CHAPTER SEMBILAN

1K 152 27
                                    

"BEOMGYU SINI BALIKIN!" Teriakan Taehyun menggelegar, kakinya berusaha berlari lebih cepat untuk mengejar Beomgyu.

Sang pelaku justru tertawa tanpa merasa bersalah sama sekali. Ia menambah kecepatan larinya hingga membuat Taehyun tertinggal jauh di belakangnya. Tangannya menggenggam kuat sebungkus sate yang berisi 10 tusuk.

Taehyun sendiri sudah tidak kuat untuk berlari, ia sudah memutari komplek sebanyak 2 kali. Dari tadi Taehyun terus tertinggal jauh dari Beomgyu, hingga membuat Taehyun tak kunjung mendapatkan satenya kembali.

Keringatnya bercucuran, dan ia juga lapar. Di rumah Bunda tidak memasak, itu sebabnya bundanya menyuruhnya membeli sate saja untuk Taehyun makan.

Tapi di tengah jalan, ia malah bertemu Beomgyu, awalnya mereka biasa saja. Tapi secara mengejutkan, Beomgyu merampas satenya lantas meledeknya, terjadilah aksi kejar-kejaran diantara mereka.

"Kejar gue kalo bisa! Kalo gak ya, Lo harus relain satenya buat gue makan." Ledek Beomgyu didepan sana.

"Lo mau? Kita bisa makan bareng-bareng." Ujar Taehyun, napasnya masih terengah-engah.

"Ogah," tolak Beomgyu mentah-mentah, membuat Taehyun gregetan.

Melihat wajah greget itu membuat Beomgyu tertawa, akhirnya setelah sekian lama Beomgyu bisa kembali mengganggu Taehyun. Moodnya pasti selalu bagus setelah berhasil mengganggu pemuda manis itu.

Srek!

Eh?

Bungkusan sate yang ada di tangannya tiba-tiba di rampas oleh seorang pemuda yang menjulang tinggi. Ia mengenakan jaket hitam dan juga helm yang full face, bagian kacanya terbuka hingga membuat Beomgyu langsung menyimpulkan siapa dirinya.

Tentu saja itu adalah Soobin.

Taehyun yang langsung mengetahui siapa itu, ia berlari kearah mereka. Disana Soobin menatap tajam pada Beomgyu, sedangkan Beomgyu pun tak mau kalah, ia juga menatap tajam pada Soobin.

Aura yang mereka pancarkan begitu suram, seolah-olah bendera perang bisa di kibarkan kapan saja.

"Kak." Panggil Taehyun pada Soobin seraya menyenggol lengannya.

Soobin berdehem, ia menarik lengan Taehyun, sebelum pergi ia memberikan peringatan pada Beomgyu.

"Sekali lagi gue liat lo gangguin Taehyun, habis lo di tangan gue."

"Oh ya? Gue gak takut." Balas Beomgyu angkuh.

Soobin terkekeh, "nyali lo cukup juga ya. Gak usah sok keras, gue udah tau modelan kaya lo ini berani di awal doang."

"Iya deh puh, sepuh ampun puhhh." Ujar Beomgyu dan terkesan begitu meledek, kedua tangannya menyatu seolah meminta ampunan pada Soobin, tapi wajahnya berbanding terbalik, justru raut muka tengilnya begitu jelas disana.

Soobin berdecih, tak ingin darah tinggi karena meladeni Beomgyu. Soobin segera pergi menarik Taehyun menuju motornya.

Beomgyu menatapnya dengan senyuman miring terpatri di wajahnya, bahkan ketika motor Soobin lewat didepannya pun Beomgyu masih sempat meledeknya.

———


Taehyun menatap kosong ke depan. Pikirannya melayang entah kemana, ia masih memikirkan kejadian tadi. Kini Soobin berada di sampingnya, mereka duduk bersebelahan di meja makan dapur.

Nafsu makannya sudah hilang dari tadi. Sate yang ia beli, bahkan berjuang untuk mendapatkannya kembali dari Beomgyu pun menganggur didepannya.

"Hyun." Panggilan dari Soobin berhasil membuyarkan pikirannya, ia sedikit tersentak lantas menatap Soobin dengan tatapan bertanya. Berbeda dengan Soobin yang menatapnya heran.

Anak Tetangga -Beomtae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang