, piyak." Anak ayam itu bersuara, seperti merespon ucapan Taehyun.
"Kalo bisa kaya orang yang ngasih, gemuk—eh tapi bukan gemuk sih, lebih ke kekar." Taehyun bersuara lagi, dan berhasil membuat senyum Beomgyu mengembang kembali.
Ia tahu siapa orang yang di maksud Taehyun.
"Keliatan asik banget ya." Ujar Beomgyu membuat Taehyun kaget dan nyaris berlari masuk ke dalam rumah kalau saja maniknya tak sempat melihat Beomgyu.
Melihat respon Taehyun, Beomgyu jadi merasa miris. Apakah ia masih merasa takut? Padahal Beomgyu hanya ingin mengajaknya kembali berinteraksi setelah sekian lamanya.
Taehyun tampak gagap, "Beom–gyu?"
Beomgyu tersenyum, dalam hatinya ia berharap semoga Taehyun tidak lari darinya. Ia hanya ingin melepas rindu yang sudah ia bendung beberapa minggu ini.
Katakanlah jika Beomgyu lebay. Persetan dengan itu, hatinya sangat senang kala bisa melihat Taehyun lagi.
"Gue kangen Hyun."
Taehyun terdiam mendengarnya. Maniknya menangkap wajah Beomgyu yang menunjukan raut penuh harap disana.
"Gue pengen ngobrol sama lo."
"Jauh kek gini pun gak papa, setidaknya bisa mengobati rasa kangen gue ke elo."
"Ada banyak hal yang pengin gue ceritain ke lo, Hyun." Beomgyu menghela napas, ia meletakkan dagunya diantara lipatan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tetangga -Beomtae ✓
FanfictionTentang Beomgyu yang selalu dibanding-bandingkan dengan anak tetangga.